Apakah Jodoh Seseorang Telah Tertulis dalam Takdir dan tidak Berhak Memilih? Begini Penjelasannya
Jodoh termasuk perkara yang menjadi misteri dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu hanya Allah yang tahu dan ia yang menggariskannya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Jika takdir seseorang telah tertulis akan menikah dengan siapa, apakah tidak bisa memilih? Berikut ini penjelasannya.
Di antara rahasia yang disembunyikan oleh Sang Ilahi ialah maut, rezeki hingga jodoh.
Perkara jodoh sudah digariskan dan ditakdirkan oleh Allah Subhanahuwata'ala.
Rahasia jodoh dari Allah terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam diri kita siapakah jodoh kita.
Terkadang seseorang terheran-heran atas fakta tentang jodoh dan atas apa yang ditentukan oleh Allah kepada dirinya itulah rahasia jodoh dalam Islam yang hendaknya kita imani.
Namun, apabila takdir seseorang telah ditulis akan menikah dengan siapa, itu artinya benarkah kita tidak bisa memilih?
Terkait hal tersebut, berikut ini penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin yang dibagikan melalui kanal YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam.
Baca juga: Utang Lunas, Bertemu Jodoh dan Doa Terkabul, Lakukan Amalan Ini Sebelum Tidur Kata Syekh Ali Jaber
Pembahasan mengenai jodoh yang telah digariskan berangkat dari pertanyaan berikut.
'Apakah tertulis dalam takdir bahwa si fulan akan menikah dengan fulanah, tidak dengan yang lain, kemudian itu pasti akan terjadi padanya? Atau manusia punya hak memilih wanita yang ia sukai dan menolak yang tidak ia sukai?
Sebagai contoh, ayahku memaksaku menikah dengan sepupuku tanoa memberiku hak memilih. Namun setelah kami menikah dan berinteraksi, aku mendapatinya sebagai wanita terbaik yang diharapkan dari seorang wanita dan aku pun mengubah kebencianku dengan cinta yang begitu besar.
Dan sekarang aku menyesal setiap kali mengingat kebencianku kepadanya dulu.
Apakah Allah Subhanahuwata'ala telah menulis bahwa aku akan menikah dengannya dan terjadi kebencian ini, kemudian aku menjadi mencintainya?' begitulah bunyi pertanyaan yang diajukan oleh seorang jemaah sesuai dengan kisahnya.
Terkait hal tersebut, Syaikh Ibnu Utsaimi memberikan penjelasannya.
Ia membenarkan bahwa setiap hal yang terjadi di alam semesta telah tertulis.
Dan perubahan suatu perkara, atau keadaan dari satu hal ke hal lainnya, juga telah tertulis dalam takdir.
Ia juga menyebut jika seseorang akan menikah dengan wanita tertentu, dan bukan dengan wanita lain, juga tertulis.
Ia juga menambahkan jika kita menyaksikan sebagian orang yang bertekad sepenuh hati untuk melakukan sesuatu, tapi setelah itu tekadnya berubah dengan sendirinya, atau tekadnya berubah karena nasehat dari seseorang, atau juga tekadnya tetap kuat, namun ia terhalang dari melakukan tekadnya itu, karena beberapa halangan yang berada di luar kehendaknya.
Maka jika sudah begitu, berarti hal yang ia tekadkan itu belum ditakdirkan baginya, sehingga ia tidak dapat meraihnya.
Terkadang, seseorang juga bertekad untuk meninggalkan suatu perkara, kemudian tanpa diduga-duga, keinginannya menjadi condong untuk melakukan perkara itu, dan mendapat kemudahan untuk melakukannya, baik itu karena ingin melakukannya dengan sendirinya, atau karena nasehat dari seseorang, atau juga karena melihat hal-hal yang mendorongnya untuk melakukan perkara itu.
Syaikh Ibnu Utsaimin pun mengatakan jika hal ini merupakan fenomena yang jelad dan banyak terjadi.
Bahkan terkadang ada seseorang keluar dari rumahnya untuk mengunjungi orang tertentu, lalu di tengah perjalanan ia teringat hal lain yang lebih penting, sehingga ia berbelok dari tujuan awal ke tujuan lain, atau saat di tengah perjalanan, hasrat dan tekadnya untuk mengunjungi orang tersebut menjadi kendor dan dia kembali ke rumahnya tanp ada sebab apapun.
"Semua ini menunjukkan bahwa setiap perkara telah tertulis di sisi Allah 'Azza wa Jalla," terang Syaikh Ibnu Utsaimin.
Oleh sebab itu, ketika ada seorang Arab Badui ditanya, "Dengan apa kamu mengetahui Tuhanmu?" Maksud pertanyaan 'Dengan apa kamu mengetahui Tuhanmu?' yaitu, dengan apa kamu dapat mengenal Allah 'Azza wa Jalla? Tanda apa yang dapat menunjukkanmu kepada Allah?
Orang Arab Badui itu menjawab,"Dengan batalnya tekad dan berubahnya hasrat."
Kemudian tanpa disadari tekadnya telah kendor tanpa sebab apapun.
Dan terkadang hasrat atau keinginannya condong kepada suatu hal, namun tanpa disadari hasrat itu tiba-tiba teralihkan dari hal tersebut.
Dan yang paling penting, kamu harus mengetahui bahwa segala yang terjadi telah tertulis di sisi Allah sesuai dengan bagaimana itu terjadi, tanpa dapat dipercepat, ditunda, ditambah, atau dikurangi.
Allah Ta'ala berfirman,
"Dan segala sesuatu di sisi-Nya telah ada ukurannya." (QS. Ar-Ra'd: 8)
Segala sesuatu telah ada takarannya di sisi Allah.
Bahkan setiap teteasan hujan telah tertulis di sisi Allah Ta'ala, dan telah ditakdirkan.
Dan tidaklah sesuatu itu terjadi, kecuali terjadi berdasarkan takdir Allah Subhanahuwata'ala.
Demikianlah penjelasan mengenai tadkir yang sudah tertulis termasuk jodoh sebagaimana dijelaskan di atas.
