'Ma hati-hati, yang Sabar Ya di Sini', Pesan Anak Trimah Sebelum 'Buang' Ibunya ke Panti Jompo

"Mereka bilang, Ma hati-hati, yang sabar ya, Mama sabar di sini. Saya bilang iya saja," kata Trimah, saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khotimah

Editor: Yandi Triansyah
(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)
Trimah (69) saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten Malang, Senin (1/11/2021)(KOMPAS.COM/ANDI HARTIK) 

SRIPOKU.COM - Air mata Trimah tak terasa menetes, saat dirinya mengetahui akan dititipkan ke panti jompo.

Apalagi orang yang menitipkannya adalah anak kandungnya sendiri yang ia lahirkan dan besarkan dengan tangannya.

Namun meski kecewa dengan perbuatan sang anak Trimah tetap berbesar hati dan mengaku pasrah.

Wanita 69 tahun itu mengira sang anak benar-benar mengajaknya jalan-jalan.

Namun belakangan ia mengatahui bahwa dirinya diajak ke panti jompo di Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Malang, untuk dititipkan.

Ia tak dapat menolak, dan hanya mengikuti kehendak sang anak.

Trimah sempat mengungkap pesan sang anak sebelum meninggalkannya sendiri di panti itu.

Ia diminta sang anak untuk berhati-hati dan sabar selama tinggal di panti.

"Mereka bilang, Ma hati-hati, yang sabar ya, Mama sabar di sini. Saya bilang iya saja," kata Trimah, saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khotimah, Senin (1/11/2021).

Trimah akhirnya menempati kamar lansia nomor 10.

Kondisi Trimah tidak sedang baik-baik saja, ia dketahui tak bisa berjalan akibat gangguan kesehatan di bagian persendian.

Sehingga ia harus beraktivitas dengan menggunakan kursi roda.

Namun meski terasa sakit Trimah justru mendoakan sang anak.

Sebagai seorang ibu, Trimah tetap mendoakan yang terbaik bagi putra-putrinya meski kecewa dengan keputusan anak-anaknya yang menempatkan dirinya di panti jompo.

Doa itu dia panjatkan setiap saat ketika teringat pada buah hatinya.

"Supaya panjang umur, mudah rezeki, dimudahkan segala urusannya," kata dia. Trimah merupakan warga Magelang, Jawa Tengah.

Dia memiliki tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki.

Dua anaknya ada di Jakarta, satu lagi yang perempuan ada di Pekalongan, Jawa Tengah. Dia sempat tinggal bersama anaknya yang di Pekalongan.

Kemudian, dia pindah ke anaknya yang di Jakarta Di Jakarta, Trimah tinggal di rumah kontrakan sampai masa kontraknya habis sebelum akhirnya dititipkan di Griya Lansia.

Trimah mengatakan, suami dari anaknya yang di Jakarta bekerja sebagai tukang ojek.

Sedangkan anak laki-lakinya bekerja sebagai buruh sopir di Jakarta dan terkena PHK akibat pandemi Covid-19.

Adapun suami dari anaknya di Pekalongan juga bekerja sebagai sopir.

Trimah mengaku sudah betah di tempatnya yang sekarang. Dia mengaku tidak akan mau meski dijemput oleh anaknya.

"Tidak mau udahan. Di sini saja ada yang merawat dari pada disia-siakan," kata dia. Penanggungjawab Griya Lansia Husnul Khatimah, Nur Hadi Rahmat mengatakan, jumlah penghuni di panti tersebut sebanyak 58 orang.

Dari jumlah itu, tiga orang yang merupakan titipan dari anaknya. Yakni Trimah, Sutiyo asal Jombang dan Martiin asal Sidoarjo.

"Tiga orang yang dititipkan oleh anaknya. Sisanya diantar relawan-relawan kita dan diantar Dinsos," kata dia. (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK | EDITOR: PYTHAG KURNIATI)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Anak Trimah Saat Menitipkan Ibunya ke Panti Jompo: Ma hati-hati, yang Sabar Ya di Sini",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved