Berita Selebriti
Jika Dibongkar Bisa Malu, Rahasia Raffi Ahmad saat 'Bujang' Dikantongi Merry, Asisten Nagita: Capek
Di balik keberhasilannya bekerja dengan presenter Raffi Ahmad, Merry menceritakan lelahnya menjadi asisten seorang artis terkenal.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Nama Merry pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.
Bukan setahun dua tahun, terhitung Merry sudah belasan tahun jadi asisten Raffi Ahmad.
Sikap setianya pun selalu tertangkap oleh kamera.
Di beberapa acara yang dipandu oleh Raffi Ahmad, sosok Merry pun tak ketinggalan ikut mengisi acara.
17 tahun setia mendampingi Raffi Ahmad, Merry pun mengetahui seluk-beluk seputar kehidupan pribadi sang presenter.
Mengikuti karir bosnya yang terus melejit, nama Merry pun kini dikenal oleh masyarakat luas.
Belasan tahun ikut Raffi Ahmad, akhirnya terungkap gaji pertama Merry sebelum Raffi Ahmad jadi Sultan.
Pengakuan Merry bahkan bikin Melaney Ricardo kaget.
Apalagi saat tahu sederet investasi Merry di kampung.
Di balik keberhasilannya bekerja dengan presenter Raffi Ahmad, Merry menceritakan lelahnya menjadi asisten seorang artis terkenal.
Merry mengatakan, ia yang menemani Raffi Ahmad bekerja di sejumlah layar kaca.
“Pastilah yang namanya kerja ada yang enggak enaknya, ada.
Tapi tergantung menyikapinya. Kalau capek, kerja di mana pun capek," ujar Merry, dari kanal YouTube Melaney Ricardo.
Tak hanya capek, Merry membeberkan bagaimana ia harus memegang kartu hitam milik Raffi saat dulu kerap pacaran dengan beberapa wanita.
“Pasti ada capeknya, cuma capek badan udah biasa. Dulu kan Raffi masih suka genit-genit, pacaran sama si ini, sama si A.
Misalnya, ada wawancara apa-apa, 'Raffi benar enggak sama ini'.
Padahal benar, tapi aku bilang enggak tahu,” ucap Merry.
“Harus bisa megang kartu-kartunya,” kata Merry melanjutkan.
Bahkan, hingga saat ini, Merry mengungkapkan masih menyimpan kartu atau rahasia bosnya tersebut.
“Makanya kalau bos dibilang ‘ah kamu sekarang udah sama Nagita, enggak sama aku'.
‘Ya enggak apa-apa, tapi kan rahasia bos sama aku',” tutur Merry lalu tertawa.

Baca juga: Suka Duka Merry Bekerja Sebagai Asisten Raffi Ahmad, Melelahkan tapi Pegang Satu Rahasia, Apa Itu?
Baca juga: Banjir Endorse Sejak Jadi Asisten Raffi Ahmad, Kini Merry Mendadak Jual Perhiasan, Pamor Redup?
Minta naik gaji
Merry yang baru saja naik gaji, kembali dijanjikan tambahan oleh Raffi Ahmad.
Ia pun mengajukan gaji sesuai yang diharapkannya selama ini.
Pasalnya, setelah mengabdi bertahun-tahun di sisi Raffi, Merry baru mendapat kenaikan gaji sebulan yang lalu.
"Kemarin sudah dinaikin kan?," tanya Raffi.
"Sudah, sudah dinaikin. Cuma kemarin dinaikin tuh sudah 12 tahun, 13 tahun baru naikin," timpal Merry.
"Orang-orang mah setahun sekali, setahun sekali," serunya.
Raffi beralasan bahwa di perusahaan lain, gaji karyawan hanya dinaikkan sebanyak 10 hingga 15 persen tiap tahun.
Sedangkan Merry mendapat tambahan gaji berlipat-lipat melebihi gajinya yang lalu.
"Iya, rata-rata lu cek ya, di setiap perusahaan gede, kenaikan itu paling 10 persen, 15 persen," ujar Raffi.
Tak mau kalah, Merry pun lantas menyinggung soal jam lembur yang kerap dijalaninya.
"Tahu, kalau dikalikan lemburnya habis maghrib, dari jam empat sore sampai pagi tuh," sebut Merry.
"Lu kenapa ngomongnya sekarang," kekeh Raffi.
"Ya harusnya bos tahu, ngerti dong," bentak Merry.
"Loh, dulu kan ada manajemennya yang ngurus," sahut Raffi tak kalah keras.
"Yaudah segini dulu, berisik lu ya."
"Iya saya suruh buka-bukaan ya saya buka-bukaan," sahut Merry.
"Gue naikin lagi jadi segini, ya?," tanya Raffi.
Merry hanya melirik dengan enggan ke nominal yang tertulis dalam handphone Raffi.
Ia tak mau menyerah dan kembali memberikan harga sesuai keinginannya.
"Ya sudah segini aja deh," kata Merry.
"Apaan sih, tapi kan elu dapat duit syuting," sahut Raffi.
"Gini dulu, kemarin yang lu kasih gue segini kan baru naik, itu baru sebulan lalu, ya sudah entar dulu."
"Eh, bukannya naik itu, katanya mau naikin berapa yang benar," protes Merry.
Raffi bertahan dengan nominal gaji yang disebutkannya hingga akhirnya Merry menyerah.
Namun, Merry mengingatkan bahwa gaji tersebut seharusnya dinaikkan tiap tahun sepertu seharusnya.
Merry beralasan harus membeli belanja bulanan dan kebutuhan lain yang akan meningkat harganya.
"Ya sudah jangan berisik, segini dulu," kata Raffi.
"Kayak tadi lah aku," bujuk Merry.
"Jangan dulu dong, mana ada kenaikan 100 persen," tolak Raffi.
"100 persen sudah wajar 13 tahun enggak naik bos, bonus enggak ada 13 tahun, lemburan enggak ada," semprot Merry.
"Kalau orang kantor, lembur, lembur."