Pengakuan Mantri yang Disiksa KKB, Digiring ke Jurang Lalu Ditendang

"Kami pikir, nakes tidak akan diganggu," ujar Marselinus seorang Mantri yang selamat dari serangan tersebut, Jumat (17/9/2021).

Editor: Yandi Triansyah
Tribun-Papua.com/Roy Ratumakin
Para tenaga kesehatan (nakes) yang berhasil dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Jayapura, Jumat (17/9/2021). 

SRIPOKU.COM - Seperti biasa, hari itu tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Kiwirok memberikan kesehatan terhadap masyarakat.

Namun suasana tak seperti biasa, pagi itu mereka menerima kabar bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) menebar ancaman.

Namun para nakes itu bersepakat untuk bertahan di barak.

Mempertaruhkan nyawa mereka keputusan sulit itu diambil, demi alasan keselamatan kesehatan jika sewaktu-waktu ada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami pikir, nakes tidak akan diganggu," ujar Marselinus seorang Mantri yang selamat dari serangan tersebut, Jumat (17/9/2021).

Namun perkiraan mereka saat itu salah, kabar penyerangan tersebut didengar sekira pukul 07.00 WIT.

"Kami bertahan karena jika ada korban, kami bisa memberikan pertolongan," kata dia.

Namun sekira pukul 09.00 WIB, serangan pertama di Pos Pamtas meletus.

Berselang lima menit, KKB mulai menghancurkan puskesmas dan menyiramkan bensin di sekeliling gedung.

"Mereka (KKB) membakarnya," kata dia.

Selanjutnya skeira pukul 09.07 WIT kata dia, KKB mulai memasuki barak dokter.

Barak tersebut berada berseberangan dengan puskesmas.

KKB langsung beraksi dengan menghancurkan jendela dan membakar barak.

Ternyata di dalam barak ada dokter dan lima orang nakes.

Kelima orang itu yakni Dokter Restu Pamanggi, mantri Lukas Luji Parta, suster Siti Khodija, dan mantri Martinus Deni Satya.

Tidak berhenti sampai situ, KKB menyerang nakes yang ada di dalamnya.

Nakes mulai berhamburan keluar dari barak.

Namun sial dokter Restu dihadang dan dipukul dengan besi.

"Setelah dipukul, mereka digiring ke jurang lalu ditendang," kata dia.

Sedetik kemudian, KKB menuju ke barak nakes yang kedua dimana terdapat dirinya bersama, mantri Manuel Abi, mantri Lukas Luji Patra, suster Kristina Sampe Tonapa, suster Katriyanti Tandila dan juga almarhum suster Gabriella Melani.

“Merasa terancam, saya dan rekan-rekan lain bersembunyi di dalam WC, namun keberadaan kami di ketahui sehingga kami berusaha menyelamatkan diri dengan berlari sekuat tenaga,” ujarnya.

Namun, di segala pejuru sudah di kuasai oleh pihak KKB dan KNPB sehingga dirinya dan rekan lainnya terpojok di pinggir jurang.

“Kami akhirnya bersepakat untuk melompot ke jurang. Saya sendiri tersangkut di akar pohon, sedangkan tiga suster lainnya tersangkut rerumputan. Melihat kami melompat, mereka (KKB) tetap mengejar kami hingga ke bawah,” urainya.

Dikatakan, hanya dirinya saja yang tidak ditemukan sedangkan tiga suster lainnya di temukan dan dibawa ke halaman oleh KKB.

Para suster tersebut dipaksa membuka seluruh pakaiannya. Setelah dibuka, para nakes tersebut disiksa dengan benda tajam hingga pingsan.

Diketahui sudah tak berdaya, KKB pun membuang para nakes tersebut ke dalam jurang. Sayangnya, suster Gabriella Melani simuman dari pingsannya namun sudah tak berdaya.

Melihat hal tersebut, kata Marselinus, KKB mulai membunuhnya dengan sejumlah tikaman menggunakan benda tajam ke tubuh suster tersebut dan mendorongnya jatuh lebih dalam ke jurang.

Alhasil, para nakes tersebut harus berjuang sendiri tanpa ada pertolongan.

Tiga hari berselang, para nakes tersebut ditemukan oleh tim gabungan saat melakukan pembersihan dan pencarian atas kasus tersebut.

Tim gabung berhasil menyelamatkan para nakes yang masih hidup, sedangkan almarhum suster Gabriella Melani belum bisa dievakuasi karena posisi dari almarhum suster Daniella cuku jauh.

“Kami akan berupaya untuk mengevakuasi almarhum hari ini dengan peralatan yang sudah dibawa tadi pagi ke Kiwirok.

Kalau cuaca mendukung, mungkin bisa langsung diterbangkan ke Jayapura hari ini,” kata Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kisah Nakes yang Selamat dari Ganasnya Amukan KKB dan KNPB di Kiwirok Pegunungan Bintang Papua, 

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved