Mertua Herman Deru Meninggal

Raut Wajah Herman Deru Seketika Memerah Saat Ziarah ke Makam Percha Lean Puri : Rasanya Baru Kemarin

Herman Deru yang memegang keranjang bunga itu pun dengan telaten menyusun satu demi satu kelopak mawar di atas makam sang sang putri dengan membentuk

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/CHAIRUL NISYAH
Gubernur Sumsel H Herman Deru menyusun kelompak bunga mawar di atas makam putrinya, Percha Lean Puri, seusai prosesi pemakaman ayah mertuanya, H Husni, di TPU Gandus Palembang, Selasa (11/1/2022). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumsel H Herman Deru dan istri menyempatkan diri untuk berziarah ke makam putrinya, Percha Lean Puri, seusai prosesi pemakaman ayah mertuanya, H Husni, Selasa (11/1/2022).

Raut muka Herman Deru seketika berubah ketika berada di makam sang putri kesayangannya itu.

Wajah Herman Deru memerah, seolah menahan tangis.

Herman Deru yang memegang keranjang bunga itu pun dengan telaten menyusun satu demi satu kelopak mawar di atas makam sang putri dengan membentuk sebuah pola.

"Kelihatan tidak apa tulisan ini?" tanya Deru pada kerabatnya yang berada di dekatnya.

Susunan kelopak mawar merah itu ternyata membentuk pola hati yang di bawahnya terdapat tulisan YUN.

"Baru kemarin lah rasanya saya bentuk tulisan ini," ujar Deru dengan wajahnya yang memerah.

Tak lama kemudian rombongan Gubernur Sumsel bersama keluarganya pun pergi meninggalkan lokasi pemakaman.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengelar acara yasinan, tahlil dan doa bersama untuk mendiang almarhumah Percha Leanpuri, Minggu (22/8/2021) malam di Griya Agung Palembang.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengelar acara yasinan, tahlil dan doa bersama untuk mendiang almarhumah Percha Leanpuri, Minggu (22/8/2021) malam di Griya Agung Palembang. (Kolase Sripoku.com / Arif)

Percha Lean Putri meninggal dunia pada Kamis (19/8/2021) sekitar pukul 17.45.

Percha Leanpuri, dimakamkan hari Jumat (20/8/2021), di pemakaman keluarga di Gandus Palembang.

Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutan di prosesi pemakaman itu mengatakan telah menyelesaikan kewajiban terhadap jenazah putri pertamanya itu.

"Baru saja kita selesai menunaikan tugas terakhir kita, kewajiban kita, terhadap jenazah almarhumah ananda Percha Leanpuri," ujarnya.

Dia menyebutkan, Percha merupakan sosok anak yang sempurna dan tak kurang suatu apa pun.

"Selama 35 tahun 55 hari Allah titipkan dia pada kami. Tanpa cacat, sempurna di mata kami. Tidak ada penyesalan di kami Percha dipanggil, tapi jujur kami merasakan terlalu cepat," ujar dia.

Menurutnya, Percha merupakan anak yang begitu patuh pada agama dan orang tua serta melayani semua orang.

"Kami berkeyakinan bukan kami saja yang kehilangan tapi banyak orang di luar. Tapi kami ikhlas, Allah akan menempatkannya di tempat terbaik," katanya lagi.

Herman pun menyampaikan permintaan maaf untuk putrinya yang meninggal pada Kamis (19/8/2021) pukul 17.35 WIB.

"Sebagai orang tua, pada sahabat sahabat Titi, sahabat Percha, teman sepergaulan, baik yang lebih muda maupun lebih tua, maafkan percha, jika dalam kesehariaannya pernah membuat noda dalam hubungan. Apalagi, cacat dalam material. Yakinlah kami akan tanggung jawab, sampaikan kepada kami jika ada sesuatu yang belum dikklaskan baik moril maupun material," terangnya.

Sebagai ayah, dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seleuruh yang terlibat dalam perawatan Percha termasuk tim medis, sejak 3 Agustus lalu. Mulai dari tim RSMH, RSUD Siti Fatimah, RS Harapan Kita, dan semua unsur termasuk yang telah mengantarkan Percha hari ini di haribaan terakhirnya, kami ucapkan terima kasih.

"Hanya Allah yang dapat membalasnya. Doakan Percha dia meninggalkan suami dan tiga anak, mudah mudahan anak anaknya dapat mengganti sifat baik ibunya," ujarnya.

Dia menegaskan, jika beban material yang belum selesai dengan Percha dipersilakan datang kepada pihak keluarga.

"Terakhir, kami masih tetap mau mendoakan. Doakan Percha agar dia dapat jalan yang lurus di surga terbaik. Suami dan anaknya serta kami yang ditinggalkannya jadi orang orang yang ikhlas tabah," kata Deru.

Sementara itu, mantan Walikota Palembang Drs H Husni HM meninggal dunia, Selasa (11/1/2022) sekira pukul 05.47 WIB.

Kabar meninggal dunianya walikota Palembang ke 9 tersebut tersebar melalui pesan WhatsApp yang Sripoku.com terima.

Walikota Palembang dua periode tersebut meninggal dalam usia 84 tahun.

Almarhum menjabat dari tahun 1993 sampai 2003.

"Iya benar beliau meninggal hari ini," kata Ratu Tenny Leriva yang merupakan cucu anak Gubernur Sumsel Herman Deru saat dikonfirmasi, Selasa (11/1/2022).

Menurut Iva, sebelumnya kakeknya tersebut memang sakit karena faktor usia dan sempat dirawat di Rumah Sakit RSUD Siti Fatimah.

Mantan Walikota Palembang Husni meninggal dunia
Mantan Walikota Palembang Husni meninggal dunia (ISTINEWA)

Assalamualaikum Wr Wb

Innalillahi wainnailaihi rojiun

Allahumaghfirlahu Warhamhu Waafihi Wa’fuanhu.

Telah berpulang ke Rahmatullah Ayahanda/Nenek Kami Tercinta H. Husni Bin Zainal usia 84 th, Hari ini Selasa.
11 Januari 2022 Jam 05.47 wib di Palembang.

Atas nama keluarga kami mohon dimaafkan jika Almarhum semasa hidup nya memiliki kesalahan dan kekhilafan, mohon doa agar Almarhum diridhoi Allah SWT, diampuni semua salah dan khilafnya, diterima semua amal ibadahnya serta mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT.

Aamiin YRA

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved