Berita Religi

Jangan Sampai Berpaling, Inilah Maksud Antara Hak & Batil yang Tidak akan Selesai Sampai Hari Kiamat

Kata hak dan batil sering dipakai dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas apa yang dimaksud dengan hak dan batil tersebut? Ini ulasannya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Hak dan Batil 

SRIPOKU.COM - Apakah yang dimaksud dengan hak dan batil? Berikut ini perbedaan selengkapnya.

Kata hak dan batil seringkali didengar dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut bahasa kata batil atau batal berarti tidak terpakai, tidak berfaedah, rusak dan sia-sia.

Secara istilah, batil berarti terlepas atau gugurnya suatu perbuatan dari ketentuan syarak serta tidak adanya pengaruh perbuatan tersebut dalam memenuhi tuntutan syariat.

Dalam Alquran pemakaian kata batil sering dihadapkan dengan "yang benar" (al-haqq), seperti firman Allah SWT yang berbunyi:

وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan janganlah kamu campur-adukkan yang hak dengan yang batil ..." (QS. Al-Baqarah:42).

Lantas, apakah yang dimaksud dengan hak dan batil tersebut?

Berikut ini penjelasan Syekh Muhammad Jaber yang dibagikan melalui kanal YouTube Syekh Ali Jaber.

Baca juga: Perbedaan Arti Amal dan Ibadah yang Sering Salah Kaprah, Ternyata Begini Penjelasan dan Maknanya

Dalam ceramah tersebut, Syekh Muhammad Jaber menuturkan jika konflik hak dan batil tidak akan selesai sampai hari kiamat.

"Selama setan masih hidup dan menggoda manusia, pasti ada ahli batil dan ahli hak (kebenaran)," ungkap Syekh Muhammad Jaber.

Sehingga ia menegaskan jika semua itu merupakan ujian dan cobaan bagi umat manusia.

"Siapa yang tetap teguh di posisi haq, siapa yang berpaling menuju ahli batil, dalam perjalanan ini ada ahli hak yang berpaling menuju ahli batil," tuturnya.

"Ada dari ahli batil diberi hidayah dan menuju kepada ahli hak," tegasnya.

Demikianlah penjelasan mengenai hak dan batil dalam kehidupan umat manusia.sebagaimana disampaikan Syekh Muhammad Jaber.

Semoga kita semua termasuk hamba yang senantiasa diberikan hidayah agar beriman dan meninggal dalam keadaan baik.

Selain itu, semoga kita juga terhindar dari hal-hal yang bisa menjerumuskan dalam dosa yang menjadi sebab disiksa di neraka.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved