SOSOK Tigor Otadan, si Indigo yang Bikin Heboh Terawang 'Kematian' Artis Inisial C, Pernah Mati Suri

SRIPOKU. COM -- Sosok Tigor Otadan menjadi viral setelah sejumlah ramalannya bak terbukti.

Diantaranya Tigor Otadan pernah meramal kematian sosok artis berinisial DG.DY yang diduga adalah Dorce Gamalama alias Dedi Yuliardi menjadi nyata.

Ia sebelumnya pernah meramalkan Dorce Gamalama pada 2021 kemarin.

Tak hanya Dorce Gamalama, sosoknya juga belakangan menyebut akan ada sosok komedian yang meninggal dunia berinisial C.

Seorang komedian yang terkenal dengan dance unik dan sering menghibur di acara dini hari.

Lalu siapa sosok Tigor Otadan, anak Indigo yang kini jadi sorotan?

Dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber berikut profil Tigor Otadan.

Tigor Otadan lahir pada 10 Maret dari seorang ibu bersuku Jawa dan ayah bersuku Batak.

Tigor pernah mati suri saat masih kecil. Sejak saat itu, dia memiliki kemampuan berkomunikasi dengan makhluk astral.

Hidup Tigor penuh dengan cobaan, tumbuh dari keluarga miskin, karena itu, dia pernah diusir orang karena miskin.

Bahkan Tigor Otadan tidak punya rumah sejak kecil hingga SMA, terpaksa menumpang di rumah orang hingga akhirnya diusir.

Ketika duduk di bangku SMP, indigo asal Kediri, Jawa Timur itu selalu dibully oleh tema sekolahnya. Bahkan sering disundut api rokok.

Tigor Otadan sampai pernah bersumpah tidak akan berteman lagi dengan manusia. Ia lebih senang 'bergaul' dengan makluk halus.

Ya, sejak kecil Tigor memang bisa berinteraksi dengan makhluk astral.

Tigor menduga dia termakan oleh sumpahnya sendiri. Karena itu, dia kini terus 'berteman' dengan makhluk gaib.

Tigor Otadan menangis saat menceritakan pengalamannya dibully teman sekolah hingga bersumpah tidak ingin berteman dengan manusia lagi.

Setelah mengucapkan sumpah, tiba-tiba petir menggelegar di siang bolong.

Diusir Saat SMA

Kehidupan keluarga yang serba sulit membuat Tigor tumbuh menjadi anak yang kuat.

Kehidupan keluarga yang serba sulit membuat Tigor tumbuh menjadi anak yang kuat.

Tigor bertekad mengubah kehidupan keluarganya.

Apalagi dia tidak mau keluarganya selalu dihina karena miskin.

"Dulu saya miskin mas, ndak punya apa-apa. Bapak saya seorang penjudi loh," ucap Tigor.

Jangankan rumah, makan untuk sehari-hari saja susah.

Kehidupan serba susah itu dialami Tigor sejak TK hingga SMA.

Tigor masih ingat ketika dia dan bersama ibunya diusir keluar dari rumah yang ditempatinya di Kediri.

"Saya diusir, 'kamu keluar dari sini, itu rumah orang'. Duh iki, aku ndak punya uang. Itu aku SMA, bayangkan," ucap Tigor, meneteskan air mata.

Ibu kandung Tigor akhirnya mencari rumah kontrakan. Ia mondar-mandir di tengah desa.

"Kalang kabut ibuku cari kontrakan, ditolak orang di situ, dibentak orang, ibuku jalan sambil nangis," ucap Tigor.

Ketika sedang mencari kontrakan, salah satu warga desa menawarkan diri untuk membantu keluarga Tigor

Orang itu memiliki gudang yang bisa dijadikan sebagai tempat tinggal sementara.

"Saya tempati gudang. Di gudang itu sampai saya lulus SMA di Kediri," beber Tigor.

Tigor bersama keluarganya tinggal di gudang itu selama satu tahun.

Saat hujan turun, gudang itu basah.

Ibunda Tigor harus berusah payah mengepel, membersikan lantai.

Tigor tak tega melihat penderitaan ibunya.

Maka dia berdoa agar diberikan kemudahan untuk bisa mengubah kehidupan keluarganya.

Tigor berusaha memanfaatkan bakat yang dia miliki.

Dia pandai menggambar yang kemudian menjadikan Tigor menjadi seorang designer hingga sekarang.

Selain pintar menggambar, Tigor juga memiliki bakat di dunia tarik suara.

Akhirnya, Tigor bergabung dengan orkestra dengan keliling kampung, menyanyi dari panggung satu ke panggung lainnya.

Bakat itu membuat Tigor akhirnya menjadi penyanyi.

Selain itu, dia juga menjadi seorang model.

Tak cuma itu, Tigor juga memiliki bakat sebagai tukang rias dan pintar menari hingga akhirnya menjadi seorang dancer.

Semua bakat itu dimanfaatkan Tigor untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Baca juga: SEBUT Komedian Inisial C Bakal Susul Dorce Gamalama, Terawangan Anak Indigo Ini Bikin Heboh: Lucu!