Berita Palembang

Naik Pesawat Cukup Antigen, Ini Respon Penumpang dan AP 2 Bandara SMB II Palembang

Menurut Susanto (30) dengan diperbolehkannya syarat naik pesawat cukup tes swab antigen, maka pengeluaran untuk menggunakan transportasi udara

Editor: Welly Hadinata
Tribunsumsel/Arief
Suasana di Bandara SMB II Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski pemerintah memperbolehkan penggunaan tes swab antigen, sebagai syarat naik pesawat terbang di Jawa dan Bali, disambut baik sejumlah penumpang dan pihak pengelolah Bandara Sultan Mahmmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Menurut Susanto (30) dengan diperbolehkannya syarat naik pesawat cukup tes swab antigen, maka pengeluaran untuk menggunakan transportasi udara akan lebih kecil.

"Kita sambut baiklah putusan pemerintah tersebut, karena jelas meringankan pengeluaran selama ini," kata Susanto, Selasa (2/11/2021).

Dijelaskan Santo, para penumpang selama ini termasuk dirinya, sebenarnya cukup keberatan harus melakukan tes swab PCR sebagai syarat utama untuk terbang, dikarenakan biayanya yang cukup mahal, sehingga penumpang harus mengeluarkan dana lebih.

"Selama inikan biaya tes PCR Rp 550 ribuan kemudian turun Rp 300 ribuan, kan masih tinggi. Sedangkan dengan antigen cukup murah hanya Rp 85 ribuan. Apalagi kita berangkat tidak sehari atau dua hari, melainkan seminggu sekali, sedangkan hasilnya hanya berlaku beberapa hari," bebernya.

Meski begitu, Santo mengaku masih menggunakan hasil tes PCR untuk saat ini, mengingat belum mengetahui efektifnya tes antigen bisa jadi syarat untuk terbang.

"Karena kebetulan sudah jauh- jauh hari kita mau berangkat ke Jakarta, jadi kita tes swab PCRnya kemarin di Rumah Sakit. Tapi kalau memang antigen sudah berlaku kita akan pakai tes antigen saja," tutur Susanto dengan tujuan Jakarta.

Hal senada diungkapkan Joni (35) seorang pengacara yang ingin berangkat ke Jakarta, yang menyambut baik putusan tersebut. Meski begitu, ia berharap kebijakan pemerintah ini tidak berubah- ubah sehingga membingungkan masyarakat.

"Kita sambut baiklah, karena biaya antigen lebih murah dari PCR, tapi kalau bisa aturan tidak berubah- ubah," tandasnya seraya ia saat itu masih m1enggunakan hasil tes PCR.

Sementara Executive Genero Manager KRAT Angkasa Pura 2 Bandara SMB II Palembang Tommy Ariesdianto menyatakan, dengan adanya instruksi Mendagri Nomor 53 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 di Wilayah Jawa dan Bali yang diteken Mendagri Tito Karnavian pada 27 Oktober 2021, terhitung pada 1 November syarat calon penumpang transportasi udara wajib tes swab PCR dan minimal vaksin pertama, kemudian atau antigen plus vaksin kedua. 

"Tapi sampai sekarang, kami belum mendapat indstruksi turunan dari Satgas covid-19, kemudian dari Kemenhub terkait hal ini. kami berharap dapat segera turun khususnya untuk transportasi udara dan tentunya kami akan mematuhinya," jelasnya.

Sementara untuk saat ini, para penumpang dari Bandara SMB II Palebang untuk tujuan Jawa dan Bali, dikatakannya masih menggunakan tes PCR sebagai syarat terbang, namun untuk tujuan diluar Jawa dan Bali cukup dengan antigen (Pangkal Pinang).

"Untuk jumlah penumpang saat ini sebanyak 1.539 yang datang, berangkat 1.900an, sehingga total ada sekitar 3.400an, dengan jumlah 27 penerbangan 27, dengan rincian 14 pesawat kedatangan dan 13 keberangkatan pada hari ini. Berdasarkan laporan dari 13 pergerakan pesawat itu sekitar 70 sampai 80 persen keterisiannya," capnya, seraya mengatakan meski geliat masyarakat menggunakan transportasi udara sudah bangkit lagi, namun jumlah itu belumlah normal dibanding saat sebelum pandemi.

Ditambahkan Tommy, jika aturan syarat penumpang cukup dengan hasil antigen, jelas hal itu akan membangkitkan industri penerbangan yang ada karena dinilai jauh lebih murah dan meningkatkan kembali jumlah penumpang yang ada.

"Jelas nantinya dapat meningkatkan jumlah pergerakan penumpang dan frekuensi pesawat dan itu jadi harapan kita, sehingga dapat menggerakan indsutri penerbangan, termasuk di bandara. Apalagi, kalau kita lihat kondisi saat ini, sudah ada permintaan jam operasional sejak 1 November lalu dari awalnya operasional jam 8.00-18.00 wib kini menjadi jam 6.00 hingga 19.00 wib. Artinya, ada potensi seluruh Airland menyiapkan armadanya untuk
Peningkatan penumpang yang signifikan," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved