Berita Palembang

Melihat Kerajinan Daun Nipah di 3-4 Ulu Palembang, Piring Makan Paling Banyak Diminati

Kota Palembang memiliki beragam kerajinan tangan, salah satunya kerajinan anyaman dari daun nipah.

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati
Seorang pengarajin sedanga menganyam dari lidi nipah di Baba Boentjiet, Senin (20/12/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kota Palembang memiliki beragam kerajinan tangan, salah satunya kerajinan anyaman dari daun nipah.

Untuk para pengrajin seni berupa anyaman dari daun nipah ini ada di 3-4 Ulu Kota Palembang.

Nipah merupakan tumbuhan dengan jenis palem yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut di dekat tepi laut.

Daun Nipah ini dapat diolah menjadi beberapa macam kerajinan seperti dari lidi nipah dibuat anyaman keranjang, anyaman piring untuk makan, tempat tahu, hiasan dinding dan lain-lain.

Ibu-ibu secara mandiri ataupun berkelompok membuat produk kerajinan tangan dari lidi nipah ini seperti Roylah dan Indrawani.

"Saya sudah puluhan tahun menjadi
Pengrajin Anyaman Daun Nipah," kata Roylah saat diwawancarai di sela-sela kegiatannya membuat anyaman piring makanan di Baba Boentjiet, Senin (20/12/2021)

Menurutnya, ia merupakan pencetus anyaman khusus piring makanan.


Menurutnya, dulu di tahun 1997 ada pelanggan yang membawa contoh piring makana dari bahan rotan.

Ia pun diberikan waktu satu Minggu untuk membuat piring makanan dari daun nipah.

"Saya pelajari dan saya buat, akhirnya saya bisa membuat piring makanan dari daun nipah.


Setelah itu saya bagikan contohnya ke warga, sehingga mereka juga bisa membuatnya," ceritanya.

Menurutnya, untuk membuat piring makan dari lidi nipah ini tak sulit hanya butuh waktu 15-30 menit untuk satu piring. Sedangkan untuk pemasaran di jual ke pasar-pasar yang ada Palembang seperti ke Pasar Induk Jakabaring, Pasar Cinde dan lain-lain. Bahkan para pembeli yang mengambil ke pasar tersebut dari berbagai daerah seperti Bali, Jawa dan lain-lain.

"Kalau dalam seminggu bisa ratusan piring makan dari lidi nipah kita jual. Kalau dalam sebulan bisa ribuan. Selain piring makan, ada juga tempat tahu, tempat buah, hiasan lampu dan lain-lain," katanya

Sementara itu Indrawani (44) pengrajin dan juga pengepul kerajinan dari nipah mengatakan, bahwa bahwan baku nipah ini dari daerah jalur yang dijual per ikat Rp 5200.

"Saya menyediakan bahan bakunya untuk ibu-ibu pengrajin anyaman nipah. Hasilnya juga saya tampung untuk dijual ke pasar-pasar. Kalau dalam satu Minggu secara keseluruhan bisa ribuan produk dari nipah kita jual," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved