Berita Religi
Apa Hukumnya Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo? Ini Kata Ustaz Abdul Somad Azab Lambat Laun Datang
Orang tua merupakan sosok yang jasanya tak bisa dibayar dengan apapun. Namun, bagaimana hukumnya apabila orang tua dititipkan ke panti jompo?
Penulis: Tria Agustina | Editor: pairat
SRIPOKU.COM - Bagaimana hukumnya menitipkan orang tua ke panti jompo? Berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Orang tua merupakan sosok yang sangat berperan besar dalam tumbuh kembang anaknya.
Bahkan pengorbanan dan perjuangannya tak bisa dibalas dengan apapun termasuk materi sekalipun.
Karena orang tua yang menjaga dan mendidik anak-anaknya hingga bisa meraih mimpi-mimpinya.
Bahkan tak ada anak yang bisa sukses seperti sekarang ini tanpa bantuan orang tuanya.
Tak ada anak yang bisa sukses tanpa dukungan dan doa dari orang tuanya.
Karena doa orang tua untuk anaknya yang paling mustajab di hadapan Allah.
Bahkan ada anggapan jika ridho Allah tergantung dengan ridho orang tua.
Oleh sebab itu, seorang anak yang telah dibesarkan oleh orang tua sudah sepantasnya untuk berbakti kepadanya.
Namun, terkadang anak menjadi lupa diri karena enggan untuk merawat orang tua yang sudah semakin tua.
Bahkan tak jarang pula seorang anak yang tak mau repot mengurus orang tuanya akan mengantarkan orang tua ke tempat penitipan.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Lantas, apa hukumnya jika seorang anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo?
Berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dibagikan melalui kanal YouTube Smart Amal.
Baca juga: Bolehkah Anak Perempuan Memandikan Orang Tua Laki-laki yang Meninggal? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Hal ini berangkat dari pertanyaan dari seorang jemaah terkait orang tua yang dititipka di panti jompo.
'Seorang anak mengantar ibu bapaknya tinggal di rumah jagaan orang tua, karena penjagaan di sana lebih baik disebabkan karena anak sangat sibuk sehingga tidak dapat merawat ibu bapak dengan baik,' tanya seorang jemaah.
Mendengar pertanyaan tersebut, Ustaz Abdul Somad memberikan jawaban yang sangat singkat dan jelas.
Bahkan ia menyinggung soal balasan atas perbuatan yang pernah dilakukan di masa silam.
"Boleh jadi ini hukuman terhadap perbuatan kita di masa lalu, sebab kita antar dia di rumah jagaan (panti jompo) dan dia akan antar kita juga di rumah jagaan," terang Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad juga mengingatkan untuk menyuruh anak beribadah terutama sholat.
"Suruhlah anak-anak kamu sembahyang mulai dari umur 7 tahun," ujarnya.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Ia juga menerangkan mengenai anak disuruh sembahyang pada umur 7 tahun.
"Karena saat umur 6 tahun yakni golden age (usia emas), 2 tahun pertama susukan peluk cium," paparnya.
"2 tahun kedua lari-lari, jumping, loncat, senyum, tertawa," tambahnya.
"2 tahun ketiga mulai hafal surat-surat pendek, maka 6 tahun dia belum boleh baca Alquran, ada yang boleh sedikit-sedikit tapi pada saat itu dia sudah hafal," terangnya.
Oleh sebab itu, Ustaz Abdul Somad menganjurkan agar 6 tahun pertama tidak meletakkan anak di rumah jagaan, sebab pada saat itu dia sedang tanamkan rasa kasih sayang dalam hati.
Bahkan Ustaz Abdul Somad mengungkap satu dosa yang jika dibuat akan mendapat balasan di akhirat.
Ia pun mencontohkan ada orang yang minum khamr.
Orang tersebut di dunia senang, namun dia mendapatkan balasan di akhirat.
Ada pula seorang pezina, di dunia ia hidup tenang, tapi mendapat balasan di akhirat.
Tapi ada satu dosa apabila dilakukan di dunia, orang tersebut akan mendapat juga balasannya di dunia dan akhirat.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

"Dosa itu adalah durhaka terhadap orang tua," ungkapnya.
"Oleh sebab itu makannya boleh terjaga, apabila saya letakkan di tempat ini (panti jompo) makannya terjaga, tempat dia terjaga, dia selamat daripada anak-anak yang mengganggunya," tutur Ustaz Abdul Somad.
"Boleh jadi menurut pandangan kita itu baik, tapi dia (orang tua) bukanlah robot, melainkan punya hati dan perasaan dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia sedang menangis meneteskan air mata," terangnya.
"Dia sudah berkorban titik peluh keringat, meregang nyawa, itu belum tentu bisa kita balas," tambahnya.
"Andai kau gendong dan dukung dia daripada negeri asalmu ke Mekkah Al-Mukarromah pergi dan pulang, belum tentu dapat menebus 9 bulan 10 hari," ungakpnya.
Ustaz Abdul Somad pun berpesan maka ada hal-hal yang perlu dikorbankan pula oleh seorang anak terhadap orang tuanya.
"Berkorban perasaan, apabila kita bekerja, maka boleh kita dapatkan materi yang lebih banyak. Tapi ada yang kita korbankan boleh jadi azab yang dia rasakan, sakit yang dia derita akan menimpa kita juga lambat laun beberapa tahun yang akan datang," tukasnya.
Demikianlah hukum menitipkan orang tua ke panti jompo sebagaimana yang disampaikan Ustaz Abdul Somad.
(*)
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
