Percha Leanpuri Meninggal Dunia
Walikota Palembang dan Istri Hadiri Pemakaman Percha Leanpuri, 'Dulu Dia Sering Panggil Saya Om'
Prosesi pemakaman putri sulung, Gubernur Sumsel Hj Percha Leanpuri dihadiri banyak pejabat dan jajaran Forkopimda Sumatera Selatan.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Sudarwan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Prosesi pemakaman putri sulung, Gubernur Sumsel Hj Percha Leanpuri dihadiri banyak pejabat dan jajaran Forkopimda Sumatera Selatan.
Walikota Palembang, H Harnojoyo bersama istri, Hj Selviana juga turut hadir dalam pemakaman yang berlangsung di Taman Pemakaman Keluarga milik Gubernur Sumatera Selatan itu.
Meskipun jumlah pelayat yang datang cukup banyak namun, protokol kesehatan masih diutamakan.
Para pelayat tetap diminta untuk menjaga jarak dan menggunakan masker.
Dalam kesempatan itu, Walikota Palembang, H Harnojoyo menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya sosok perempuan tangguh yang juga sangat peduli terhadap kegiatan sosial.
"Saya atas nama pribadi dan Walikota Palembang turut berduka cita atas meninggalnya putri dari Gubernur Sumsel. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," katanya, Jumat (20/8/2021) seusai menghadiri pemakaman.
Harnojoyo mengatakan banyak kenangan yang cukup membekas dengan sosok almarhum yang sering memanggilnya 'Om' saat berjumpa.
"Dulu setiap ketemu sering panggil Om ke saya. Orangnya baik dan ramah tentu kita semua kehilangan almarhum mari kita berdoa bersama agar beliau mendapatkan tempat terbaik," katanya.

Sempurna
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutan di prosesi pemakaman itu mengatakan telah menyelesaikan kewajiban terhadap jenazah putri pertamanya itu.
"Baru saja kita selesai menunaikan tugas terakhir kita, kewajiban kita, terhadap jenazah almarhumah ananda Percha Leanpuri," ujarnya.
Dia menyebutkan, Percha merupakan sosok anak yang sempurna dan tak kurang suatu apa pun.
"Selama 35 tahun 55 hari Allah titipkan dia pada kami. Tanpa cacat, sempurna di mata kami. Tidak ada penyesalan di kami Percha dipanggil, tapi jujur kami merasakan terlalu cepat," ujar dia.
Menurutnya, Percha merupakan anak yang begitu patuh pada agama dan orang tua serta melayani semua orang.
"Kami berkeyakinan bukan kami saja yang kehilangan tapi banyak orang di luar. Tapi kami ikhlas, Allah akan menempatkannya di tempat terbaik," katanya lagi.
Herman pun menyampaikan permintaan maaf untuk putrinya yang meninggal pada Kamis (19/8/2021) pukul 17.35 WIB.
"Sebagai orang tua, pada sahabat sahabat Titi, sahabat Percha, teman sepergaulan, baik yang lebih muda maupun lebih tua, maafkan Percha, jika dalam kesehariannya pernah membuat noda dalam hubungan.
Apalagi, cacat dalam material. Yakinlah kami akan tanggung jawab, sampaikan kepada kami jika ada sesuatu yang belum dikhlaskan baik moril maupun material," terangnya.

Sebagai ayah, dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh yang terlibat dalam perawatan Percha termasuk tim medis, sejak 3 Agustus lalu.
Mulai dari tim RSMH, RSUD Siti Fatimah, RS Harapan Kita, dan semua unsur termasuk yang telah mengantarkan Percha hari ini di haribaan terakhirnya, kami ucapkan terima kasih.
"Hanya Allah yang dapat membalasnya. Doakan Percha dia meninggalkan suami dan tiga anak, mudah-mudahan anak-anaknya dapat mengganti sifat baik ibunya," ujarnya.
Dia menegaskan, jika beban material yang belum selesai dengan Percha dipersilakan datang kepada pihak keluarga.
"Terakhir, kami masih tetap mau mendoakan. Doakan Percha agar dia dapat jalan yang lurus di surga terbaik. Suami dan anaknya serta kami yang ditinggalkannya jadi orang orang yang ikhlas tabah," kata Deru.
Mulai malam ini dan seterusnya akan dilakukan doa bersama untuk Percha secara langsung di Griya Agung Palembang secara virtual. (Rahmaliyah/jati purwanti/sripoku.com)