Heboh The Tinder Swindler, Si Penipu Tampan Kuras Ratusan Miliar Uang, 'Mangsa' Wanita via Tinder

Film dokumenter bergenre true-crime berjudul The Tinder Swindler yang rilis di situs streaming film Netflix jadi perbincangan. 

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Fadhila Rahma
Netflix
The Tinder Swindler, film dokumenter true-crime yang kisahkan penipu ulung jerat mangsa via aplikasi kencan Tinder 

SRIPOKU.COM - Film dokumenter bergenre true-crime berjudul The Tinder Swindler yang rilis di situs streaming film Netflix jadi perbincangan. 

Pasal, perhatian warganet lebih tertuju akan sosok Simon Leviev

Pada film ini, Simon Leviev, bernama asli Shimon Hayut ini disebut sebagai lelaki yang menipu banyak perempuan, melalui aplikasi kencen Tinder

Terang saja, warganet ramai-ramai mencari tahu sosok Simon Leviev, termasuk lewat akun Instagram-nya yang menunjukkan foto-foto dia tengah memamerkan kekayaan. 

Mengutip Independent, Senin (7/2/2022), followers akun Instagram Simon mencapai 200 ribu setelah dokumenter tersebut dirilis di Netflix.

Namun baru-baru ini, akun Instagram Simon Leviev yang bernama simon_leviev_official dihapus. Sebelum itu dia juga sempat merespon viralnya film The Tinder Swindler.

Leviev, dalam unggahan sebelum menghapus akun mengatakan dirinya berterimakasih kepada para followers-nya atas dukungan mereka.

"Saya akan membagikan cerita dari sisi saya dalam beberapa hari ke depan ketika saya telah memilah cara terbaik dan paling terhormat untuk menceritakannya, baik bagi pihak yang terlibat dan saya sendiri," ujarnya.

"Sampai saat itu tiba, tetaplah membuka hati dan pikiran," imbuh Leviev.

Setelah akun itu ditutup, banyak akun lain yang mengatas namakan Simon Leviev.

Sebuah akun bernama simon_hayut_official, entah benar atau tidak, mengklaim sebagai Hayut yang asli dan mengklaim akunnya dihapus Instagram.

Di antara akun-akun mengatas namakan Simon Hayut atau Simon Leviev, akun simon_hayut_official memiliki followers terbanyak dengan 13,3 ribu followers. 

Sementara, soal viralnya film The Tinder Swindler, aplikasi kencan Tinder kepada Variety mengatakan mereka telah memblokir akun Simon Leviev dari platform.

"Kami sudah melakukan investigasi internal dan mengonfirmasi Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder di bawah alias apa pun," kata Tinder dalam keterangannya.

Mengutip laman Tudum milik Netflix, Times of Israel mengestimasikan Leviev alias Hayut, berhasil menggondol USD 10 juta (sekitar Rp 143 miliar) dari aksinya.

Pada  2017, dia ditangkap dan dihukum di Finlandia karena menipu wanita lalu dikembalikan ke Israel.

Namun Simon lolos dan melarikan diri lagi dengan menggunakan identitas baru untuk melanjutkan "kariernya" sebagai penipu.

Tahun 2019, Simon ditangkap lagi dan menjalani hukuman penjara.

Walau demikian, hukumannya hanya berlangsung lima bulan dari seharusnya 15 bulan.

Pemotongan itu beralasan sebagai "bagian dari program yang bertujuan untuk mengurangi populasi penjara di tengah kekhawatiran wabah virus corona di antara narapidana."

The Tinder Swindler masih masuk ke daftar Top 10 di Netflix Indonesia beberapa hari usai dirilis. 

Sementara film ini sendiri sudah rilis untuk internasional sejak Rabu (2/2/2022). 

Sosok Simon Leviev

Melansir dari Kompas.com bersumber dari Deseret News, Simon Leviev (31) adalah seorang pria yang berasal dari Bnei Brak, Israel.

Nama aslinya adalah Shimon Hayut.

Untuk menipu para korbannya, Leviev mengaku sebagai miliarder sekaligus crazy rich IsraeI.

Dia juga mengaku sebagai CEO LLD Diamonds, perusahaan pemasok berlian.

Dalam melancarkan aksinya, Leviev memanfaatkan aplikasi Tinder.

Untuk menjerat para korbannya, Leviev terlebih dahulu memamerkan gaya hidupnya yang mewah.

Dia tak segan menghamburkan uang untuk membeli makanan mewah, travelling, berbelanja barang mahal, dan lainnya.

Setelah korban percaya, barulah Leviev memeras para korban.

Modusnya adalah Leviev mengaku dalam bahaya dan musuh-musuhnya mengejarnya, sehingga dia membutuhkan akses kartu kredit korban agar dia tidak bisa dilacak.

Salah satu korban mengaku, Leviev meminta uang senilai 20.000 dollar AS (Rp 287 juta).

Sedangkan korban yang lain mengaku kehilangan lebih dari 200.000 dollar AS (Rp 2,8 miliar).

Menurut USA Today, Leviev mendapatkan sekitar 10 juta dollar AS (Rp 143 miliar) dari para korban di seluruh dunia.

Saat ini, Leviev tinggal di Israel sebagai orang bebas.

The Times of Israel melaporkan, Simon Leviev didakwa di Israel dengan pencurian, pemalsuan, dan penipuan pada 2011.

Leviev berhasil melarikan diri sebelum dijatuhi hukuman. Namun, dia ditangkap di Finlandia karena menipu wanita.

Leviev lantas dikembalikan ke Israel pada 2017, tetapi melarikan diri dari negara itu lagi. Dia kemudian berganti identitas baru.

Pelariannya berakhir saat dia ditangkap pada 2019 dan didakwa di Israel atas kejahatan yang dia lakukan di sana.

Kendati demikian, The Times of Israel  melaporkan bahwa Leviev hanya menjalani hukuman lima bulan penjara.

Menurut media tersebut, Leviev memenuhi syarat untuk dibebaskan di bawah program yang bertujuan mengurangi populasi penjara di tengah kekhawatiran Covid-19 di antara narapidana.

Pernilla Sjoholm, yang merupakan salah satu korban Leviev dalam film The Tinder Swindler, diberitahu tentang pembebasannya.

“Saya terkejut atas pembebasannya. Saya sangat kecewa dengan sistem peradilan (Israel) yang memberikan pengurangan hukuman kepada orang seperti itu,” kata Sjoholm.

“Dia (Leviev) menipu orang dan dibebaskan dari penjara setelah lima bulan? Yang benar saja,” sambung Sjoholm.

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Kisah Simon Leviev, Mengaku Crazy Rich Israel, Menipu Banyak Wanita Lewat Tinder"

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved