Berita Religi
Ternyata Inilah Amalan yang Paling Disukai Allah, Akan Mendapatkan Ganjaran yang Besar dan Berlipat
Ibadah seperti sholat, puasa, sedekah hingga naik haji juga disebut sebagai amalan kebaikan. Namun, inilah amalan yang paling disukai Allah SWT.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Amalan apakah yang paling disukai Allah sesuai sabda Nabi? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Amalan merupakan di antara hal yang dilakukan guna untuk menambah pahala di dunia sebagai tabungan di akhirat.
Adapun amalan tersebut bisa dilakukan dalam bentuk ibadah wajib maupun sunnah.
Sehingga ibadah seperti sholat, puasa, sedekah hingga naik haji juga disebut sebagai amalan kebaikan.
Namun, ternyata ada amalan yang paling disukai Allah di antara semua itu.
Lantas, amalan apakah yang paling Allah suka sesuai sabda Nabi?
Berikut ini penjelasannya yang dilansir melalui kanal YouTube Nasihat Muslim.
Baca juga: Amalan yang tak Disukai Allah Sekalipun tidak Mengandung dosa, Ini Perbedaan antara Makruh dan Mubah
Amalan merupakan sesuatu yang dilakukan sebagai umat muslim dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, ternyata ada amalan yang paling disukai Allah, amalan apakah yang dimaksud?
Salah satu tanda diterimanya suatu amalan adalah apabila amalan tersebut membuahkan amalan ketaatan berikutnya.
Di antara bentuknya adalah apabila amalan tersebut dilakukan secara terus menerus.
Nabi SAW bersabda,
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang rutin walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Misalnya ada orang yang rajin mengerjakan sholat hanya pada bulan ramadhan saja, sedangkan pada bulan-bulan lainnya ia meninggalkan sholat.
Perilaku seperti ini bukanlah perilaku yang baik.
"Sejelek-jelek orang adalah orang yang hanya rajin ibadah di bulan ramadhan saja. Sesungguhnya orang yang shalih adalah orang yang rajin ibadah dan rajin sholat sepanjang tahun."
Sehingga amalan yang paling baik ialah dilakukan sedikit demi sedikit namun konsisten.
"Ketahuilah bahwa amalan yang sedikit namun rutin dilakukan, itu lebih baik dari amalan yang banyak namun cuma sekali saja dilakukan."
Ingatlah bahwa amalan sedikit yang rutin dilakukan akan melanggengkan amalan ketaatan, zikir, pendekatan diri pada Allah, niat dan keikhlasan dalam beramal, juga akan membuat amalan tersebut diterima oleh Alla SWT.
Amalan sedikit yang rutin dilakukan akan memberikan ganjaran yang besar dan berlipat dibandingkan dengan amalan yang banyak namun sesekali dilakukan.
Amalan yang rutin dilakukan meski sedikit, maka kita akan terus mendapatkan pahalanya.
Sampai kapan pun ketika berhalangan melakukannya karena ada udzur, maka kita tetap akan dihitung memperoleh pahalanya.
"Jika seseorang sakit atau melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat." (HR. Bukhari)
Amalan yang rutin dilakukan walaupun sedikit, maka akan mengungguli amalan yang tidak rutin walaupun jumlahnya banyak.
Misalnya, orang yang sholat dhuha 4 rakaat namun rutin dilakukan, lebih baik dari orang yang sholat dhuha 8 rakaat namun jarang dilakukan (jarang sholat).
Amalan rutin inilah yang lebih dicintai oleh Allah SWT.
"Amalan yang palin dicintai oleh Allah adalah amalan yang rutin walaupun itu sedikit." (HR. Muslim)
Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk melakukan amalan sesuai dengan kemampuan kita, bukan sesuka kehendak kita.
Dengan melakukan amalan sesuai dengan kemampuan kita untuk melaksanakannya, maka akan sangat mudah untuk menjadikan amalan tersebut sebagai sebuah kebiasaan.
"Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. Ketahuilah bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang rutin walaupun sedikit." (HR. Muslim)
Ibnu Rajab Al Hambali menjelaskan, amalan yang dilakukan oleh rasulullah adalan amalan yang terus menerus dilakukan.
Beliau pun melarang memutuskan amalan dan meninggalkannya begitu saja, sebagaimana beliau pernah melarang melakukan hal ini pada sahabat 'Abdullah bin 'Umar, karena meninggalkan amalan,
"Wahai 'Abdullah, janganlah negkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan sholat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi." (HR. Bukhari)
Orang yang melakukan suatu ibadah meskipun hanya sedikit namun dilakukan terus-menerus dan menjaga kualitas amalannya.
Maka orang itu akan terus berada dalam kondisi beribadah dan terus menjalin ikatan dengan Rabbnya tanpa terputus.
Demikianlah penjelasan mengenai amalan yang paling disukai oleh Allah sebagaimana yang telah disabdakan Nabi.