Hamili NWR 2 Kali, Terkuak Bripda Randy Punya Pacar Lain, tapi Bersikera Tak Mau Putus
"Pelaku memiliki hubungan dengan wanita lain, tapi pelaku bersikeras tidak mau memutuskan relasinya dengan korban," kata dia.
SRIPOKU.COM - Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah mengatakan, NWR terjebak pada siklus kekerasan di dalam pacaran yang menyebabkan terpapar pada tindak eksploitasi seksual dan pemaksaan aborsi.
NWR merupakan mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia yang diduga bunuh diri.
Jasad mahasiswi 23 tahun itu ditemukan tewas di pusara ayahnya di pemakaman umum Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Buntut dari kasus ini Brida Randy diamankan oleh petugas karena terbukti memiliki hubungan asmara dengan korban sejak 2019.
Dalam kurun waktu itu pula, mengalami kekerasan dan sengaja mengugurkan kandungan NWR.
Bripda Randy memaksa dua kali pacarnya itu untuk melakukan aborsi pada Maret 2020 dan Agustus 2021.
• Gugurkan Janin Mahasiswi, Bripda Randy Paksa Pacar Berhubungan Badan, Korban Alami Pendarahan
Menurut Ami, oknum polisi tersebut memaksa korban mengugurkan kandungan dengan berbagai cara.
Cara yang digunakan Bripda Randy dengan memaksa korban meminum pil KB, obat-obatan, jamu-jamuan.
"Bahkan pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan demi mengugurkan janin," kata Ami, Selasa (7/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Ami mengatakan, RB beranggapan sperma yang dikeluarkan saat berhubungan badan bisa mengugurkan janin yang NWR kandung.
"Pemaksaan aborsi ini terjadi hingga dua kali," kata dia.
Bahkan kata dia, saat melakukan aborsi kedua kalinya korban sakit karena mengalami pendarahan dan trombosit berkurang.
Ternyata tidak hanya pelaku yang melakukan pemaksaan aborsi terhadap korban.
Berdasarkan keterangan korban Ami mengatakan, keluarga pelaku juga mendukung tindakan aborsi tersebut serta menghalangi perkawinan dengan korban.
Alasannya karena pelaku masih memiliki kakak perempuan yang belum menikah.
Kemudian menuduh korban sengaja menjebak pelaku untuk sengaja agar dinikahi.
"Pelaku memiliki hubungan dengan wanita lain, tapi pelaku bersikeras tidak mau memutuskan relasinya dengan korban," kata dia.
Kejadian itu kata dia, membuat korban mengalami dampak kesehatan fisik hingga mengalami gangguan kejiwaan yang hebat.
"Ia merasa tidak berdaya, dicampakkan, disia-siakan, berkeinginan menyakiti diri sendiri dan didiagnosa obsessive compulsive disorder (OCD) serta gangguan psikosomatik lainnya," jelasnya.
• Saya Hanya Tengkulak, Ayah Bripda Randy Bukan Anggota Dewan, Sebut Mahasiswi NRW Calon Mantunya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com