Juz Amma
Niscaya Allah akan Mencukupi di Akhir Harimu, Bacalah Juz Amma Surat Pendek Ini Saat Sholat Dhuha
Setiap surat dalam Alquran memiliki keutamaan dan keistimewaan masing-masing. Termasuk pula surat pendek yang terdapat dalam Juz Amma atau Juz 30 ini.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Surat apakah yang bisa dibaca saat mengerjakan sholat duha 4 rakaat? Berikut ini penjelasannya.
Di antara surat pendek yang terdapa dalam Juz Amma Alquran terdapat surat yang dibaca saat sholat duha yakni surat Ad-Duha.
Ad-Dhuha artinya waktu Dhuha, dimana waktu ad dhuha ini adalah saat ketika matahari naik sepenggalan.
Nama ad duha dalam surat ini diambil dari sumpah Allah pada ayat pertama yaitu waduha (Demi waktu dhuha).
Surat Ad-Dhuha ini turun sebagai jawaban atas pertanyaan dan hinaan yang dilontarkan oleh kaum kafir Mekkah yang menganggap bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah tidak dipedulikan oleh Allah karena sudah lama tidak menerima wahyu.
Di dalam surah ad dhuha beserta artinya menerangkan tentang pemeliharaan Allah terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cara yang tidak terputus, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan peminta-minta, dan mengandung pula perintah untuk mensyukuri segala nikmat Allah.
Saat ini banyak Alquran terjemahan yang mempermudah kaum muslimin mengetahui makna surat dalam Al Quran termasuk di dalamnya surat ad dhuha beserta artinya.
Berikut ini tafsir Surat Ad Duha yang dibagikan melalui kanal YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam
Surat Ad-Duha
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
وَالضُّحٰىۙ
wadhuha
1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah),
Tafsir: Allah bersumpah dengan permulaan siang.
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ
wal-laili iżā sajā
2. dan demi malam apabila telah sunyi,
Tafsir: Dan berusmpah dengan malam hari apabila telah gelap dan manusia mulai tenang pada malam itu dari segala aktivitas.
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ
mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Tafsir: Rabbmu wahai Rasul tidak akan meninggalkanmu dan tidak pula memurkaimu sebagaimana ucapan orang-orang musyrik tatkala wahyu terputus darimu.
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
4. dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Tafsir: Dan sungguh kehidupan akhirat lebih baik bagimu daripada kehidupan dunia, karena kenikmatan abadi yang tidak terputus di akhirat.
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ
wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā
5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Tafsir: Dan niscaya Rabbmu memberi pahala yang banyak bagimu dan umatmu hingga engkau puas dengan apa yang diberikan Allah kepadamu dan kepada umatmu.
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ
a lam yajidka yatīman fa āwā
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
Tafsir: Dan Dia telah mendapatimu tatkala engkau masih kecil, ditinggal mati ayahmu, lalu Dia memberikan perlindungan kepadamu melalui kakekmu Abdul Muthalib yang menyayangimu, kemudian pamanmu Abu Thalib.
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ
wa wajadaka ḍāllan fa hadādan
7. Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
Tafsir: Dan mendapatimu tidak mengerti tentang kitab dan iman, lalu Dia mengajarimu apa yang tidak kamu ketahui.
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ
wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
8. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Tafsir: Dan mendapatimu dalam keadaan fakir, lalu Dia mencukupimu.
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ
fa ammal-yatīma fa lā taq-har
9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Tafsir: Maka janganlah engkau berbuat buruk terhadap anak yang ditinggal mati ayahnya ketika kecil dan janganlag engkau rendahkan dia.
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
Tafsir: Dan janganlah engkau menghardik orang butuh yang meminta kepadamu.
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Tafsir: Syukurilah nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadamu dan bicarakan tentang hal itu.
Keutamaan Surat Ad Duha
Berikut ini keutamaan surat Ad duha yang telah dirangkum Sripoku.com.
1. Sholat Dhuha 2 Rakaat Senilai 360 Sedekah
"Di dalam tubuh manusia terdapat tiga ratus enam puluh sendi, yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya." Mereka (para sahabat) bertanya, "Siapakah yang mampu melakukan itu wahai Nabiyullah?"
Beliau menjawab, "Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan adalah sedekah.
Maka jika engkau tidak menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua rakaat dhuha sudah mencukupimu." (HR. Abu Dawud)
2. Mencukupi Kebutuhan Sepanjang Hari dengan 4 Rakaat Sholat Dhuha
Allah Ta'ala berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu." (HR. Ahmad)
3. Ghanimah (Harta Rampasan Perang) Terbanyak dari Sholat Dhuha
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa berwudhu kemudian pergi pada waktu pagi ke masjid untuk melaksanakan sholat dhuha, maka hal itu adalah peperangan yang paling dekat, ghanimah yang paling banyak, dan kembalinya lebih cepat." (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan shahih)
Oleh karena itu, tidak masalah untuk mengerjakan sholat dhuha setiap hari karena banyak keutamaan yang akan kita dapatkan.
4. Akan Dicukupkan Rezekinya
"Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rekaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan mencukupimu di akhir harimu" (HR. Abu Darda).
5. Diampuni Segala Dosanya
"Orang yang sholat dhuha akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah, barang siapa yang selalu mengerjakan sholat dhuha niscaya akan di ampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan" (HR.Tarmidzi)