'Kami tak Takut' 3 Nyawa Prajurit Melayang Ditembak KKB, Polda Papua tak Akan Ubah Strategi : Damai

Kami TNI-Polri tidak pernah takut. Kami sangat mencintai masyarakat Papua. Kami akan belajar untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum

Editor: Yandi Triansyah
(KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, bersama Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli, meninjau lokasi kericuhan Yahukimo, di Distrik Dekai, Papua,, Jumat (8/10/2021). 

SRIPOKU.COM - Meski tiga prajurit gugur dalam aksi penembakan yang dilakukan KKB di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1/2022), namun tak membuat takut TNI-Polri.

Bahkan Polda Papua memastikan, strategi menghadapi KKB tak berubah tetap mengusung Operasi Damai Cartenz.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

Menurut dia, konsep pendekatan kesejahteraan dalam operasi Damai Cartenz tidak akan berubah meski KKB tetap melakukan aksi anarkis.

"Kebijakan ini merupakan kebijakan nasional, kami tentunya menyadari konsekuensi terhadap korban jiwa anggota kami. Tetapi kami tidak akan pernah merubah model penanganannya," ujarnya di Jayapura, Jumat (28/1/2022).

Tidak Bisa Serang KKB tapi Baliho Dipreteli, Jenderal Dudung Disentil Buni Yani : Tak Konsisten

Menurutnya, Operasi Damai Cartenz adalah kegiatan rutin polisi kewilayahan yang intensitasnya akan ditingkatkan pada aspek pencegahan dan pembinaan.

Akan ada lima kabupaten yang menjadi target pelaksanaan program tersebut, yaitu Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Nduga.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Karenanya, peran pemerintah daerah dan seluruh tokoh di wilayah yang menjadi target kegiatan akan ditingkatkan.

"Kami akan mendorong pemerintah daerah dan seluruh stakeholder lainnya untuk di depan, kami TNI-Polri akan berusaha membangun kerja bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing wilayah yang menjadi target kegiatan kepolisian," kata Fakiri.

Namun, Fakhiri menegaskan, jika KKB masih melakukan aksi kekerasan, maka aparat keamanan tetap akan melakukan penegakan hukum.

Hanya saja, penegakan hukum yang dilakukan akan lebih terencana agar pelaksanaannya efektif.

"Kami TNI-Polri tidak pernah takut. Kami sangat mencintai masyarakat Papua.
Kami akan belajar untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang cerdas, yang tepat dan terukur," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Logo TikTok Sripoku.com
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved