Mengenal Adis Karim Owner Rumah Songket Adis Palembang, Eks Pegawai Bank yang 3 Tahun Pasang Surut
Adis merupakan putri dari seorang penenun kain songket tradisional yang memiliki darah asli keturunan Palembang.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
"Songket itu karya seninyang memiliki arti dalam setiap motif nya. Hal itu pula yang hingga saat ini, kami pertahankan keberadaannya," ujar Adis.
Adis mengatakan, jika Songket yang ada di Rumah Songket Adis, adalah benar-benar songketnya khas Palembang.
Selain menjaga kebudayaan dengan tetap mempertahankan proses pembuatan songket yang tradisional dengan cara ditenun secara manual oleh pengrajin.
Rumah Songket Adis juga sejak tahun 2012 mulai mengembangkan produknya dengan mengikuti perkembangan zaman.
"Tidak hanya berkutat dengan satu brand saja, Adis songket juga merancang fashionnya sendiri, dengan tetap menggunakan acuan, bahan songket, jumputan, dan blongsong yang merupakan khasnya Kota Palembang," ujar Adis.
Adis yang ditemui dibutiknya tersebut berharap agar kerajinan khas palembang ini dapat terus bertahan dikerasnya perubahan zaman.
Selain itu, Adis juga berharap para pemuda pemudi tidak beranggapan Kain Songket hanya sebagai kain kuno yang hanya digunakan oleh orang tua semata.
Namun songket adalah sebuah kebudayaan yang harus dijaga kelestariannya, dan dapat digunakan sebagai bahan fashion yang modis, dan dapat mengikuti perubahan zaman.
"Jadi songket bukan hanya sebatas kain trasional saja. Namun dari songket dapat ditemukan pada fashion yang bisa diterima oleh semua kalangan, baik pada anak-anak, remaja, hingga orang tua pun dapat menggunakannya," ujar Adis, Senin (11/10/2021).
Hal membanggakan dari Rumah Songket Adis yakni, karya-karya dari Adis Karim ini telah mendunia.
Setidaknya Adis telah berhasil memperkenalkan kain khas Palembang ini ke 6 negara didunia, yang diantaranya adalah Amerika Serikat dan Uzbekistan.
Menurutnya, perkembangan usahanya tersebut tidak lepas dari dukungan rekan-rekan media.
Yang diantaranya adalah Media Sriwijaya Post.
"Peran media sangat besar atas perkembangan usaha saya dibidang industri Kain Khas Palembang ini," ujarnya.
Sebelum adanya media online, sosial media, media cetak adalah satu-satunya yang menjadi sarana mempromosikan produk dan karya-karya tangannya yang kini telah mendunia.