Liga Champions
Pemain Kamerun Andre Onana Akui Gugup Jalani 'Debut Kedua' Bersama Ajax, Soal Pasveer: Kami Berteman
Andre Onana secara mengejutkan dimainkan Erik ten Haag saat Ajax berhadapan dengan Besiktas. Remko Pasveer jadi cadangan.
Penulis: Refly Permana | Editor: Refly Permana
Rasa gugup itu sudah datang sebelum pertandingan hingga awal-awal pertandingan.
Keraguan akan keputusan ten Haag langsung mendapat ujian berat saat Besiktas mendapat penalti.
Onana memang berhasil menebak tendangan pemain Besiktas, tetapi gol tak dapat dicegah.
"Sudah lama sejak saya berada di antara kesulitan.
Memainkan pertandingan di panggung ini gila. Saya cukup gugup," katanya.
Beruntung, secara perlahan, Onana berhasil melawan rasa gugupnya di laga yang berkesudahan 1-2 tersebtu.
Ia merasa bersyukur memiliki rekan tim yang membantunya melawan rasa gugup.
Diakui Onana, ia beberapa kali mendapat suntikan motivasi dari lini pertahanan yang seakan sadar bahwa Onana dipenuhi rasa nervous.
"Mazraoui dan Labyad berkata kepada saya: 'Andre, kamu tidak biasanya seperti itu' bermain dan itulah mengapa saya gugup.
Tapi saya di sini untuk membantu tim saat mereka membutuhkan saya," kata pria 25 tahun.
Sebelum mendapat hukuman dilarang tampil, Onana pernah membawa Ajax tampil hingga babak semifinal Liga Champions.
Peristiwa penuh bersejarah itu terjadi sekitar tiga tahun silam.
Bersama Frenkie de Jong, Mathijs de Ligt, hingga Hakim Ziyech, Ajax selangkah lagi ke partai puncak.
Sayangnya, mereka dikalahkan secara dramatis oleh Tottenham di leg kedua.
Setelah musim berlalu, Onana menjadi salah satu incaran banyak klub raksasa.
Sayangnya, di saat sejumlah rekan-rekannya dibeli, ia justru tersandung kasus doping.
Semoga saja, laga melawan Besiktas menjadi titik balik karir sepakbola pria asal Kamerun ini.