Berita Religi
Mengapa Allah Menciptakan Hanya 1 Mulut di Depan? Ternyata Ini Hikmahnya Tercantum dalam Alquran
Mulut merupakan salah satu ciptaan Allah yang sempurna bagi manusia. Selain digunakan untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk berkomunikasi.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Mengapa Allah menciptakan hanya satu mulut di depan? Berikut ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini tidak ada yang sia-sia.
Karena terdapat hikmah di balik latar belakang dan alasan setiap penciptaannya.
Termasuk pula mulut yang diciptakan hanya satu dan juga letaknya di depan.
Hal ini memberikan alasan yang sangat tidak disadari oleh manusia akan penciptaan mulut yang hanya satu dan terletak di depan tersebut.
Lantas, apa alasannya Allah menciptakan mulut seseorang itu di depan?
Berikut ini hikmahnya yang dibagikan Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official.
Baca juga: Rezeki dari Jalan Tak Disangka-sangka, Inilah Alasan Dianjurkan untuk Senantiasa Perbanyak Istighfar
Mengapa Allah menciptakan mulut seseorang di depan?
Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan mengenai hikmah di baliknya berdasarkan yang tercantum dalam Alquran.
Ia juga menyebutkan jika hal tersebut merupakan pertanyaan yang tidak biasa.
"Namun siratan hikmah di dalam Al-Qur'an memberikan kesan kepada kita bahwa penciptaan mulut yang di depan itu mengesankan agar manusia tidak banyak membicarakan sesuatu di belakang," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Juga manusia tidak membicarakan sesuatu yang tidak pantas di depan, sehingga meruntuhkan kehormatan dan kemuliaan dirinya," lanjutnya.
Untuk itulah Allah Subhanahuwata'ala menurunkan beragam ayat yang mengisyaratkan pesan dan hikmah mulia ini.
Yakni sebagaimana tercantum dalam Alquran surat Al-Hujurat ayat 11-12.
Inilah isi kandungan surat tersebut dijelaskan Ustaz Adi Hidayat.
"Hai orang-orang yang telah menyatakan beriman kepada Allah Subhanahuwata'ala, jangan engkau gunakan lisanmu untuk mencela. Jangan engkau gunakan lisanmu untuk berghibah, bergosip, dan membicarakan sesuatu di belakang sesuatu yang dilarang. Membicarakan sesuatu yang kasar di depan adalah hal yang sangat dikecam," jelasnya.
"Untuk itulah Allah menciptakan mulut kita, lisan kita di depan, agar kita tidak banyak mengumbar keburukan di belakang sekaligus menghadirkan kata-kata yang tak pantas yang meruntuhkan kehormatan di depan," tambah UAH.
Ia juga menambahkan jika menariknya Allah menciptakan mulut manusia satu dan dua telinga untuk memberikan kesan bahwa manusia kadang kala harus lebih banyak mendengar dibandingkan banyak berkomentar.
Lebih lanjut, UAH juga menuturkan jika manusia harus banyak berkomentar sesuai dengan dasar pengetahuan yang masuk lewat pendengarannya.
"Untuk itulah yang masuk lewat pusat informasi, pusat pengetahuan, sumbernya datang melalui pendengaran," jelas Ustaz Adi Hidayat.
Oleh sebab itulah kelak pendengaran kita akan ditanya dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Selanjutnya sebagaimana yang tercantum dalam Alquran surat Al-Isra' ayat 36,
Artinya:
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. (Q.S Al-Isra': 36)
"Sungguh pendengaran, pengetahuan dan nalar kita suatu saat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahuwata'ala," tutur UAH.
"Mulut diciptakan di depan untuk berbicara yang baik dan penuh dengan rasa hormat, tidak boleh membicarakan yang buruk di belakang, hoax, ghibah atau bahkan fitnah dan banyaklah mendengar dibandingkan banyak berkomentar tanpa dasar pengetahuan," tukas Ustaz Adi Hidayat.
Demikianlah penjelasan mengenai hikmah di balik penciptaan mulut di depan sebagaimana disampaikan Ustaz Adi Hidayat.