Berita Religi
Apakah Wajib Mencari Ayah Apabila tak Pernah Bertemu? Ini Pesan Buya Yahya 'Jangan Prasangka Buruk'
Terlebih lagi ada seorang anak yang sedari kecil memang tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari sosok ayah.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Apakah wajib mencari ayah jika tidak pernah bertemu? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.
Tidak ada manusia yang hidup dengan sempurna di muka bumi ini.
Artinya kehidupan manusia tidak bisa semulus dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Ada saja kerikil kehidupan yang harus dilalui kapan saja.
Termasuk pula masalah dan cobaan yang pasti dialami oleh setiap manusia.
Di antaranya yakni ada orang yang keluarganya tidak utuh yakni tanpa kehadiran seorang ayah atau ibu di tengah-tengah keluarganya.
Terlebih lagi ada seorang anak yang sedari kecil memang tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari sosok ayah.
Lantas, wajibkah seorang anak mencari ayahnya jika tidak pernah bertemu?
Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Bolehkah Adik Ipar Laki-laki Tinggal Serumah dengan Istri? Ini Kata Buya Yahya Akan Ditolong Allah
Terkait anak harus mencari ayahya tersebut berangkat dari pertanyaan berikut ini.
"Waktu ibuku hamil, mereka cerai, lalu setelah ibuku melahirkan saya, dia cuma merawat saya selama 2 rahun, terus ibu menitipkan saya sama saudaranya sampai saya besar dan sampai sekarang saya nggak pernah ketemu sama ayah saya, apakah wajib untuk saya mencarinya atau dibiarkan saja?," tanya seorang jemaah.
Menanggapi hal ini, Buya Yahya memberikan jawaban yang cukup tegas.
"Urusan ayah, misalnya ada orang mohon maaf masih punya ibu yang asli, yang sesungguhnya. Kemudian saat ditanya tentang ayahandanya kok ibuk tidak menjawab, anda jangan bertanya lagi," ujar Buya Yahya.
"Yang penting sampai pesan kepada ibunda bahwasanya seorang anak wajib menyambung silaturahmi dengan ayahandanya, mungkin ayahanda sudah meninggal, mungkin sudah jangan banyak tanya lagi," sambungnya.
Buya Yahya mengingatkan agar tidak menyiksa seorang ibu dengan pertanyaan seperti itu.
Atau sebaliknya mengajukan pertanyaan terhadap seorang ayah yakni sang anak mencari ibunya.
"Ya tidak usah ngejar orang tuanya kenapa, supaya orang tua kita juga tenang, asalkan wawasan kepada orang tua sudah nyampe bahwa silahturahmi itu wajib," ungkap Buya Yahya.
Namun, Buya Yahya juga menegaskan jika jawaban dari orang tua yang tidak sesuai dengan keinginan kita, maka biarkan saja karena bisa jadi akan pahit dan membuat gelisah.
"Sebagai anak yang baik sudah, selagi ayahmu berkata sudah tidak usah dicari ibumu, doain saja, sudah doakan saja," jelas Buya Yahya.
"Atau seorang ibu mengatakan sudahlah nak, doain saja ayahmu, selesai, jangan macem-macem," tambahnya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menegaskan jika seorang ibu yang baik tidak akan memisahkan anak dengan ayahnya.
Begitu pula seorang ayah yang baik tidak akan memisahkan anak dengan ibunya.
"Kalo ternyata ada kesan memisah, tentu ada satu hal yang mungkin kita tidak boleh tahu," terang Buya Yahya.
"Sudah cukup, serahkan pada Allah, semoga ayah berada di surga, ayah di surga jika sudah meninggal, kalo masih hidup dijaga oleh Allah," sambungnya.
Buya Yahya juga menambahkan ada banyak alasan yang membuat orang tua menutupi hal tersebut.
Sehingga tidak perlu sibuk bertanya dan membuat orang tua tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
"Kalo ibu diem sudah, jangan dipaksa, nyiksa ibu juga dosa nanti," ungkap Buya Yahya.
Buya Yahya juga berpesan agar tidak berprasangka buruk terhadap orang tua karena jangan sampai membuat hancur hidupnya.
Demikianlah penjelasan mengenai keharusan mencari orang tua yang sedari dulu belum pernah bertemu sebagaimana disampaikan Buya Yahya.