17 Agustus 2021

Ini Bukti Deretan Habib yang Berperan Besar dalam Kemerdekaan RI, Pencetus Paskibraka Seorang Habib

Perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia ini dilakukan melibatkan semua pihak, termasuk peran penting dari deretan tokoh ulama berikut ini.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Kolase Sripoku.com
Deretan Habib yang berperan dalam kemerdekaan indonesia 

SRIPOKU.COM - Tepat hari ini Indonesia memperingati kemerdekaannya yang telah berlangsung selama 76 tahun.

Ya, 17 Agustus 1945 merupakan momen paling bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia ini merupakan perjuangan yang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Tentu saja kemerdekaan Indonesia diraih dengan pengorbanan banyak pihak, mengorbankan jiwa dan raga hingga air mata.

Perjuangan dalam merebut kemerdekaan Indonesia ini dilakukan melibatkan semua pihak.

Termasuk tokoh pahlawan yang berasal dari kalangan ulama turut berjuang menjelang kemerdekaan Indonesia.

Namun, hanya segelintir orang yang mengetahui peran ulama untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

Di antara tokoh ulama ternama Tanah Air ini bergelar Habib.

Habib merupakan panggilan bagi orang-orang yang punya gelar sayid atau merupakan keturunan Nabi Muhammad Sholallahu'alaihi wa salam.

Habib juga bisa diartikan sebagai orang yang dicintai lantaran berasal dari kata Hubb yang memiliki makna cinta.

Maka dari itu perlu diketahui berikut ini deretan tokoh ulama yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Profil Kolonel Pnb Putu Sucahyadi, Pilot Pesawat Tim Jupiter yang Jadi Komandan Upacara HUT ke-76 RI

Al Habib Ahmad Assegaf

Al Habib Ahmad Assegaf
Al Habib Ahmad Assegaf (internet)

Tokoh Ulama terakhir yang berperan penting dalam kemerdekaan yakni Al Habib Ahmad Assegaf.

Lahir di Yaman 1879 M, dikenal sebagai wartawan, sejarahwan dan sastrawan keturunan Arab yang terkenal pada masa kemerdekaan RI.

Aksinya tersebut banyak menyerang pemerintah kolonial Belanda lewat tulisan-tulisannya.

Untuk melengkapi data tulisannya, ia pernah mendatangi berbagai tempat di Indonesia untuk bertemu dengan tokoh masyarakat, ulama maupun sejarahwan.

Al Habib Ahmad Assegaf wafat di Jakarta, pada 1949 M dan dirinya sempat ikut mendirikan Ar Rabithah Al alawiyah yakni sebuah kepengurusan yang mencatat nasab mulia Nabi Muhammad SAW.

Melalui pergerakan Arrabithah Al-Alawiyyah, dirinya mempunyai pengaruh yang sangat kuat di dalam memberikan petunjuk dan pentingnya persatuan di kalangan umat Islam dalam menghadapi penjajahan.
Semua itu dapat dilihat dalam qasidah, syair serta nyanyian yang dirinya karang.

Al Habib Husein Muthahar

Al Habib Husein Muthahar
Al Habib Husein Muthahar (wikipedia)

Sosok ulama satu ini diberi gelar kehormatan negara bintang Mahaputera atas jasanya menyelamatkan bendera pusaka Merah Putih dan juga memiliki bintang gerilya atas jasanya ikut berperang gerilya pada tahun 1948 hingga 1949.

Tidak banyak yang tahu, H Muthahar mempunyai nama panjang Al Habib Husein Muthahar.

Tokoh yang lahir di Semarang, 5 Agustus 1916 ini dikenal sebagai bapak Pramuka Indonesia dan pencipta Lagu Kebangsaan.

Namanya pasti sudah tak asing lagi di kalangan para pelajar.

Karena saat menyanyikan lagu Mars Hari Merdeka, Syukur, Dirgahayu Indonesia dan 17 Agustus nama ia sangat populer.

Pada buku lagu-lagu nasional dituliskan pengarangnya bernama H. Muthahar.

Selain pecipta lagu, H. Muthahar pernah mendirikan dan membina pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang sampai kini masih ada.

Ia meninggal pada tanggal 9 Juni 2004.

Al Habib Syarif Sultan Abdul Hamid II

Al Habib Syarif Sultan Abdul Hamid II
Al Habib Syarif Sultan Abdul Hamid II (wikipedia)

Tidak banyak yang tahu, Sultan Hamid II juga bergelar Al Habib.

Ulama kelahiran Pontianak, 12 Juli 1913 ini pernah menjadi peserta Konferensi Meja Bundar (KMB) yang kemudian melahirkan pengakuan kedaulatan Indonesia.

Selain itu, Sultan Hamid II juga yang merancang lambang negara Burung Garuda seperti yang dikenal sekarang.

Ia wafat di Jakarta pada tanggal 30 Maret 1978.

Al Habib Idrus Al Jufri

Al Habib Idrus Al Jufri
Al Habib Idrus Al Jufri (Kolase Sripoku.com)

Al Habib Idrus Al Jufri dikenal dengan sebutan Guru Tua, yang dilahirkan di Hadramaut, Yaman, 15 Maret 1892.

Tokoh Ulama satu ini memiliki peran penting dalam kemerdekaan sebagai pengagas bendera pusaka Merah Putih.

Ia merupakan keturunan Al Imam Al Khawasah Bin Abubakar Al Jufri.

Dikutip dari laman sekolah AlKhairaat, Guru Tua merupakan tokoh pendidikan di Provinsi Sulawesi Tengah.

Ia menginspirasi pendidikan di semua jenis tingkatan setelah mendirikan AlKhairaat.

Pada tanggal 22 Desember 1969 M dirinya wafat di Palu, Sulawesi Tengah.

Untuk menghargai jasa-jasanya, kini nama Sayyid Idrus bin Salim Aljufri dijadikan nama bandara di Kota Palu sejak tahun 2014.

Sebelumnya, pada tahun 2010, masyarakat Kota palu, khususnya suku Kalili, Wali Kota Palu, dan Gubernur Sulawesi Tengah menginisiasi habis Idrus Al Jufri sebagai pahlawan nasional.

Tapi, status kewarganegaraannya membuat dirinya tidak dapat diangkat sebagaimana yang diajukan.

Al Habib Ali Al Habsyi

Al Habib Ali Al Habsyi
Al Habib Ali Al Habsyi (Kolase Sripoku.com)

Pemilik nama lengkap Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Ali Kwitang.

Ia merupakan kelahiran Jakarta, 20 April 1870.

Ia merupakan salah satu yang berperan dalam kemerdekaan dalam penentu hari dan waktu proklamasi.

Presiden pertama Indonesia, Soekarno sebelum memproklamasikan kemerdekaan terlebih dahulu menemui habib ali.

Pada saat itu Soekarno meminta pendapat hari dan waktu yang tepat untuk membacakan proklamasi.

Habib Kwitang ikut berjuang sejak zaman penjajahan Belanda.

Ia juga tutur serta dalam mendorong berdirinya Partai Syarikat Islam dan menjadi pelopor berdirinya Majelis Taklim pertama di Indonesia.

Al Habib Ali Habsyi wafat pada 10 Oktober 1968.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved