Gunung Semeru Erupsi
Apakah Itu Wedhus Gembel yang Berhembus di Gunung Semeru?
Namun nama Wedhus Gembel selalu dikatakan setiap ada letusan gunung berapi di kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali mengeluarkan isi perutnya pada Sabtu (4/12/2021) petang.
Sebelumnya pada Jumat 22 Januari 2021, Semeru sempat bergegar dengan tercatat satu kali gempa letusan/erupsi beserta 9 kali gempa hembusan.
Sejak saat itu, Gunung Semeru berada dalam tingkat aktivitas level II (Waspada).
Gunung yang sudah ditutup untuk pengunjung sejak 5 Oktober 2021 ini terkenal dengan kawasannya yang mengeluarkan kawah beracun.
Para pendaki tidak disarankan menuju kawah Jonggring Saloko dan mendaki dari sebelah sisi kanan.
Pasalnya di kedua tempat itu ada gas beracun dan aliran lahar.
Gas beracan itu dikenal dengan sebutan Wedhus Gembel (bahasa Jawa: kambing gimbal, kambingg yang berbulu seperti rambut gimbal).
Saat puncak Semeru masih aktif, Wedhus Gembel meletus setiap 15-30 menit.
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter.
Material yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat.
Wedhus Gembel ini berbahaya hingga dapat membunuh orang.
Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung Semeru pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung Semeru.
Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari Lubis.
Apa itu Wedhus Gembel?
Namun nama Wedhus Gembel selalu dikatakan setiap ada letusan gunung berapi di kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.