Berita Religi

Mengapa Allah Menciptakan Hanya 1 Mulut di Depan? Ternyata Ini Hikmahnya Tercantum dalam Alquran

Mulut merupakan salah satu ciptaan Allah yang sempurna bagi manusia. Selain digunakan untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk berkomunikasi.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official
Ustaz Adi Hidayat 

"Hai orang-orang yang telah menyatakan beriman kepada Allah Subhanahuwata'ala, jangan engkau gunakan lisanmu untuk mencela. Jangan engkau gunakan lisanmu untuk berghibah, bergosip, dan membicarakan sesuatu di belakang sesuatu yang dilarang. Membicarakan sesuatu yang kasar di depan adalah hal yang sangat dikecam," jelasnya.

"Untuk itulah Allah menciptakan mulut kita, lisan kita di depan, agar kita tidak banyak mengumbar keburukan di belakang sekaligus menghadirkan kata-kata yang tak pantas yang meruntuhkan kehormatan di depan," tambah UAH.

Ia juga menambahkan jika menariknya Allah menciptakan mulut manusia satu dan dua telinga untuk memberikan kesan bahwa manusia kadang kala harus lebih banyak mendengar dibandingkan banyak berkomentar.

Lebih lanjut, UAH juga menuturkan jika manusia harus banyak berkomentar sesuai dengan dasar pengetahuan yang masuk lewat pendengarannya.

"Untuk itulah yang masuk lewat pusat informasi, pusat pengetahuan, sumbernya datang melalui pendengaran," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Oleh sebab itulah kelak pendengaran kita akan ditanya dan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Selanjutnya sebagaimana yang tercantum dalam Alquran surat Al-Isra' ayat 36,

Artinya:

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. (Q.S Al-Isra': 36)

"Sungguh pendengaran, pengetahuan dan nalar kita suatu saat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahuwata'ala," tutur UAH.

"Mulut diciptakan di depan untuk berbicara yang baik dan penuh dengan rasa hormat, tidak boleh membicarakan yang buruk di belakang, hoax, ghibah atau bahkan fitnah dan banyaklah mendengar dibandingkan banyak berkomentar tanpa dasar pengetahuan," tukas Ustaz Adi Hidayat.

Demikianlah penjelasan mengenai hikmah di balik penciptaan mulut di depan sebagaimana disampaikan Ustaz Adi Hidayat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved