Ternyata Warna Pakaian Seperti Ini tak Boleh Digunakan karena Jadi Ciri Orang Fasik Kata Buya Yahya
Pada dasarnya tidak ada batasan dalam memakai warna untuk pakaian, kendati demikian perlu diperhatikan warna yang dimaksud berikut ini.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Warna apakah yang sebaiknya dihindari saat berpakaian bagi umat Islam? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.
Islam telah mengatur sedemikian rupa mengenai hal-hal yang terkecil sekalipun dalam kehidupan umat muslim.
Bahkan ada ketika hendak melakukan hal-hal seperti makan, minum hingga berpakaian juga ada aturannya.
Tentu saja setiap hendak melakukan sesuatu diawali dengan doa.
Hal ini supaya umat muslim bukan hanya menambah nilai pahala, melainkan juga terhindar dari petaka.
Apalagi menyangkut berpakaian, ternyata ada warna yang sebaiknya dihindari umat Islam.
Hal ini lantaran warna tersebut mencirikan orang yang fasik.
Dalam agama Islam, pengertian dari fasik adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
Lantas, warna pakaian seperti apakah yang dimaksud?
Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Jangan Pernah Membaca Sholawat dengan Cara Ini, tak akan Dapat Syafaat Nabi Bahkan Sia-sia Belaka
Dalam ceramah tersebut, Buya Yahya mengungkap mengenai warna yang harus dihindari umat muslim.
Sekadar diketahui, Islam memiliki warna yang menjadi ciri khas yakni hijau.
salah satu warna ini terkadang menjadi simbol Islam lantaran merupakan kesukaan Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa sallam.
Penjelasan mengenai warna dalam Islam ada kaidah yang harus dipahami oleh pemeluknya.
Terutama warna-warna yang biasa dijadikan sebagai ciri khas pakaian tertentu yang dipakai umat Islam.
Sebagai umat yang taat, hendaknya bisa memilih warna yang sesuai dengan konteks lingkungan tempat tinggalnya.
Menurut Buya Yahya, ada warna yang sebaiknya dihindari oleh umat Islam sebagai pembeda dari yang lainnya.
Akan tetapi, pada dasarnya dalam ajaran syariat Islam tidak ada batasan warna dalam berpakaian.
Asalkan pakaian itu sudah menutupi aurat maka tidak akan dipermasalahkan lagi secara syariat.
"Ndak ada batasan warna (dalam Islam) boleh pakai," katanya menjelaskan kepada hadirin.
Akan tetapi, dalam kondisi tertentu ada warna yang sebaiknya dihindari.
Dirinya mengumpamakan sebuah kampung yang dihuni orang fasik.
Di kampung tersebut orang-orang fasik selalu memakai baju warna kuning sebagai ciri khasnya.
Maka, umat Islam sebaiknya tidak memakai pakaian dengan warna yang sama.
"Kecuali di satu kampung baju kuning ciri khasnya orang fasik, maka anda tidak boleh pakai kuning karena ciri orang fasik," tegasnya.
Itulah batasan warna menurut Buya Yahya yang diterapkan kepada seorang muslim agar menjadi pembeda dengan orang fasik.