Berita Selebriti
Komika Arie Kriting tak Rela Karyanya Ditayangkan Stasiun TV yang Hadirkan Saipul Jamil
Komika Arie Kriting mengaku tak rela stasiun televisi yang menayangkan Saipul Jamil menggunakan karyanya.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Komika Arie Kriting mengaku tak rela stasiun televisi yang menayangkan Saipul Jamil menggunakan karyanya.
Dia menyatakan demikian menyusul pihak stasiun televisi meminta izin menggunakan potongan videonya di Instagram.
Namun, lantaran stasiun televisi itu telah memberikan panggung kepada Saipul Jamil, komika itu pun menolak dengan tegas.
"Sepertinya penting bagi saya untuk menyampaikan bahwa saya tidak rela, tidak memberikan izin karya saya atau pun imej saya untuk digunakan oleh media," ujar Arie Kriting melalui akunnya di Instagram, dikutip Senin (6/9/2021) malam.
"Baik media cetak atau pun media televisi yang memberikan ruang bagi seorang pelaku pedofil dan pelecehan seksual kepada anak di bawah umur. Saya tidak rela," sambungnya.
Sikap komika itu sebagai tindak lanjut atas penyambutan berlebihan terhadap pedangdut 41 tahun itu.

"Saya tidak mau saya punya karya, punya imej ada sama-sama dengan kalian. Saya tidak rela. Ini adalah bentuk perlawanan saya kepada sosok pelaku pedofil yang diglorifikasi," tuturnya.
Suami Indah Permatasari mengatakan mau kembali bekerja sama apabila media itu tak menayangkan Saipul Jamil.
"Tidak apa-apa Insyaallah saya punya rezeki masih ada dari tempat lain. Ini adalah bentuk perlawanan saya terhadap glorifikasi bagi pelaku pelecehan seksual anak di bawah umur. Hormat," tegasnya.
Setelah itu, komika Arie Kriting menanggapi permohonan maaf salah satu stasiun televisi yang sempat menghadirkan Saipul Jamil.
Dia mengapresiasi langkah stasiun televisi dalam upaya menghentikan glorifikasi terhadap narapidana kasus pencabulan di bawah umur tersebut.
"Terima kasih telah memperhatikan aspirasi dan keresahan banyak pihak," ungkap Arie Kriting melalui akun miliknya di Instagram, Senin (6/9/2021).
Dia berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran ke depannya.
Menurut Arie Kriting, konten-konten di dunia pertelevisian Indonesia harus memerhatikan nilai kemanusiaan dan ramah anak.
"Semoga ke depannya bisa terus menghadirkan tayangan entertainment yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan," jelas Arie Kriting.
Terdahulu, beberapa pelaku industri hiburan bersikap serupa terhadap ini.
Mengutip Tribunsumsel.com, kecewa dengan stasiun televisi yang mengundang Saipul Jamil, maka sutradara sekaligus produser film Angga Sasongko membatalkan penayangan dua karya garapan rumah produksinya.
Dia mengumumkan untuk menghentikan kesepakatan distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara ke stasiun televisi bersangkutan melalui melalui Twitter @anggasasongko pada Minggu (5/9/2021) siang.
Angga yang CEO Visinema Group dengan tegas mengumumkan penghentian kerja sama dengan stasiun televisi itu.
Harusnya kerja sama itu sudah terjalin.
Menurutnya, stasiun televisi terkait tidak sejalan dengan pihaknya untuk memberikan tayangan ramah anak.
"Menyikapi hadirnya Saiful Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa dan Keluarga Cemara dengan stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak," tulis Angga Sasongko.

Disamping beda prinsip, Angga Sasongko merasa perlu bersikap tegas, menyadarkan pihak lain agar tak memberi uang kepada pelaku kekerasan seksual di media massa.
"Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk mendukung gerakan yang melawan dirayakannya pelaku kekerasan seksual pada anak di media - media, serta menjadi kesadaran bersama pentingnya media - media yang menghargai anak - anak kita," cuitnya.
Bukan hanya stasiun televisi termaksud, Angga Sasongko menuturkan pemberhentian pembicaraan kesepakatan itu juga berlaku bagi stasiun televisi lain yang nantinya melakukan tayangan serupa.
"Pemberhentian pembicaraan kesepakatan ini berlaku tidak hanya kepada stasiun TV yang sudah menayangkan, tapi juga stasiun TV lain yang nantinya melakukan tayangan serupa," pungkasnya.
Banyak yang menyambut baik keputusan Angga Sasongko, tak terkecuali komika dan sutradara Ernest Prakasa dengan mencuit ulang (retweet).
"Keren Mas Angga dan kawan-kawan. Semoga sponsor dan brand juga mau ambil tindakan yang sama ke stasiun TV tadi."
"Karena kalau diam aja itu sponsor dan brand sama aja menutup mata bahayanya kekerasan seksual dan pedofilia," ungkap @mazzini_gsp.
"Kekecewaan terbesar saya sebagai anak yg tumbuh menonton Tv tahun 90an-2000an adalah semakin sedikitnya tontonan yg diperuntukkan untuk anak dan diganti dengan acara acara yg bahkan untuk orang dewasa yg paham saja sangat kurang bermutu," ungkap @ManusiaBebas10.
"Nih manuver layak dan patut dicontoh. Action nggak ngemeng aja. Hats off mas angga," tutur @ombrosfarm.
"Bangga banget ya Allah.. Ada yang seberani ini, mudah2an jadi awal kualitas tayangan TV lebih baik. Aamiin," puji @xspicydisaster.
"Menolak pelaku philadelpia," ujar @tri_sandi_budy memelesetkan kata pedofilia.
"Daripada dibahas, dihujat terus, makin populer dan stasiun TV makin doyan. Baik ambil tindakan nyata spt di bawah ini."
"Saya bukan sutradara, bukan orang terkenal, ga akan ngaruh dong. Gimana?
Jangan nonton salurannya, unsubscribe channel yutub tvnya," saran @TuankuNanSati.
"Ada hal yg lebih berharga dari sekedar uang dan popularitas. Integritas," ujar @ReyhanIsmail_.
Pernyataan ini disampaikan ulang oleh akun Twitter Visinema Pictures beberapa jam kemudian.
Dikatakan, sikap Visinema Pictures itu juga disokong dan disepakati bersama dengan mitra produksi film Nussa, The Little Giantz Studio.
"PS: Terkait @filmnussa, sikap ini juga didukung dan disepakati bersama dengan partner kami, The Little Giantz Studio @thelittlegiantz," ungkap akun resmi @VisinemaID.