Hj Ailuny Husni Meninggal Dunia
Profil Singkat Hj Ailuny Husni, Mertua Gubernur Sumsel Herman Deru dan Istri Drs H Husni MH
Hj Ailuny Husni, istri mendiang Drs H Husni HM, mantan walikota Palembang dua periode, meninggal dunia pada Jumat (28/1/2022).
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Refly Permana
Ia pun sempat belajar dari almarhum baik dalam memimpin maupun saat dalam suatu kompetisi atau saat dirinya terpuruk untuk diajarkan bersabar.
Terlebih saat mencalonkan bupati pada 2020 lalu melalui pemilihan DPRD, Herman Deru harus memperoleh suata minimal 50+1 atau 23 suara dari total 45.
Namun dalam hitungan akhir, Herman Deru hanya berada di urutan kedua dengan perolehan 12 suara atau selisih 1 suara dengan peraih suara tertinggi.
"Saat suara terakhir, satu suara itu sebenarnya ke aku tapi tiba-tiba kartu itu rusak saat dihitung, dan aku menunggu putaran kedua namun dak mulai-mulai ternyata ketua DPRDnya kabur.
Jadi saat itu saya emosi betul dengan kunci pintu, dan pak Husni saat itu datang menemui saya dan sempat ngomong 'Ngapo kau cak sedih berlebihan itu, jangan emosi berlebihan kau masih muda masa kau masih panjang.'
Kalau saatnya, milik kau jadi bupati dan itu akhirnya terwujud pada tahun 2005 aku terpilih dengan kesabaran luar biasa.
Artinya, kalau aku emosi dan putus asa saat itu, pasti jadi preman, " kenangnya.
Hal kedua kenangan yang diingatnya, yaitu saat massa transisi reformasi tahun 1998, dimana jabatan periode pertama ayah mertuanya sebagai Walikota Palembang itu sering didemo terus.
Ia pun ingat saat sedang ngaji subuh di rumah, mertuanya menemuinya dan curhat akan kegelisahan untuk maju kembali pada pemilihan periode kedua.
"Aku tanya kenapa, kami sehat-sehat galo, dan papa bilang tidak mau nyalon lagi untuk periode kedua, dan aku tanya kenapa? Alasannya karena finansial dan saya itu juga ada adik gubernur yang ikut maju, jadi beliau takut konflik dan papa lupa kalau ini era reformasi, bukan tekanan Gubernur lagi memilih Walikota," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Herman Deru mengaku memberikan semangat dan siap berjuang nantinya, untuk membantu sang mertua.
"Jadi aku jawab bismillah papa maju bae, dan waktu itu sombong aku masih muda, papa tidak usah pikir keuangan dan jalan bae, " tuturnya.
Ditengah jalan setelah meraih kemenangan, namun nyatanya Gubernur Sumsel saat itu tidak mau melantiknya, sehingga ada perpanjangan 1 bulan untuk periode pertama setelah ada kejadian politik luar biasa saat itu.
"Jadi kami bangganya punya papa Husni kenapa kami mencintainya, dan kalau bisa diperpanjang tapi itu sudah ajal dan kami ikhlas, dan kami memohon mendoakan untuk masuk ke surga, " tandanya.
Sementara penceramah dalam kesempatan tersebut Ust Drs Solihin Hasibuan menyatakan, setelah mendengar sosok almarhum dari keluarga, jika almarhum merupakan sosok sederhana dan patut dicontoh kedepannya.