Terungkap Alasan Ganjar Pranowo Tidak Sambut Puan saat Kunker di Solo, Kapasitasnya Apa
"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah,"
SRIPOKU.COM - Baru-baru ini Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan unek-uneknya dirinya tak disambut gubernur saat kunjungan kerja ke daerah.
Politisi PDI Perjuangan itu mengaku kesal dengan sikap gubernur tersebut yang tak menyambut dirinya saat turun ke daerah.
Curahan hati Puan direspon oleh Ketua DPC PDI Perjuangan Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Rudi menduga sosok gubernur yang dimaksud adalah Ganjar Pranowo.
Sebab pernyataan Puan ditujukan untuk daerah pemilihannya, maka gubernur yang dimaksud kata dia adalah Ganjar Pranowo.
"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/2/2022) malam.
Rudy mengakui Ganjar memang tidak menyambut kunjungan Puan ke Solo beberapa waktu lalu.
• Tak Tahun Ukuran Baju Puan Maharani Kesel ke Gubernur Ini yang tak Menyambut Dirinya saat Kunker
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
"Kalau sambut menyambut protokoler ada. Kalau Mas Ganjar dikabari Mbak Puan mau ke sini, dan suruh nyambut mesti Mas Ganjar nyambut," terangnya.
Menurut dia, ketidakhadiran Ganjar pada acara peresmian Pasar Legi Solo yang dilakukan Puan karena Gubernur Jateng tersebut ada acara presentasi mitigasi bencana di Jakarta.
"Kalau kemarin Pak Ganjar itu ada presentasi mitigasi bencana, undangannya terlalu malam sehingga Pak Ganjar terlanjur berangkat ke Jakarta. Sebab di sana sudah dijadwalkan untuk presentasi kebencanaan," kata dia.
Mantan Wali Kota Solo ini meminta hal tersebut tidak dibesar-besarkan.
Sebab kata dia, eksekutif dan legislatif itu berbeda.
"Menurut saya kayak begitu nggak perlu dibesar-besarkan. Karena antara eksekutif dan legislatif beda-beda to. Lha kalau presiden hukumnya wajib jemput. Tapi kalau ketua DPR RI protokolernya tidak di situ. Paling pengurus partai yang jadi wali kota dan gubernur pasti jemput. Itu kalau dikabari, kalau tidak dikabari yang dijemput siapa," ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Puan Maharani mengungkapkan ada gubernur yang tak mau menyambut dirinya saat turun ke daerah.
"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya. Kenapa saya punya gubernur kok nggak bisa kaya begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," ujar Puan saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Provinsi Sulut, Rabu (9/2/2022), di Luwansa Hotel, Manado.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Dalam hatinya, Puan bertanya-tanya kenapa bisa ada gubernur seperti itu.
Padahal, kata Puan, ia merupakan Ketua DPR ke-23 sejak 1945.
"Kenapa gitu loh, ini kan jadi pertanyaan. Kok bisa gitu, saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah ada menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23," kata Puan.
"Baru pertama kali dari PDI Perjuangan (Ketua DPR), walaupun PDI Perjuangan udah pernah menang," tambahnya.
Ia mengaku heran ada kepala daerah yang tidak bangga saat dirinya berkunjung ke daerah.
"Ke daerah ketemu kepala daerah, kepala daerahnya tidak bangga ya kepada saya, kayak males-malesan," sebutnya.
"Bikin kesel kan," kata Puan di hadapan kader PDI-P Sulut, baik eksekutif, legislatif, dan pengurus struktur partai.
Spontan para kader mengatakan, "diganti". Puan merespons dengan melempar senyum. Dikatakannya, berada pada kursi sebagai Ketua DPR tidak bisa sendirian, ini butuh perjuangan.
"Ini perjuangan kita sebagai keluarga besar PDI Perjuangan, satu nasional dalam pileg dan pilpres itu. Karena Undang-undang menyatakan partai pemenang pemilu lah yang boleh atau berhak mempunyai Ketua DPR RI," paparnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/pemimpin-di-lapangan.jpg)