Liga 2

Hengkang dari MBU, Titus Bonai Dikabarkan Gabung dengan PSMS Medan, Hapit Hari Ini Gabung Tim Grup A

Setelah mengundurkan diri dari tim Muba Babel United, striker Titus Jhon L Bonai memposting status "Bersyukur FC" dan banyak mengomentari dirinya

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ, Instagram
Hapit Ibrahim dan Titus Jhon L Bonai 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua mantan pemain Sriwijaya FC yakni gelandang bertahan Hapit Ibrahim dan penyerang andalan Titus Jhon L Bonai dikabarkan hengkang dari Tim Muba Babel United hijrah ke klub Sumatera yang masih tergabung dalam grup A Liga 2 2021. 

Setelah mengundurkan diri dari tim Muba Babel United, striker Titus Jhon L Bonai memposting status "Bersyukur FC" dan banyak mengomentari dirinya bakal hijrah ke PSMS Medan pada laman instagramnya. 

Sementara Hapit Ibrahim yang mengaku sedang di Jalan Inderalaya, hari ini sudah akan bergabung dengan tim yang akan dibelanya nanti pada putaran kedua grup A Liga 2 di Stadion Kaharuddin Nasution Pekanbaru Riau, 3-30 November 2021.

"Belum tahu jugo kak. Kalo segrup dengan Sriwijaya dan Muba. Cuma belum tahu yang mano ini. Yang pasti sih segrup di Pulau Sumatera. Cuma dak tahu timnyo. Insya Allah hari ini mulai bergabung dengan tim," kata Hapit yang malu-malu menyebutkan tim barunya. 

Hapit yang mengaku sejak laga pamungkas melawan PSPS 0-0, ia langsung ke rumah keluarga istrinya di Inderalaya.

Dan menurutnya sudah banyak yang menanyakan klub mana yang akan diarunginya setelah keluar dari Laskar Ranggonang. 

"Selamo empat pertandingan di MBU aku main terus. Pas pertandingan kelimo (lawan PSPS) diganti pemain pengganti. Aku habis pertandingan terakhir langsung balek ke Indralaya. Wong masih banyak yang nanyo-nanyo ini. Pasti segrup dengan Sriwijaya FC. Apo tim tuan rumah (PSPS Riau) , apo yang mano?," ujarnya. 

Hapit pun mengaku hengkang dirinya ke klub lain semata-mata untuk mencari suasana baru.

Sebagai pemain profesional ia menyatakan siap bermain profesional menghadapi lawan manapun, termasuk mantan tim yang ditinggalkannya seperti Muba Babel United maupun Sriwijaya FC

"Nak nyari suasana baru bae. Marantau dulu bae. 

Kita profesional siap menghadapi tim mantan kalau diturunkan tanding," pungkasnya. 

Dari statistik selama babak penyisihan pertama Liga 2 Grup A, Hapit Ibrahim kerap dimainkan.

Hanya laga terakhir saja saat menghadapi PSPS Pekanbaru saja yang tidak dimainkan.

Sedangkan Tibo sejak dihadirkan ke Palembang menginap bersama tim di Hotel Algoritma Jl DR M Isa Palembang, ia belum sekalipun diturunkan karena masih mengalami cedera kaki. 

Hapit yang mantan pemain Sriwijaya FC pasca laga terakhir pulang ke kampung halaman istrinya, Desa Parit Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. 

Meski tinggal di tempat keluarga besar istrinya di Ogan Ilir, akhir pekan Hapit Ibrahim kerap menyempatkan diri ke rumah keluarganya di Talangjambe Palembang.

Hapit merupakan pesepakbola kelahiran Jakarta 12 Mei 1993 mengaku setamat SD tahun 2005 masuk SONS (Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya) selama enam tahun setingkat SMP dan SMA. 

Ia memulai karirnya pada skuat Sriwijaya FC U-21 tahun 2011 lalu ketika masih duduk di kelas 3 SMA SONS sampai tahun 2014. 

Barulah masuk SFC Senior 2014 sampai 2017. Pada tahun 2018 sempat mencari pengalaman ke PSIS Semarang.

Lalu balik lagi ke SFC tahun 2019. Barulah 2020 bergabung dengan Muba Babel United.

Sementara Titus Bonai yang merupakan penyerang kelahiran Jayapura (Papua) 4 Maret 1989 ini juga pernah menghuni klub Sriwijaya FC

Titus Bonai juga bermain di tanah kelahirannya Persipura Jayapura. Orangtuanya bernama Agustinus Bonai dan Katty Wondiwoi. 

Titus Bonai merupakan anak kelima dari enam bersaudara dan adiknya adalah Arthur Bonai, yang juga berprofesi sebagai pesepakbola.

Titus Bonai beristrikan Novalia Metiaman dan pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Natalia Krisnalia Bonai dan Navratilova Bonai.

Posisi pemain bertinggi 168 cm itu adalah penyerang. Tidak banyak yang mengetahui masa kecil Titus Bonai.

Pemain yang akrab disapa Tibo ini mulai mengenal dunia sepakbola sejak berada di kelas empat sekolah dasar.

Selama 2 tahun, Titus Bonai kecil bermain bola di lapangan hijau tanpa alas kaki.

Meski begitu ada yang berbeda dengan teman-temannya, karena Titus Bonai kecil lebih suka bermain dengan orang yang lebih besar dari dirinya.

Baru pada saat Titus Bonai kelas lima sekolah dasar, Titus Bonai mendapatkan sepatu sepakbolanya.

Sepatu itu diberikan oleh seorang Argentina sebagai hadiah atas prestasinya di lapangan hijau. 

Titus Bonai mengaku sangat sayang dengan sepatu pertamanya itu.

Dan ketika sepatu itu hilang, Titus Bonai sempat menangisi hal tersebut.

Memasuki remaja, Titus Bonai pun mendapat sepatu ganti dan meningkatkan perkembangan olah bolanya. Hampir di setiap pertandingan sepak bola, Titus Bonai diminta bermain mengisi garis depan.

Pada 2001, Titus Bonai masuk ke akademi Persipura Jayapura. Kemudian, pada 2006 hingga 2008, Titus Bonai sempat masuk ke tim PON Papua.

Pada 2008, ketika status Titus Bonai masih di tim U-21 Persipura, ia memutuskan untuk merantau ke pulau lain demi mendapat pengalam bermain di Liga Indonesia.

Penampilan Titus Bonai bersama tim PON Papua pun mengundang banyak ketertarikan klub-klub di Indonesia.

Pada usia ke-19, Titus Bonai mencoba tantangan di PKT Bontang atau Bontang FC di Liga Super Indonesia 2008-2009.

Bersama klub itu, Titus Bonai hanya bermain semusim. Namun, talenta Titus Bonai sebagai penyerang yang skillful dan kecepatan tinggi sudah mulai terlihat kala itu, meski tak selalu menjadi pilihan utama.

Kemudian, Titus Bonai pindah ke Persiram Raja Ampat pada musim 2009-2010.

Meski klub itu bermain di kasta bawah, Titus Bonai berhasil mematangkan kemampuannya dengan bermain sebanyak 25 kali dan mengemas 17 gol. Dia pun digadang sebagai titisan Boaz Solossa kala itu.

Pada 2010, Titus Bonai kembali ke Persipura Jayapura.

Impian sebagai anak kelahiran Jayapura untuk mengenakan seragam merah hitam khas Mutiara Hitam akhirnya sukses Titus Bonai capai.

Namun, selama dua musim memperkuat Persipura dia tak mengalami perkembangan berarti dan hanya mencatatkan 32 penampilan dan mengemas 14 gol.

Persaingan lini depan dengan Boaz Solossa, yang diidiolai oleh Titus Bonai sendiri dan dengan penyerang-penyerang lain membuatnya agak tersisih.

Pada 2012, Titus Bonai mencoba peruntungan di Semen Padang.

Karier Titus Bonai di tanah Minang cukup baik, dengan mencetak 25 gol dalam rentang 2012 hingga 2013.

Catatan apik itu membuatnya kembali direkrut oleh manajemen Persipura.

Namun, di periode kedua bersama Mutiara Hitam, Titus Bonai tersendat oleh dualism PSSI dan kisruh sepak bola nasional hingga liga yang berhenti bergulir.

Selama 2013 hingga 2015, Titus Bonai yang harusnya berada di puncak performa menjadi sia-sia karena terbengkalainya sepak bola Indonesia kala itu.

Pada 2015 awal, Titus Bonai bermain untuk Sriwijaya. Namun, ketidakjelasan situasi sepakbola nasional kembali melanda tahun 2016, dan hal itu membuat Titus Bonai secara mengejutkan pindah ke klub Timor Leste, Karketu Dili.

Selama musim 2016, karier Titus Bonai tak beranjak baik. Bermain di Liga Timor Leste yang secara kualitas tak lebih baik dari Indonesia, tak mampu mengembangkan kariernya.

Bersama Patrick Wanggai, kepindahan Titus Bonai ke Karketu Dili dianggap hanya sebagai pelarian atas situasi tak karuan di sepak bola Indonesia.

Pada pertengahan 2016, Titus Bonai bergabung dengan PSM Makassar untuk bermain di ISC A. 

Pada kompetisi Liga 1 2017, Titus Bonai pun masih berseragam PSM Makassar.

Bersama Juku Eja, Titus Bonai tampil cukup apik dengan mencetak tujuh gol di Liga 1 2017.

Kemudian, Liga 1 memasuki musim 2018, Titus Bonai pindah ke Borneo FC.

Bersama Pesut Etam, penampilan Titus Bonai semakin konsisten, meski teknik dan ketajamannya belum kembali seperti sedia kala.

Dia melahap 28 laga dan mencetak 5 gol bersama Borneo di Liga 1 2018.

Pada Liga 1 2019, Titus Bonai  memutuskan kembali ke Persipura Jayapura setelah hendak banting stir ke dunia futsal. 

Di usia yang memasuki kepala tiga, Titus Bonai kini bersaing kembali dengan idolanya sekaligus kapten Persipura, Boaz Solossa, penyerang muda Marinus Wanewar hingga penyerang asing Mamadou Samassa.

Nama Titus Bonai mulai menghiasi timnas Indonesia di level U-23 pada tahun 2009 hingga 2011.

Penampilan apik Titus Bonai di ajang SEA Games 2013 bahkan membuatnya didekati banyak klub dari Thailand dan Malaysia.

Debut senior timnas Indonesia Titus Bonai jalani pada 5 Juni 2012 dalam laga melawan Filipina di laga persahabatan.

Hingga kini, Titus Bonai masih satu dua kali masuk skuat timnas Indonesia, meski tak lagi menjadi prioritas. 

Tibo memiliki anak bernama Natalia Krisnalia Bonai dan Navratilova Bonai buah kasih pernikahannya dengan Istri Novalia Metiaman.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved