Berita Religi

Panen Kurma Sepanjang Tahun, Inilah Kisah Sahabat Kaya Raya di Zaman Rasulullah Berkat Amalkan Ini

Ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari berbagai kisah kehidupan di zaman Rasulullah. Termasuk kisah sahabat yang kaya raya berkat ini.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
Kolase Sripoku.com/Wikipedia
Kisah Sahabat dan pohon kurma 

SRIPOKU.COM - Bagaimanakah kisah sahabat yang kaya raya berkat amalannya? Beirkut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah.

Ada banyak kisah yang bisa diambil pelajarannya dari zaman Rasulullah.

Termasuk pula kisah dari para sahabat yang hidup pada masa tersebut.

Bukan hanya menarik, melainkan terdapat hikmah yang bisa dipetik bahkan sangat berguna dalam kehidupan.

Hal ini pun menjadi pembelajaran mengenai betapa luar biasanya iman dan amalan mereka.

Termasuk pula kisah tentang seorang sahabat yang menjadi kaya raya lantaran berhasil panen kurma sepanjang tahun.

Hal ini tak luput dari keimanan dan amalan yang dilakukannya.

Lantas bagaimakah kisahnya serta apa amalan yang didawamkannya?

Berikut ini kisah selengkapnya yang dibagikan Ustaz Khalid Basalamah melalui kanal YouTube Tafsir Ilmu.

Baca juga: Gemar Sedekah & Mengisi Shaf Pertama Saat Sholat, Ini Ciri-ciri Orang Didoakan Malaikat Setiap Hari

Kisah mengenai seorang sahabat di zaman Rasulullah ini terbilang sangat menginspirasi.

Karena ia membuktikan dari sesuatu hal yang mustahil, namun ternyata memberikan kejutan di luar dugaan.

Hal ini lantaran kurma yang seharusnya hanya bisa dipanen satu kali setiap tahunnya, justru berhasil ia panen sepanjang tahun.

Wah menarik kan? Apa sih amalannya sehingga Allah memberikan rezeki tak terduga kepadanya?

Kisah ini datang dari seorang sahabat bernama Sa'ad bin Ubadah yang kaya raya berkat kebun krumanya yang terus menerus panen.

Kunci keberhasilannya ialah dari amalan yang bisa dilakukannya setiap hari.

Yakni ia bersama dengan akanya Qais menghabiskan uang untuk bersedekah.

Sa'ad berkata kepada anaknya, "nak, bantu ayah habiskan uang ini untuk sedekah. Silahkan berikan kepada siapa saja, yang penting di jalan Allah."

Setiap hari ayah dan anak ini berbagi dari hasil menjual kurma dan pintu rumahnya selalu terbuka.

Setiap hari ada yang naik di atas rumahnya dan berteriak kepada seluruh penduduk Madinah untuk mengumumkan kepada siapa saja yang membutuhkan kebutuhan pokok bisa langsung ambil.

Bahkan, tidak diberi batasan berapapun mau mengambil dipersilahkan, mulai dari minyak, gandum, kurma dan kebutuhan pokok lainnya.

Jadi, setiap hari pintu rumahnya terbuka untuk semua orang dan tiap hari antri banyak orang untuk mengambil makanan.

Meski demikian, tidak habis-habisnya hartanya. Bahkan, hal tersebut mendatangkan berkah dengan tidak pernah terputus buah dari kebunnya sepanjang tahun.

Pohon kurma di kebun Sa'ad selalu berbuah setiap hari sepanjang tahun hingga bisa terus menerus panen.

Suatu hari, Sa'ad mendapatkan keuntungan 80 ribu dirham atau bisa mencapai milliaran rupiah.

Sa'ad kemudian berdiskusi dengan anaknya tentang bagaimana caranya mereka cepat menghabiskan semua uang itu.

Qais kemudian mengusulkan untuk membuka pintu hutang bagi yang membutuhkan.

Saat itu juga diberikan pengumuman dan berdatangan orang-orang yang ingin berhutang.

Pada saat jatuh tempo, Sa'ad mengikhlaskannya dan tidak menerima semua uang dari setiap orang yang hendak membayar.

Suatu hari Qais lihat gudang ayahnya penuh dan saat itu ayahnya sedang keluar. Maka, ia ambil semuanya dan dinaikkan di atas unta.

Dia keliling Madinah untuk membagikan semuanya ke setiap orang yang membutuhkan hingga bertemu Abu Bakar dan Umar.

Kedua sahabat senior itu khawatir Qais akan menghabiskan harta ayahnya, sementara ayahnya sedang keluar.

Kekhawatiran Abu Bakar dan Umar tersebut kemudian sampai kepada Sa'ad dan Sa'ad langsung datang.

Sa'ad berkata kepada penduduk Madinah, "siapa yang mau menolong saya melawan Abu Bakar dan Umar karena mereka mengajari anak saya untuk pelit."

Betapa luar biasanya Sa'ad mendidik puteranya untuk murah hati dan tidak pelit di jalan Allah.

Demikianlah kisah sahabat di zaman Rasulullah yang kaya raya berkat mengamalkan sedekah.

Sehingga benarlah sebuah ungkapan jika sedekah tidak akan membuat kita miskin.

Bahkan jika ikhlas, Allah akan melipatgandakan harta yang diinfakkan di jalan Allah dengan balasan yang tak terhingga.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved