Berita Selebriti

Penyesalan Datang Diakhir Usai Kepergian Maura Magnalia, Nurul Arifin: Pentingnya Quality Time

Nurul Arifin petik pelajaran dari kepergian Maura Magnalia. Sadar akan betapa berharga waktu bersama keluarga.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Instagram
Maura dan Nurul Arifin 

SRIPOKU.COM, KARAWANG - Artis senior dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin, tengah amat berduka. 

Pasalnya putri sulungnya, Maura Magnalia Madyaratri mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 05.37 WIB. 

Padahal, malam sebelumnya, Nurul Arifin masih melihat Maura Magnalia duduk di meja makan dan mengobrol dengan suaminya, Mayong Suryo Laksono.

Namun keesokan paginya, tubuh gadis berusia 27 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa.

Sewaktu dilarikan ke rumah sakit, Maura Magnalia meninggal dunia karena henti jantung.

Pada Rabu (26/1/2022), jenazah Maura Magnalia dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. 

Kepergian Maura Magnalia ini jadi pembelajaran berharga bagi Nurul Arifin.

Biasa sibuk dengan urusan pekerjaan, kini Nurul Arifin menyadari betapa penting orangtua dapat membagi waktu bersama sang buah hati.

"Saya harus lebih banyak membuat quality time sama keluarga ya. Ini jadi pelajaran," ujar Nurul Arifin di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022).

Nurul Arifin mengakui, selama ini terlalu mencintai pekerjaannya.

Padahal sebagai seorang ibu, kehadirannya demikian penting untuk keluarga.

"Saya sangat mencintai pekerjaan saya. Tapi ternyata keluarga itu penting ya," kata Nurul Arifin.

Kendati demikian, Nurul Arifin kini ingin memperbaiki kesalahannya itu.

Dia mau menjadi sosok ibu yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

"Saya ingin memulainya lagi, kalau mungkin saya kurang banyak waktu buat keluarga," ujar Nurul Arifin.

Selain itu, Nurul Arifin juga sempat menyesal tak dapat selalu berada di sisi Maura saat putrinya menghadapi masa sulit.

Sebagai orangtua, dia merasa bertanggungjawab atas frustasi yang sempat dialami anaknya sebelum meninggal.

Padahal pada masa-masa itu Maura Magnalia pasti memerlukan sosok orang yang mampu memberikan pelukan hangat untuknya.

"Kalian kalau jadi orangtua, harus dekat sama anak-anaknya. Harus banyak pelukan, karena itu benar-benar bonding (ikatan) buat anak-anak kita," pungkasnya.

'Terpaksa Saya Sandera' Ungkapan Ayah Maura di Pemakaman Disorot, Suami Nurul Arifin Sebut Ironis

Sebelum dimakamkan, ayah Maura Magnalia, Mayong Suryo Laksono memberikan kata sambutan.

Di depan ratusan pelayat dan di bawah tenda tempat pemakaman Maura Magnalia, anggota Dewan Pengawas Independen LKBN Antara ini berterima kasih kepada seluruh pelayat yang sudah hadir.

Saat dimakamkan, Nurul Arifin menyebut barang kesayangan mendiang seperti seperti rokok, air mineral, sepatu boots hingga buku dikubur bersama jenazah sang putri. 

Aura kesedihan jelas terlihat di wajah Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono.

Baca juga: Enjoy Jalani Hidup Viral, Nissa Sabyan Disindir Habis-Habisan Buntut Terkuak Perselingkuhan Ayus

Sebagai ayah, Mayong Suryo Laksana mengatakan ada ironi mendalam yang mereka rasakan, lantaran melihat sang putri meninggal dunia.

Apalagi usia Maura masih muda dan memiliki banyak cita-cita.

"Memang aneh tak semestinya orang tua menguburkan anaknya," ungkap Mayong saat ditemui usai pemakaman.

"Ini hal yang ironis, lebih pantas anak yang mengubur orangtuanya," imbuhnya. 

Namun Mayong Suryo Laksono ikhlas melepas kepergian anaknya.

Dia merasa ini semua sudah menjadi takdir Tuhan.

"Tapi kali ini entah, Maura memilih jalannya sendiri dan Tuhan mendahului kami semua pada usia 27 tahun 5 bulan bahkan belum menginjak usia ke-28."

"Dengan segala macam keinginan dan ambisi yang belum tercapai," lanjut Mayong.

"Namun setidaknya itu harus selesai di sini dan kami sebagai orangtua, Dimel sebagai adik, tidak bisa menghalang-halangi jadi harus melepaskan, merelakan Maura pergi," tambah Mayong.

Baca juga: ISINYA Kontroversial, Bocoran Buku Maura Magnalia Diburu Penerbit, Mayong Sebut Antimainstream

Tak lupa, Mayong Surya Laksono berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Pada prosesi pemakaman Maura Magnalia, ramai pelayat dari berbagai kalangan menghadiri.

Kepergian Maura Magnalia ini menyisakan duka yang sangat mendalam bagi ayahnya Mayong.

Dia bahkan berencana akan menyandera teman wanita yang dekat dengan anak keduanya tersebut.

Bukan tanpa alasan, dia menyandera teman wanita anaknya tersebut karena terbiasa memiliki dua anak.

"Namun sekarang ada Dea teman dekat Melkior yang terpaksa harus saya sandera karena kami terbiasa anak dua jadi harus ada dua anak," ungkap Mayong Suryo Laksono

Mayong mengaku ini adalah hal yang ironis, dimana orang tua yang menguburkan anak.

Semestinya anak lah yang menguburkan orang tuanya, bukan orang tua yang menguburkan anak.

"Memang aneh tidak semestinya orang tua menguburkan anaknya, ini hal yang ironis semestinya anaknya yang menguburkan orang tuanya tapi kali ini entah Mora memilih jalannya sendiri," ungkap Mayong Suryo Laksono.

Baca juga: PENYESALAN Terakhir Nurul Airifin Sebelum Maura Meninggal: Jangan Keras, Anak Jadi Pemberontak

Mayong Suryo Laksono pun mengucapkan terima kasih lagi atas kesetiaan semua pelayat dalam mengikuti proses melepas anak pertamanya.

"Sekali lagi terima kasih kesetiaan anda semua, menanti ini semua, kita akan sama-sama ikuti proses melepas anak pertama kami yang segera menemukan dunianya, surganya, bergaul dan bermain dengan malaikat-malaikatnya," kata Mayong Suryo Laksono

Pesan Haru Adik Maura Magnalia 

Dalam acara penutupan peti jenazah Maura Magnalia, adik kandungnya Melkior Mirari Manusaktri diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah-dua kata.

Dikutip dari kanal YouTube NitNot pada Rabu (26/1/2022), Melkior Mirari Manusaktri menyampaikan kata-kata terakhir darinya sebelum peti jenazah kakak tercinta ditutup.

Melkior Mirari Manusaktri mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah datang.

"Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada yang sudah hadir hari ini, baik teman, keluarga dan media saya terima kasih," ujar Melkior Mirari Manusaktri. 

Melkior Mirari Manusaktri meminta agar semua orang yang akan berkeluarga ataupun yang belum untuk menjaga sanak saudaranya sebaik-baiknya.

"Selama saya sempat berfikir sampai akhirnya saya bisa tidur. Anak pertama dari setiap pasangan hingga akhirnya dilahirkan dan menjalankan tugas keluarga, kiranya dilahirkan jadi manusia dan dilahirkan untuk mengajarkan orangtuanya juga," ungkap Melkior Mirari Manusaktri. 

"Pesan saya untuk semua orang disini yang sudah berkeluarga, yang akan berkeluarga, akan memiliki kakak adik atau yang akan menjadi anak tunggal. Jagalah keluarga sebaik-baiknya, sebisa-bisanya dan selalu mendukung satu sama lain," pesan Melkior Mirari Manusaktri. 

Ia pun memberi nasihat kepada semuanya untuk menyediakan waktu untuk orang terdekat, karena waktu tidak dapat dikendalikan dan tidak bisa dimiliki.

"Kemarin saya pernah berfikir bisa memiliki semua hal yang ada di dunia ini tapi satu hal gak bisa kita kendalikan dan tidak bisa dimiliki adalah waktu," kata Melkior Mirari Manusaktri

"Ingatlah itu untuk selalu menyediakan waktu untuk orang orang terdekat," ujarnya

Setelah itu, ia mengucapkan terima kasih karena sudah memberinya kesempatan menyampaikan satu dua patah kata.

"Mungkin itu saja dari saya terima kasih bapak ibu," tutup Melkior Mirari Manusaktri

Nurul Arifin Cium Maura Magnolia. Ia terus bersandar di samping peti jenazah Maura Magnolia
Nurul Arifin Cium Maura Magnolia. Ia terus bersandar di samping peti jenazah Maura Magnolia (Youtube @nitnot)

Baca juga: MANTAN Kekasih Maura Punya Firasat, Putri Nurul Arifin Sempat Berikan Ini Sebelum Meninggal: Titipan

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved