Berita Palembang

Warga Sekip Bendung Palembang 2 Malam Tidur Diatas Genangan Air, 3 Hari Banjir tak Kunjung Surut

Warga Jalan Sekip Bendung Kecamatan Kemuning, Kota Palembang, keluhkan sulitnya banjir surut meski hujan telah berhenti.

Penulis: Oki Pramadani | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Oki Pramdani
Ismawati, seorang warga Sekip Bendung Palembang sedang berdagang sayuran di atas genangan air, Senin (27/12/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Warga Jalan Sekip Bendung Kecamatan Kemuning, Kota Palembang, keluhkan sulitnya banjir surut meski hujan telah beberapa hari berlalu, Senin (26/12/2021).


Nuramali, salah seorang warga Sekip Bendung Palembang mengatakan, sudah dua malam ia dan keluargannya harus tidur diatas genangan air sejak, Sabtu (25/12/2021) kemarin.


“Kami ini sudah dua hari tidur diatas genangan air.

Kami berupaya agar bisa tidur terlelap meski dihantui rasa khawatir air akan semakin naik,” ungkap dia.


Dia mengungkapkan, banjir yang terjadi di daerahnya cukup lama bisa surut.


Hal itu tententunya membuat ia dan keluarga cukup sulit melakukan aktifitas sehari-hari.


“Baru tadi malam air surut dan tidak lagi masuk ke dalam rumah.


Tadi pagi saat saya bangun tidur melihat air tidak lagi masuk di dalam Rumah, sudah mulai surut.

Saya bersyukur karena kami cukup menderita kalau air masih masuk di dalam rumah,” katanya.


Ia menuturkan, memang lokasi rumahnya berada di daerah rendah dan dekat dengan rawah.


Artinya ketika musim hujan air hujan akan banyak mengalir ke daerah tempat ia tinggal.


Namun ia bercerita bahwa pada beberapa tahun yang lalu tidak pernah air masuk ke dalam rumah.


Akan tetapi saat ini justru masuk ke dalam rumah, bahkan sudah dua malam kami tidur diatas air.


“Saya mulai tinggal disini sejak tahun 1962, saa itu memang sudah sering banjir akan tetapi tidak pernah sampai masuk rumah.

Baru kemarin saja sampai masuk rumah,” keluhnya.


Sementara itu, Ismawati yang sehari-hari berjualan sayuran dilokasi rawan banjir mengungkapkan, banjir yang terjadi sejak sabtu kemarin merupakan salahsatu banjir yang cukup parah yang pernah ia rasakan.


“Saya dan suami saya sudah cukup lama tinggal disini, namun banjir yang terjadi kemarin cukup parah yang pernah ia alami


Lihat saja sekarang saja air masih menggenang, apalagi kemarin jauh lebih parah, di warung saya ini sampai-sampai lebih dari pinggang saya,” bebernya.


Ia juga menceritakan, banyak warga yang harus mengungsi di Masjid saat banjir masih parah-parahnya kemarin.


“Banyak warga yang mengungsi di Masjid lantaran rumah sudah tergenang dengan air dan tidak bisa ditinggali lagi.


Kalau saya menumpang di tempat keluarga saya,”ungkapnya.


Ismawati juga mengungkapkan banyak barang daganganya yang basah dan rusak akibat banjir, seperti garam, mie instan, terigu dan masih banyak dagangan lainya.


Meski lokasi yang ia tinggali memang sudah sejak lama banjir, namun ia berharap agar ada solusi.


“Tempat kami ini memang sering banjir, namun harapan saya harus ada tindakan, seperti jalanan uang ditinggikan dan saluran air lebih diperbesar dan diperdalam,” harapnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved