Berita Religi
Inilah 3 Keajaiban Puasa Senin Kamis yang Jarang Diketahui, Selalu Haus dalam Menjalankan Ibadah
Ada banyak keutamaan dan kebaikan dalam melaksanakan ibadah puasa Senin Kamis, berikut ini di antara 3 keajaibannya dijelaskan Ustaz Adi Hidayat.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Apa saja keajaiban puasa Senin Kamis yang jarang diketahui? Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Ibadah Puasa Senin Kamis merupakan puasa yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW karena mengandung seribu kebaikan dan kejaiaban.
Diantara ribuan hikmah tersebut, tiga diantaranya merupakan keajaiban yang bisa dirasakan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa ataupun Puasa Senin Kamis.
Adapun 3 Keajaiban Puasa Senin Kamis itu diungkapkan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya di Channel UAH Official.
Dalam ceramahanya, UAH atau Ustaz Adi Hidayat mengatakan, orang yang menjalani ibadah Puasa Senin Kamis akan mendapatkan tiga keajaiban sebagai berikut:
Baca juga: Keistimewaan Puasa Senin Kamis yang Jarang Diketahui, Allah Berkenan Mengampuni Setiap Muslim
1. Selalu Merasa Kurang dalam Ibadah
Menurut Ustaz Adi Hidayat, orang yang menjalankan ibadah Puasa Senin Kamis akan merasakan keajaiban puasa dan selalu haus dalam menjalankan ibadah.
Hal ini, disebutkan dalam Al-Quran Surat Al Baqarah Ayat 183:
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيامُ كَما كُتِبَ عَلَى الَّذينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Q.S. al-Baqarah/ 2: 183).
"Mereka yang puasa biasa akan merasa ada yang kurang ketika tidak melaksanakan ibadah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan, menurut UAH Mereka tidak hanya melaksanakan sholat wajib lima waktu, tetapi juga melaksanakan sholat sunnah rawatib dan sholat sunnah lainnya.
Selain itu orang yang berpuasa selalu ingin ke Masjid dan beribadah.
"Mereka mengerjakan sholat lima waktu lengkap rawatib dan sunnahnya,"
"Kemudian tiba-tiba ingin bersedekah dan dan senantiasa ingin membaca Alquran," jelasnya.
2. Memiliki Benteng yang kokoh dan kebal serta yahan banting
Menurut Ustaz Adi Hidayat, orang yang berpuasa akan kebal dan tahan banting, kebal yang dimaksud disini adalah kebal dari segala godaan dan tahan banting.
Kuat menghadapi godaan dan tahan banting menghadapi cercaan, fitnah dan provokasi.
"Mereka memiliki kesanggupan untuk menahan dan melawan perbuatan maksiat," jelas Adi.
Dikatakan dia, tidak ada orang yang puasa termasuk Puasa Senin Kamis yang melakukan maksiat, karena minimal mereka takut puasanya akan batal.
Bahkan, dengan Puasa Senin Kamis secara rutin mereka akan terhindar dari perbuatan menyeleweng.
"Contoh meski dia sendiri di kantor, punya potensi untuk menyimpang, tetapi perbuatan itu tetap tak dilakukan," jelasnya.
Ustaz Adi juga menilai, seseorang yang puasa akan kebal dari provokasi dan tak tergoda untuk membalas perbuatan orang yang menghinanya.
"Contoh ada seorang kala itu dihina dan diejek, dia akan diam dan tak marah, hal itu sudah terbukti, ketika dia diprovokasi dia diam, padahal sudah keterlaluan,"
"Saat temannya temannya bertanya mengapa diam saja? pria ini menjawab Ntar, dibalas habis magrib."
Sang teman kemudian diam, tetapi setelah magrib dan dia sudah berbuka Puasa, justru dia sudah lupa.
"Ternyata dia merasa sayang dengan apa yang telah didapatkan dengan Puasa Senin Kamis menahan lapar selama seharian, merasakan khusyu ibadah dan pahala, maka dia merasa sayang untuk merusak apa yang dia capai itu, hanya karena membalas penghinaan orang tersebut," jelas Ustaz Adi Hidayat memberikan contoh.
Demikian orang yang perpuasa selalu diberkah dengan kebaikan-kebaikan dalam hidupnya, maka menurut Ustaz Adi Hidayat, intinnya Puasa Senin Kamis mencegah maksiat.
Berikut ini, manfaat Puasa Senin dan Kamis dan keutamaan pada hari tersebut yakni, dalam hadis Abu Hurairah berikut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى
يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
Artinya:
"Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai." (HR Muslim Nomor 2565)
3. Selalu Mengoreksi Diri
Selanjutnya, Ustaz Adi Hidayat juga mengatakan, orang yang melaksanakan Puasa Senin Kamis akan selalu mengoreksi dirinya sendiri.
Maka itu, dia menyarankan orang yang ulang tahun, meski bukan pada hari Senin atau Kamis, misal hari Selasa, hendak tetap melaksanakan ibadah Puasa Senin Kamis dan juga puasa pada hari lahirnya sebagai rangkaian pada Puasa Senin Kamis.
"Makanya ketika masuk ke hari lahir itu hendaknya puasa, mengenang dan mengingat serta mengingat diri sendiri, berapa dosa yang saya buat berapa amalan yang saya dapatkan bukan sekadar kumpul kumpu merayakan ultah, happy birthday to you. Lalu kumpul dan makan-makan semata," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Sebab menurut Adi, jadikan hari Ultah sebagai ajang mengorkesi diri, walau bukan senin atau kamis, misalnya selasa, maka laksanakan puasa, mengoreksi diri, 50 tahun berapa bayk, mata buta hafal quran, tetapi mata sehat tetap tak bisa baca alwuran.
Makanya istighfar, sudah 50 tahn abgaiaman bekal dan pahalanya kalau saya wafat bagian saya dialam kubur.
"Ini beramal tidak, berbidah kurang, banyak dosa, tapi masuk masuk surga, surganya firdaus lagi."
Kemudian Hadist Kedua tentang anjuaran Puasa Senin Kamis diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid berkata:
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لاَ تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لاَ تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلاَّ يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلاَ فِى صِيَامِكَ وَإِلاَّ صُمْتَهُمَا. قَالَ « أَىُّ يَوْمَيْنِ ». قُلْتُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ. قَالَ « ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya:
"Aku berkata kepada Rasulullah –Shallallahu alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah, Engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira Engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang Engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu." Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, 'Apa dua hari tersebut?' Usamah menjawab, 'Senin dan Kamis.' Lalu Beliau bersabda, 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (pada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa'." (HR An Nasai Nomor 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan sanad hadis ini hasan)
Dijelaskan pula, bahwa tentang alasan Nabi Muhammad Puasa Senin Kamis, disebut dalam sebuah Hadist, karena hari itu merupakan hari ulang tahunnya.
Maka itu dianjurkan, seorang yang lahir dan merayakan Ultahnya, hendaknya menjalani ibadah puasa pada tanggal tersebut, meski tidak bertepatan dengan Senin atau Kamis atau bertepatan dengan hari lahirnya meski bukan Senin atau Kamis.
Berikut Hadistnya:
Dari Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang kebiasaan beliau berpuasa hari senin. Beliau menjawab,
"Itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan hari aku diutus." (HR. Muslim).
Demikianlah penjelasan mengenai keajaiban puasa Senin Kamis sebagaimana disampaikan Ustaz Adi Hidayat.