Liga Champions

Pemain Kamerun Andre Onana Akui Gugup Jalani 'Debut Kedua' Bersama Ajax, Soal Pasveer: Kami Berteman

Andre Onana secara mengejutkan dimainkan Erik ten Haag saat Ajax berhadapan dengan Besiktas. Remko Pasveer jadi cadangan.

Penulis: Refly Permana | Editor: Refly Permana
ajax.nl
Kiper Ajax, Andre Onana, di laga melawan Besiktas di Liga Champions 2021/2022. 

SRIPOKU.COM - Andre Onana secara mengejutkan dimainkan Erik ten Haag saat Ajax berhadapan dengan Besiktas.

Itu merupakan debut Onana setelah dirinya dilarang tampil karena gagal melewati tes doping.

Selama dirinya absen, ten Haag menjadikan Remko Pasveer sebagai kiper utama.

Meski sudah berusia hampir berkepala empat, kiper yang baru didatangkan dari Vitesse di bursa transfer 2021 ini tampil cemerlang.

Hasil sempurna Ajax di empat pertandingan Liga Champions musim ini tak terlepas dari penampilan kiper 38 tahun itu.

Pasveer juga memperlihatkan aksi ciamik saat timnya menang 5-0 atas PSV.

Berkat aksinya, gawang Ajax tak kebobolan meski beberapa kali pemain PSV menciptakan peluang berbahaya.

Mengacu dari penampilannya itu, banyak pihak beranggapan Pasveer akan menjadi kiper utama Ajax di sisa musim ini meski Onana sudah bebas dari masa hukuman.

Akan tetapi, cerita manis Pasveer bersama Ajax ada tanda-tanda berakhir setelah dirinya tak dimainkan melawan Besiktas.

ten Haag langsung mempercayakan penjaga gawang ke Onana.

Pasca pertandingan, Onana sendiri mengaku terkejut atas keputusan sang pelatih.

Ia sadar, Pasveer sudah melakukan hal terbaik selama dirinya absen.

“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Remko (Pasveer).

Dia melakukannya dengan sangat baik dan saya senang tentang itu," kata Onana, dikutip dari situs resmi Ajax.

Langsung tampil di kompetisi bertensi tinggi. diakui Onana, membuatnya gugup.

Rasa gugup itu sudah datang sebelum pertandingan hingga awal-awal pertandingan.

Keraguan akan keputusan ten Haag langsung mendapat ujian berat saat Besiktas mendapat penalti.

Onana memang berhasil menebak tendangan pemain Besiktas, tetapi gol tak dapat dicegah.

"Sudah lama sejak saya berada di antara kesulitan.
Memainkan pertandingan di panggung ini gila. Saya cukup gugup," katanya.

Beruntung, secara perlahan, Onana berhasil melawan rasa gugupnya di laga yang berkesudahan 1-2 tersebtu.

Ia merasa bersyukur memiliki rekan tim yang membantunya melawan rasa gugup.

Diakui Onana, ia beberapa kali mendapat suntikan motivasi dari lini pertahanan yang seakan sadar bahwa Onana dipenuhi rasa nervous.

"Mazraoui dan Labyad berkata kepada saya: 'Andre, kamu tidak biasanya seperti itu' bermain dan itulah mengapa saya gugup.

Tapi saya di sini untuk membantu tim saat mereka membutuhkan saya," kata pria 25 tahun.

Sebelum mendapat hukuman dilarang tampil, Onana pernah membawa Ajax tampil hingga babak semifinal Liga Champions.

Peristiwa penuh bersejarah itu terjadi sekitar tiga tahun silam.

Bersama Frenkie de Jong, Mathijs de Ligt, hingga Hakim Ziyech, Ajax selangkah lagi ke partai puncak.

Sayangnya, mereka dikalahkan secara dramatis oleh Tottenham di leg kedua.

Setelah musim berlalu, Onana menjadi salah satu incaran banyak klub raksasa.

Sayangnya, di saat sejumlah rekan-rekannya dibeli, ia justru tersandung kasus doping.

Semoga saja, laga melawan Besiktas menjadi titik balik karir sepakbola pria asal Kamerun ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved