Profil Nia Larasati, Pesilat Putri Sumsel yang Turun di PON 2021 di Papua: Terbiasa Dipanggil Decil
Meski usianya bukan lagi yang termuda, namun atlet Pencak Silat putri Sumsel, Nia Larasati masih tetap dipanggil Decil.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Meski usianya bukan lagi yang termuda, namun atlet Pencak Silat putri Sumsel, Nia Larasati masih tetap dipanggil Decil.
Hal itu ia utarakan saat mengikuti Pelatda PON 2021 di Padepokan Pencak Silat Abas Akbar.
"Sudah familiar dipanggil Decil karena pas pembinaan di PPLPD Musibanyuasin umur saya paling muda, makanya dipanggil Decil. Decil itu adek kecil," ungkap Nia Larasati didampingi pelatihnya, Abas Akbar kepada Sripoku.com.
Decil sudah berprestasi sejak remaja dengan menjuarai ASEAN Sport School Game Trang Thailand tahun 2014 kelas G putri remaja mendapatkan medali emas.
Kemudian dua kali menjuarai Kerjurnas PPPLP, yakni meraih emas di Kaltim 2013 kelas G putri remaja dan juga juara 1 Kejurnas PPLP Manado 2016 kelas G putri.
"Dan untuk PON remaja Jatim 2014 pernah mendapatkan medali perunggu di kelas F putri," kata putri sulung dari 3 bersaudara pasangan Zaini dan Linggarjati Jati.
Sedangkan untuk di kelompok dewasa, Nia Larasati ini terakhir kemarin mendapatkan medali emas Kejurnas Pra PON 2019 kelas E putri Jakarta.
Kemudian Juara 1 Kejuraan Dunia Tapak Suci 2019 kelas E putri di Solo.
Baca juga: Pendekar Silat Asal Indonesia Ini Bikin Master Karate Jepang KO di Tangannya, Disikat Sekali Pukul
"Ini baru mau yang pertama saya masuk di PON dewasa karena saya baru masuk dewasa. Kalau rasa deg-degan pasti ada. Tapi sebagaimana mungkin kita melakukan untuk selalu siap bagaimanapun ke depannya," ujar Decil.
Alumni SMAN 5 Sekayu Musi Banyuasin ini mengaku meski sebagian mengetahui peta kekuatan bakal lawan yang akan dihadapi di PON nantinya, namun ia lebih fokus mempersiapkan diri sendiri.
"Kalau untuk peta kekuatannya karena mungkin kan selama remaja sudah ada beberapa yang pernah bertemu di Kejurnas, jadi tidak mengukur mereka. Tapi mempersiapkan diri. Saya selalu siap bagaimanapun bentuk lawannya nanti," katanya.
Decil yang mempersembahkan medali emas Porprov Sumsel 2019 Kelas E putri untuk kontingen Musi Banyuasin mengaku, terus giat mengikuti latihan selama Pelatda PON XX.
"Untuk latihannya kita gak akan pernah merasa cukup. Jadi latihannya selalu ditambah hingga benar-benar siap. Untuk latihan rutinnya pagi dan sore. Kalau ada tambahan ada di siang hari," terangnya.
Agar tidak jenuh latihan, Decil mengaku selama Pelatda juga ada restart latihan yang diisi dengan berenang atau makan-makan buat meningkatkan imunitas.