Berita Selebriti

Ikhlas Ditinggal Uje, Umi Pipik Mendadak Sebut Dirinya Makhluk Penuh Dosa: Kita yang Merendahkannya

Karena sejatinya taqwa itu saat ibadah kita tdk menjadikan kita lebih baik dari orang lain.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: pairat
capture/Instagram
Pipik Dian Irawati alias Umi Pipik 

SRIPOKU.COM - Selepas Uje meninggal, Umi Pipik harus berjuang menghidupi anak-anaknya sendirian.

Umi Pipik harus berjuang memutar otak untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Demi mengais rezeki, Umi Pipik kini mantap jadi pendakwah, sedangkan anak-anak Ustaz Jefri Al Buchori merintis karir di dunia hiburan.

Hal ini dilakukannya sebagai cara juga untuk menyambung hidup selepas kepergiaan belahan jiwanya.

Selain dikenal sebagai istri mendiang Uje, Umi Pipik juga dikenal sebagai seorang pendakwah.

Hal yang sama terlihat baru-baru diunggah oleh Umi Pipik.

Dalam tulisannya, Umi Pipik mengajak kita semua untuk saling menhargai satu sama lain.

Di dunia ini tak ada manuasia yang benar-benar sempurna.

Manusia sejatinya adalah seorang pendosa.

Oleh sebab itu, jangan sampai mata ini memandang rendah manusia lain karena kelakuan atau masa lalunya.

"
.
tausiyah di lapas IIA karawang... diri ini tidak lebih baik dari mereka.

Sebaik baik diri saya masih jauh lebih baik mereka yg mendengarkan saya di lapas , dan seburuk buruk mereka masih jauh lbh buruk diri saya.

Jadi org baik harus ! tapi jangan pernah merasa lebih baik dari org lain!

Karena sejatinya taqwa itu saat ibadah kita tdk menjadikan kita lebih baik dari orang lain.

Jangan pernah menjudge orang lain dgn dosa yg dia lakukan karena kita tdk tau dlm pandangan Allah disaat dia bertaubat dan mendekat kpd Allah disaat Allah berikan hidayah utknya bisa jd org kita kita rendahkan lebih mulia dr kita yg merendahkanya
.
kita semua mahluk yg penuh dgn dosa , tidak ada manusia yg tidak punya dosa , kita hanya beda dosa saja , yg kita punya hanya dosa dan amal , entah banyak dosanya atau amalnya , yg sdh pasti yg nulis ini banyak dosanya... harta popularitas pangkat rumah semua tdk kita bawa dlm kematian kita.

Saat kita meninggal 3 yg menghantarkan kita, tetapi dua pulang yaitu keluarga dan harta , dan satu yg menjadi teman kita yaitu amal ( entah banyak amal baiknya atau amal buruknya ).

Saat Allah masih ijinkan kita bernafas itu tandanya Allah masih berikan kita kesempatan utk terus memperbaiki diri , tdk tau kapan waktu itu habis..

Maka setiap waktu harus ada amal baik yg kita lakukan karena setiap amal akan ada batas waktunya , saat waktu itu habis kita gak akan bisa beramal lagi .. hanya penuesalan yg akan kita dapat kelak di alam kubur kita...

Semoga Allah kehendaki kita mjd hamba2 yg selalu bertaubat dan mensucikan diri... اَمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن,"tulis Umi Pipik.

Unggahan pilu Umi Pipik
Unggahan pilu Umi Pipik (Instagram)

Baca juga: Rumahnya Dikepung Api, Umi Pipik Bongkar Cerita Kebakaran Tahun 2014 Silam: Tak Ada Satupun Menolong

Baca juga: Kuat Hidup tanpa Uje, Umi Pipik Mendadak Sindir Maksiat hingga Rahasia Besar: Tersimpan dalam Kalbu

Sebelumnya, Umi Pipik secara blak-blakan membongkar ujian dalam hidup.

Ia bahkan mengungkapkan jika ujian hidup tak akan pernah lepas sampai meninggal.

Oleh sebab itu, manusia diminta untuk selalu bersabar dalam menjalani sebuah ujian dari Sang Pencipta.

"Di dunia ini tak ada manusia yang tidak luput dari ujian.

Semua diberikan ujiannya masing-masing, ada yang diuji melalui harta, pekerjaan, jabatan, keluarga, teman," tulis Umi Pipik mengawali unggahannya.

Namun, meski menhadapi ujian dalam berbagai bentuk, Umi Pipik meminta agar kita semua terus belajar.

Ya, dalam menghadapi ujian, Umi Pipik menyarankan agar kita belajar menerima dan menjalankan ujian tersebut.

"Tetapi, hidup itu utk terus belajar, belajar menerima dan menjalankan ujian dengan sebaik baiknya dan selalu meminta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Umi Pipik menjelaskan kapankah ujian hidup kita akan selesai.

"Lalu kapan ujian itu selesai?

Saat kita meninggal, selesailah ujian kita, tinggal kita menyerahkan tugas dari ujian kita dalam sebuah amal yang akan dipertanggungjawabkan," tulisnya.

Dalam foto yang menunjukkan potretnya dan anak perempuannya itu, Umi Pipik menmbahkan bahwa sebagai manusia kita tidak boleh menilai.

"Maka teruslah belajar memperbaiki bukan menilai.

Supaya nilai itu baik dimata Allah karena keberuntungan di dunia itu saat kita meninggal husnul khotimah, dan keberuntungan di akherat itu Allah pilih kita masuk surga Nya," tulis Umi Pipik.

Terakhir, Umi Pipik berdoa untuk menjadi perhiasan terbaik dunia.

"Semoga Allah Ta'ala jadikan kamu sebaik baik perhiasan dunia yaitu wanita shaliha, karena itulah yang abadi," tandasnya.

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved