Bolehkah Bayi Tidur Pakai Kipas Angin? Simak Ini Penjelasan Dokter Anak, Orangtua Perlu Tahu Bahaya
Bebahaya atau tidak bayi tidur dengan menggunakan kipas angin, simak ternyata ini penjelasan dokter spesialis anak, orangtua harus tahu bahaya ini
Penulis: pairatkhadafi | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Saat cuaca terasa panas, tak jarang penggunaan kipas angin sangat diperlukan agar kondisi suhu di dalam ruangan tetap dingin.
Tak hanya penggunaan pada orang dewasa saja, namun terkadang kipas angin pun dirasa sangat diperlukan agar si Kecil tidak merasa kepanasan saat cuaca panas.
Tapi, ternyata orangtua sebaiknya tetap waspada dengan masalah kesehatan yang mengintai.
Namun, bagi bayi, ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan agar tidak membawa efek buruk bagi pernapasan mereka.
Seperti dikutip Nakita.id dari tayangan video di kanal YouTube dokter Ardi Santoso, Sp.A, orangtua harus lebih memerhatikan penggunaan kipas angin pada bayi.
Kipas angin bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi yang sensitif terhadap debu.
"Jika anak-anak punya riwayat alergi terhadap tungau dan debu, itu harus lebih diperhatikan (penggunaannya)," ucap dokter Ardi.
Dokter spesialis anak ini meminta agar orangtua selalu memeriksa kebersihan kipas angin.

Baca juga: 5 Cara Kreatif Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Anak di Rumah, Si Kecil Bisa Tampil PD & Mudah Bergaul
"Prinsipnya, kipas angin ini harus dibersihkan secara rutin, jangan sampai kotor. Jadi, dibersihkan agar tungau debu tidak masuk dalam saluran pernapasan," jelasnya lagi.
Bayi belum bisa mengeluarkan dahak atau lendir dengan cara yang sama seperti orang dewasa.
Jika alergen seperti debu dari kipas angin masuk ke saluran pernapasan, bayi akan batuk-batuk dan bisa sesak napas.
Kipas angin juga rentan membuat udara di dalam ruangan menjadi lebih kering.
Bagi bayi, udara yang kering juga bisa menyebabkan dehidrasi sehingga harus lebih banyak minum ASI.
Namun, dokter Ardi membantah kalau pemakaian kipas angin bisa menyebabkan sakit paru-paru basah pada bayi.
"Apa benar kipas angin bikin paru-paru basah? Sebenarnya tidak ada salahnya dengan kipas angin, dengan AC, dua alat tersebut boleh-boleh saja untuk anak," ucap dokter Ardi.
Menurut dokter Ardi, tidak ada kaitannya antara sakit paru-paru basah dengan penggunaan kipas angin selama tidur.
"Paru-paru basah itu tidak ada diagnosanya dalam kedokteran, ini bahasa awam. Mungkin yang dimaksud TB (tuberkolosis), tapi tidak disebabkan karena kipas angin," jelas dokter Ardi.
Kalau memang harus untuk menggunakan kipas angin di ruangan yang ada bayi, pastikan bahwa bilah-bilah kipas angin selalu bersih dari debu.
Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan ruangan bayi karena kipas angin juga memutar udara yang ada di dalam ruangan.
5 Dampak Buruk Penggunaan Kipas Angin pada Bayi
Meskipun kipas angin mampu membantu menyejukkan si kecil, namun orangtua perlu mengetahui bahwa ada aturan tertentu dalam penggunaanya.
Yakni, udara yang dihasilkan oleh kipas angin tidak boleh diarahkan langsung ke tubuhnya, karena bisa membahayakan kesehatan si Kecil.
Pada orang dewasa, penggunaan kipas angin seharian dan semalam suntuk mungkin tidak masalah.
Namun, bagi bayi, ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan agar tidak membawa efek buruk bagi pernapasan mereka.
Jika Kamu termasuk yang sering menggunakan kipas angin di rumah, maka perlu mengetahui beberapa informasi serta fakta lain agar pertumbuhan dan perkembangan si kecil tetap optimal.
Dikutip Sripoku.com dari laman popmama.com berikut 5 bahaya yang dapat mengintai kesehatan bayi atau anak tidur dengan menggunakan kipas angin.
Berikut ulasannya:
1. Mengalami penurunan suhu tubuh hingga hipotermia

Baca juga: Stop Main Hp Sambil Menyusui, 9 Bahaya Ini Bisa Mengancam Kesehatan si Kecil, Orangtua Harus Waspada
Dilansir dari Today Parent, penggunaan kipas angin untuk bayi terutama di dalam kamar tentu sangat berguna untuk memastikan sirkulasi udara tetap baik. Namun penggunaan kipas angin tetap ada aturannya, yakni usahakan tidak mengarahkannya langsung ke tubuh bayi.
Jika udara yang dihasilkan oleh kipas angin langsung ke arah si Kecil, bisa saja berdampak buruk untuk kesehatannya seperti hipotermia. Apalagi udara yang dikeluarkan kipas angin membuat seisi ruangan bersuhu lebih dingin untuk kulit bayi.
Saat mengalami hipotermia, tanpa disadari suhu tubuh si Kecil akan berkurang drastis dari suhu yang seharusnya. Sebagai orangtua, Mama perlu ketahui bahwa penurunan suhu tubuh bayi yang berada di bawah batas normal tentu akan berbahaya untuk kesehatannya.
2. Meningkatkan risiko bayi mengalami dehidrasi
Penggunaan kipas di dalam kamar bayi memang bertujuan baik yaitu ingin membuat si Kecil tidak mudah gerah. Namun, perlu diketahui bahwa pemakaian kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh si Kecil hanya akan membuatnya kekurangan cadangan air.
Jika pemakaian tersebut terus dilakukan dengan mengarahkan langsung ke tubuh bayi, maka bayi berisiko untuk mengalami dehidrasi dan kulit pun menjadi kering. Hal ini diakibatkan karena air yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit semakin menipis dan berkurang.
Ketika asupan cairan di dalam tubuh berkurang dan menyebabkan dehidrasi, biasanya si Kecil akan memperlihatkan sebuah tanda seperti seringkali merasa kehausan karena penggunaan kipas angin yang terlalu lama.
3. Debu atau kotoran masuk ke paru-paru mengakibatkan infeksi pernapasan
Penggunaan kipas angin secara langsung ke tubuh bayi akan berdampak buruk untuk kesehatan apalagi jika kebersihannya tidak dijaga dengan baik. Kebersihan kipas angin secara konsisten perlu sekali diperhatikan.
Perlu diketahui bahwa debu yang menempel pada baling-baling justru akan membuat kipas angin jadi terlihat kotor dan tidak terawat dengan baik.
Tak hanya itu, kipas angin yang kotor dan jarang dibersihkan dapat menurunkan kualitas udara saat dihirup oleh si Kecil. Debu atau kotoran dengan mudah terbawa angin.
Perlu diingat bahwa walaupun kipas angin memiliki filter penyaring debu, namun tidak menutup kemungkinan berbagai debu atau kotoran yang menempel bisa terhirup oleh si Kecil. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin dapat memicu infeksi saluran pernapasan.
Sebelum berdampak buruk untuk kesehatan si Kecil, Mama perlu rajin membersihkan berbagai sisi kipas angin terutama dibagian baling-balingnya.
4. Bayi berisiko mengalami sinusitis
Sinusitis tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, namun juga pada bayi. Sinusitis pada bayi bisa dipicu akibat udara yang dihasilkan oleh kipas angin membuat suhu udara dingin.
Kondisi inilah yang mampu menyebabkan selaput lendir dalam hidung juga bisa mengering. Jika kondisi selaput lendir dalam hidung semakin kering, maka produksi lendir juga akan semakin banyak.
Produksi lendir berlebih akan berbahaya karena dapat menganggu saluran pernapasan, sehingga memicu iritasi sinus.
Kondisi sinusitis ini tak bisa dianggap remeh karena dapat menjadi sumber infeksi di bagian susunan saraf pusat, seperti meningitis atau radang otak. Tak hanya itu, si Kecil pun dapat memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik.
5. Udara dingin memicu terjadi masalah pada otot bayi

Saat kipas angin terus dipakai untuk menjaga agar suhu kamar tidak panas, namun tanpa disadari diam-diam dapat berdampak buruk. Paparan angin secara langsung ke tubuh bayi dapat memicu terjadinya masalah otot.
Perlu diketahui bahwa suhu dingin pada tubuh bayi perlahan-lahan berisiko terhadap penurunan produksi pelumas cairan otot serta bagian sendi.
Penggunaan kipas angin inilah yang dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan berisiko terkena nyeri otot, sehingga membuat si Kecil menjadi lebih rewel karena kesakitan.
Mama perlu memerhatikan kondisi ini karena bayi belum bisa berbicara dan mengutarakan kalau ototnya terasa nyeri.
Nah, itulah beberapa bahaya penggunaan kipas angin untuk bayi bila tidak digunakan dengan aturan yang benar.
Semoga informasi ini dapat membuat orangtua untuk mempertimbangkan kembali penggunaan kipas angin di rumah, ya.
(*)
Baca juga: 5 Cara Menggendong Bayi Baru Lahir, si Kecil Dijamin Aman dan Nyaman, Orangtua tak Perlu Khawatir
Baca juga: Bukan Pil atau Sirup, Ini 5 Jenis Makanan Bisa Jadi Obat Demam si Kecil, Enak dan Disukai Anak-anak