Sholat Subuh
Dijamin Tak Akan Susah, Baca Surat Pendek Ini Sebelum Sholat Subuh, Niscaya Dapat Rezeki Tak Terduga
Tak disangka, rupanya membaca surat pendek sebelum sholat Subuh bisa mendapatkan rezeki tak terduga.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Shafira Rianiesti Noor
SRIPOKU.COM - Biasanya membaca surat pendek, dilakukan setelah mengerjakan sholat.
Namun tak disangka, rupanya membaca surat pendek sebelum sholat Subuh bisa mendapatkan rezeki tak terduga.
Bangun di waktu subuh merupakan hal yang tersulit.
Apalagi untuk berdiri dan menunaikan Sholat Subuh.
Kebanyakkan di antara kita enggan dan malas untuk menunaikan sholat subuh.
Padahal ada banyak keutamaan yang tersembunyi di waktu subuh.
Salah satunya yakni membaca surat pendek sebelum Sholat Subuh.
Surat tersebut terdapat dalam juz 30 Alquran atau biasa dinamakan dengan Juz Amma.
Suratnya bernama Al-Balad yang artinya negeri merupakan surat ke-90 dalam Alquran.
Surat Al Balad tergolong ke dalam surah Makkiyah karena diturunkan di Mekkah.
Surat Al Balad yang terdiri atas 20 ayat ini termasuk ke dalam Juz 'Amma atau juz 30.
Dinamakan "Al-Balad" yang berarti Negeri diambil dari perkataan "Al-Balad" yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Yang dimaksud dengan kota dalam ayat ini ialah kota Mekkah.

Baca juga: Baca Surat Ini di Rakaat Pertama Sholat Subuh, Niscaya Tidak Ada Tangan Jahat yang Dapat Menjamahnya
Baca juga: Haram Lakukan Sholat Lain Setelah Sholat Subuh, Jangan Salah karena Bisa Terbit Tanduk Setan!
Berikut ini Bacaan Surat Al Balad Lengkap Bahasa Arab, Tulisan Latin dan Artinya serta Keutamaan Surah Al-Balad.
Surat Al-Balad
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirrohmaanirrohiim
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
lā uqsimu bihāżal-balad
1. Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah),
وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
wa anta ḥillum bihāżal-balad
2. dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini,
وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ
wa wālidiw wa mā walad
3. dan demi (pertalian) bapak dan anaknya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ
laqad khalaqnal-insāna fī kabad
4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ
a yaḥsabu al lay yaqdira 'alaihi aḥad
5. Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?
يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ
yaqụlu ahlaktu mālal lubadā
6. Dia mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.”
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ
a yaḥsabu al lam yarahū aḥad
7. Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ
a lam naj'al lahụ 'ainaīn
8. Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ
wa lisānaw wa syafataīn
9. dan lidah dan sepasang bibir?
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ
wa hadaināhun-najdaīn
10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan),
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ
fa laqtaḥamal-'aqabah
11. tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar?
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ
wa mā adrāka mal-'aqabah
12. Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
فَكُّ رَقَبَةٍۙ
fakku raqabah
13. (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya),
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ
au iṭ'āmun fī yaumin żī masgabah
14. atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan,
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ
yatīman żā maqrabah
15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ
au miskīnan żā matrabah
16. atau orang miskin yang sangat fakir.
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ
ṡumma kāna minallażīna āmanụ wa tawāṣau biṣ-ṣabri wa tawāṣau bil-mar-ḥamah
17. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ
ulā`ika aṣ-ḥābul-maimanah
18. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْئَمَةِۗ
wallażīna kafarụ bi`āyātinā hum aṣ-ḥābul-masy`amah
19. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ'
alaihim nārum mu`ṣadah
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
Keutamaan Surat Al Balad
Berikut ini keutamaan surat Al Balad dikutip dari laman Facebook Ceramah Ramadhan.
Wirid Agar dimudahkan rezekinya.
Apabila orang membiasakan membacanya setiap selesai sholat sunah rawatib sebelum sholat subuh.
Insya Allah, dia tidak akan susah, selalu saja memperoleh rejeki yang tidak diduga-duga sebelumnya.
Sehingga ada ulama yang menamakan surat ini dengan Khaisul Fuqara (poket orang-orang fakir).