Berita Lubuklinggau

Jelang Tahun Baru Banyak Bermunculan Pedagang Arang Dadakan, 'Momen yang Ditunggu-tunggu'

Rata-rata penjual musiman ini menjajakan daganganya di pinggir jalan Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel).

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Eko Hepronis
Salah satu pembeli arang saat menawar arang dagangan Yuliana di Pasar Satelit Lubuklinggau, Kamis (30/12/2021). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU --
Menjelang pergantian tahun 2022 beragam bisnis dadakan bermunculan mulai dari penjual jagung manis, terompet, hingga arang.

Rata-rata penjual musiman ini menjajakan daganganya di pinggir jalan Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel).

Salah satunya di sepanjang Jl. Jendral Sudirman tepatnya di depan Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara II.

Ramainya pedagang musiman ini bermunculan sejak tiga hari  terakhir, Yuliana salah satunya terlihat menjajakan dagangan arangnya kepada para masyarakat yang melintas.

Yulia berjualan di trotoar tepat di depan Pasar Satelit Lubuklinggau.

"Untuk satu kantongnya kita jual Rp. 5.000, murah meriah saja," kata Yuliana pada Tribunsumsel.com, Kamis (30/12/2021).

Menurut Yuliana, momen pergantian tahun baru merupakan momen yang ditunggu-tunggu, sebab tahun lalu keuntungan berjualan arang cukup membantu pendapatan keluarganya.

"Alhamdulillah cukup ramai sejak dua hari lalu sudah laku 200 kantong, kemungkinan Jumat (31/12) besok lebih ramai lagi, kalau tahun lalu bisa laku sampai 400 kantong," ungkapnya.

Lanjutnya, untuk mendapatkan bahan bahan baku arang tidak sulit, ia membeli arang dari pengrajin arang di Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas (Mura).

"Dalam satu karung belinya Rp 70 ribu, kemudian dibongkar dimasukkan dalam plastik-plastik, satu plastiknya kami jual Rp. 5000," ujarnya.

Yuliana menambahkan kualitas arang yang dijualnya dijamin baik, besar, tahan lama dan tidak mudah padam, karena menggunakan kayu pilihan yang dicari dari dalam hutan.

"Kualitasnya bagus karena menggunakan kayu pilihan, tahan lama," ungkapnya.

Selain Yuliana, Tri yang berada disebelahnya juga membuka bisnis dadakan, Tri yang sehari-harinya hanya ibu rumah tangga, kini menjelang tahun baru ikut menjual jagung manis dan juga terompet.

"Untuk tambahan penghasilan, barang asli (Jagung) dari Curup Bengkulu, dijamin jagungnya mentega dan manis," ujarnya.

Tri menggelar dagangannya dengan diletakkan di atas meja beralaskan karung bekas, menurutnya menggunakan karung bekas lebih gampang untuk mengemasi barang-barang bila hujan.

"Jadi kalau hujan lebih enak mengemasnya bisa dipindah-pindah," ujar Tri sembari menyusun dagangannya.

Menurut Tri puncak masyarakat ramai membeli Jagung mulai besok pagi hingga sore hari, ia pun berharap jagung dagangannya bisa laku keras.

"Besok puncaknya, kalau dua hari ini belum, kalau besok ya sejak pagi biasanya sudah ramai," jelasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved