Berita Religi
Apa Arti Ujub yakni Sifat Tercela yang Dilarang oleh Allah? Awas Perkara Menuju Jurang Kebinasaan
Dan di antara sifat tercela yang terkadang muncul dalam diri yakni rasa ujub. Lantas apa arti dan makna ujub sifat yang dilarang oleh Allah & Rasul?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Apa arti ujub yang merupakan sifat tercela yang dilarang oleh Allah? Berikut maknanya.
Ada banyak sifat tercela yang dilarang dalam Islam.
Tentu saja sifat tersebut sangat jelek dan berdampak buruk bagi diri sendiri.
Bahkan sifat-sifat tercela tersebut tak terlepas dari ibadah yang kita lakukan sehari-hari.
Dan di antara sifat tercela yang terkadang muncul dalam diri yakni rasa ujub.
Termasuk pula ujub yang merupakan sifat tercela yang dilarang oleh Allah.
Lantas, apa arti ujub sifat yang sampai dilarang oleh Allah dan Rasulullah untuk dimiliki?
Berikut ini penjelasan Syaikh Shalih Al-Ushaimi mengenai arti ujub yang dibagikan melalui kanal YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam.
Baca juga: Apa Arti Maghfirah yang Sering Diminta Manusia kepada Allah? Ternyata Inilah Maknanya Hak Allah
Dalam Islam, sifat ujub adalah sifat yang senang membanggakan diri sendiri.
Sifat ini membuat kita merasa seolah paling hebat dan kuat dalam hal apapun. Sifat ini termasuk sifat tercela dan merupakan penyakit hati yang harus dihindari oleh umat Islam.
Sebab, ujub dapat memunculkan sifat riya dan sombong.
Ulama Ibnul Mubarok dan Imam Al Ghazali pernah menjelaskan tentang sifat ujub.
Penjelasan ringkasnya adalah sebagai berikut.
Ibnul Mubarok menyebutkan, ujub adalah perasaan ketika seseorang merasa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang orang lain tidak miliki.
Sementara itu, Imam Al Ghozali menyebutkan, ujub ialah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang merasa hanya dirinya yang memiliki tersebut, serta melupakan bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT.
Perasaan ujub adalah kecintaan seseorang akan suatu karunia yang ada pada dirinya dan merasa memilikinya sendiri, serta tidak menyadari bahwa karunia tersebut adalah pemberian Allah SWT.
Terkadang setelah melakukan beberapa amalan atau ibadah seperti sholat malam misalnya, kemudian mncul dalam diri rasa uju dengan amal tersebut.
Dan kita tahu jika rasa itu adalah datangnya dari setan.
Lantas, bagaimana cara mengobatinya?
Berikut ini obat sifat ujub yang disampaikan oleh Syaikh Shalih Al-Ushaimi di antaranya.
Obat pertama, anda harus menyadari bahwa setan mempermainkan anda, maka hendaknya waspada dan munculnya perasaan semacam ini adalah perkara yang manusiawi dalam diri seseorang.
Asy Syafi'i dan Sa'id bin Abdillah at-Tisturi berkata, "Tidak ada yang menyadari riya, kecuali orang yang ikhlas."
Maksudnya orang yamg berhati-hati terhadap riya dan takut dengannya adalah orang-orang yang berusahan untuk ikhlas.
Obat kedua, anda bertekad untuk terus melanjutkan ibadah tersebut.
Ditanyakan kepada Al-Ahnaf bin Qais, "Setan datang menggoda salah seorang dari kami dalam sholatnya seraya berkata, "Apabila setan datang dalam sholat anda, dan setan berkata, 'Kamu riya!' Maka panjangkan sholatmu." Inilah obatnya, panjangkan sholatmu!
Karena dengan demikian anda mengusir setan, merendahkannyam dan membuatnya dalam kekerdilan.
Jadi, ketika setan datang kepada anda dalam ibadah seperti ini, maka tunaikan ibadah tersebut seraya melawan hawa nafsu anda dan perbanyak ibadah tersebut.
Oleh karena itu, dia harus menguatkan dirinya dalam melawan nafsunya, istiqamah, dan meneruskan amalannya.
Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam bersabda;
“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri”. (H.R. Abdur Razaq, Hadist Hasan)