Berita Religi

Padahal Ahli Maksiat & tak Beriman tapi Rezeki Bisa Berlimpah? Ini Kata Buya Yahya: Pemikiran Sempit

Urusan rezeki merupakan bagian dari rahasia Sang Ilahi. Lantas, mengapa orang yang ahli maksiat dan tidak beriman justru memiliki rezeki berlimpah?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

SRIPOKU.COM - Mengapa rezekinya masih berlimpah padahal ahli maksiat dan tidak beriman? Berikut ini penjelasan Buya Yahya.

Rezeki merupakan bagian dari takdir yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta untuk setiap manusia.

Rezeki bukan hanya uang, melainkan pula berupa kesehatan dan dikelilingi oleh orang-orang baik.

Dalam hal menjemput rezeki juga setiap manusia dianjurkan untuk mencari jalan yang halal.

Memang rezeki sudah diatur oleh Allah, bahkan Dia telah menjamin rezeki setiap hambaNya.

Apalagi bagi seorang hamba yang berusaha dan bersungguh-sungguh serta berdoa dalam menjemput rezeki.

Namun, mengapa orang yang justru ahli maksiat dan tidak beriman malah memiliki rezeki yang berlimpah?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Kisah Nyata Ahli Maksiat Masuk Surga, Rasul Sampai Berpesan 3 Kali, Ternyata Ini Amalan Semasa Hidup

Punya rezeki yang berlimpah padahal ahli maksiat dan tidak beriman, kira-kira kenapa?

Terkait hal tersebut, mari simak penjelasan Buya Yahya mengenai orang yang tidak beriman justru kaya.

“Anda ini adalah hamba yang dipilih Allah, ditapakkan di jalan yang lurus akan tetapi di tengah jalan yang lurus anda malah bimbang jalan anda itu jalan menuju surga," tutur Buya Yahya.

“Kebimbangan anda itu karena nolah-noleh, nolehnya salah anda noleh pada orang kafir yang kaya raya padahal di situ banyak yang nyungsep banyak anda ndak noleh," lanjutnya.

Penjelasan di atas dimaksudkan agar sebagai manusia yang memiliki akal yang sehat harus berpikir panjang dan luas.

“Cara pandang yang sempit gampang menyimpulkan kedzoliman,” tutur Buya Yahya.

Jika memiliki pemikiran yang sempit, tentunya akan merasa bahwa diri ini paling tidak beruntung.

Ketahuilah bahwa banyak diluar sana yang lebih tidak beruntung dibandingkan diri pribadi.

“Kekayaan yang sesungguhnya bukan saat ini di dunia tapi di akhirat. Allah maha adil kok," tutur Buya Yahya.

Kekayaan sesungguhnya bukanlah bukti kasih sayang Allah SWT kepada manusia, namun titipan yang harus dijaga dan harus dipertanggung jawabkan nanti di akhirat.

Jika memang ada orang yang memiliki kekayaan yang besar, Allah pasti memiliki tujuan tertentu kenapa mereka menjadi kaya.

“Jadi kalau orang diberi sakit selama berpuluhan tahun, ini sangat kecil dibanding kebahagiaan yang akan didapat nanti di sisi akhirat," tutur Buya Yahya.

Maka Allah telah mengatur segalanya seadil-adilnya, adil tidak adil menurut manusia tapi adil bagi Allah, karena Allah lebih mengetahui segala hal.

Demikianlah penjelasan mengenai orang yang ahli maksiat dan tidak beriman justru dapat rezeki berlimpah sebagaiman disampaikan Buya Yahya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved