Juz Amma

Bacaan Juz Amma 5 Surat Lengkap Arab, Latin & Arti, Kerap Dibaca Saat Sholat Sendiri dan Berjemaah

Surat di dalam Alquran yang sering didengar yakni terdapat dalam juz 30 Alquran alias Juz Amma, berikut ini bacaan Arab, latin dan artinya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Juz Amma Surat Pendek 

SRIPOKU.COM - Berikut ini bacaan Juz Amma surat pendek yang terdiri dari tulisan Arab, latin dan artinya.

Surat yang sering dibaca ketika menunaikan sholat yakni terdapat dalam juz 30 Alquran.

Surat pendek atau yang juga dinamakan dengan Juz Amma ini kerap dibawa saat sholat.

Jadi, beberapa surat pasti banyak yang sudah hafal.

Bahkan ada pula yang sering mendengarnya ketika sholat berjemaah.

Ada ayat-ayat tertentu yang dibaca ketika menunaikan sholat terutama sholat wajib.

Namun, setiap ayat tentu saja memiliki keutamaannya masing-masing.

Bahkan kita biasanya sering membacanya ketika mengaji dan tilawah Alquran.

Berikut ini bacaan Juz Amma surat pendek yang sering dibaca saat sholat lengkap Arab, latin dan terjemahan.

Baca juga: Bacaan Juz Amma 10 Surat Pendek Lengkap Bahasa Arab dan Latin, Mudah Dibaca dan Dihafal untuk Sholat

Surat Al-Fajr

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

وَالْفَجْرِۙ

wal-fajr

1. Demi fajar,

وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ

wa layālin 'asyr

2. demi malam yang sepuluh,

وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ

wasy-syaf'i wal-watr

3. demi yang genap dan yang ganjil,

وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ

wal-laili iżā yasr

4. demi malam apabila berlalu.

هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ

hal fī żālika qasamul liżī ḥijr

5. Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ

a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād

6. Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad?

اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ

irama żātil-'imād

7. (yaitu) penduduk Iram (ibukota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,

الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ

allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād

8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain,

وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ

wa ṡamụdallażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād

9. dan (terhadap) kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah,

وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ

wa fir'auna żil-autād

10. dan (terhadap) Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar),

الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ

allażīna ṭagau fil-bilād

11. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,

فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ

fa akṡarụ fīhal-fasād

12. lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu,

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ

fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb

13. karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka,

اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ

inna rabbaka labil-mirṣād

14. sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi.

فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ

fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na''amahụ fa yaqụlu rabbī akraman

15. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”

وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ

wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānan

16. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.”

كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ

kallā bal lā tukrimụnal-yatīm

17. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,

وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ

wa lā tahāḍḍụna 'alā ṭa'āmil-miskīn

18. dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,

وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ

wa ta`kulụnat-turāṡa aklal lammā

19. sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),

وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ

wa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammā

20. dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.

كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ

kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā

21. Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut (berbenturan),

وَّجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ

wa jā`a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffā

22. dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,

وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ

wa jī`a yauma`iżim bijahannama yauma`iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā

23. dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu.

يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ

yaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī

24. Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.”

فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ

fa yauma`iżil lā yu'ażżibu 'ażābahū aḥad

25. Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya (yang adil),

وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ

wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad

26. dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya.

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ

yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah

27. Wahai jiwa yang tenang!

ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ

irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah

28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ

fadkhulī fī 'ibādī

29. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ

wadkhulī jannatī

30. dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Surat Al-Gasyiyah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ

hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah

1. Sudahkah sampai kepadamu berita tentang (hari Kiamat)?

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌ ۙ

wujụhuy yauma`iżin khāsyi'ah

2. Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina,

عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ ۙ'

āmilatun nāṣibah

3. (karena) bekerja keras lagi kepayahan,

تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةً ۙ

taṣlā nāran ḥāmiyah

4. mereka memasuki api yang sangat panas (neraka),

تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍ ۗ

tusqā min 'ainin āniyah

5. diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.

لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ

laisa lahum ṭa'āmun illā min ḍarī'

6. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,

لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ

lā yusminu wa lā yugnī min jụ'

7. yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌ ۙ

wujụhuy yauma`iżin nā'imah

8. Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,

لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ ۙ

lisa'yihā rāḍiyah

9. merasa senang karena usahanya (sendiri),

فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ

fī jannatin 'āliyah

10. (mereka) dalam surga yang tinggi,

لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةً ۗ

lā tasma'u fīhā lāgiyah

11. di sana (kamu) tidak mendengar perkataan yang tidak berguna.

فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ ۘ

fīhā 'ainun jāriyah

12. Di sana ada mata air yang mengalir.

فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ ۙ

fīhā sururum marfụ'ah

13. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,

وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ ۙ

wa akwābum mauḍụ'ah

14. dan gelas-gelas yang tersedia (di dekatnya),

وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ ۙ

wa namāriqu maṣfụfah

15. dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,

وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ

ۗwa zarābiyyu mabṡụṡah

16. dan permadani-permadani yang terhampar.

اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ

a fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat

17. Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?

وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ

wa ilas-samā`i kaifa rufi'at

18. dan langit, bagaimana ditinggikan?

وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗ

wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat

19. Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?

وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗ

wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat

20. Dan bumi bagaimana dihamparkan?

فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ

fa żakkir, innamā anta mużakkir

21. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan.

لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ

lasta 'alaihim bimuṣaiṭir

22. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,

اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَۙ

illā man tawallā wa kafar

23. kecuali (jika ada) orang yang berpaling dan kafir,

فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ

fa yu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbar

24. maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar.

اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْ

inna ilainā iyābahum

25. Sungguh, kepada Kamilah mereka kembali,

ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ

ṡumma inna 'alainā ḥisābahum

26. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kamilah membuat perhitungan atas mereka.

Surat Al-A'la

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ

sabbiḥisma rabbikal-a'lā

1. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,

الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ

allażī khalaqa fa sawwā

2. Yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya).

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ

wallażī qaddara fa hadā

3. Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ

wallażī akhrajal-mar'ā

4. dan Yang menumbuhkan rerumputan,

فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ

fa ja'alahụ guṡā`an aḥwā

5. lalu dijadikan-Nya (rumput-rumput) itu kering kehitam-hitaman.

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ

sanuqri`uka fa lā tansā

6. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,

اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ

illā mā syā`allāh, innahụ ya'lamul-jahra wa mā yakhfā

7. kecuali jika Allah menghendaki. Sungguh, Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ

wa nuyassiruka lil-yusrā

8. Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan kemudahan (mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat),

فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ

fa żakkir in nafa'atiż-żikrā

9. oleh sebab itu berikanlah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat,

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ

sayażżakkaru may yakhsyā

10. orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran,

وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ

wa yatajannabuhal-asyqā

11. dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,

الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ

allażī yaṣlan-nāral-kubrā

12. (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka),

ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ

ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā

13. selanjutnya dia di sana tidak mati dan tidak (pula) hidup.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ

qad aflaḥa man tazakkā

14. Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman),

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

wa żakarasma rabbihī fa ṣallā

15. dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ

bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā

16. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ

wal-ākhiratu khairuw wa abqā

17. padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ

inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā

18. Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,

صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى

ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā

19. (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.

Surat At-Tariq

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

وَالسَّمَاۤءِ وَالطَّارِقِۙ

was-samā`i waṭ-ṭāriq

1. Demi langit dan yang datang pada malam hari.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الطَّارِقُۙ

wa mā adrāka maṭ-ṭāriq

2. Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?

النَّجْمُ الثَّاقِبُۙ

an-najmuṡ-ṡāqib

3. (yaitu) bintang yang bersinar tajam,

اِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌۗ

ing kullu nafsil lammā 'alaihā ḥāfiẓ

4. setiap orang pasti ada penjaganya.

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ

falyanẓuril-insānu mimma khuliq

5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ

khuliqa mim mā`in dāfiq

6. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar,

يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ

yakhruju mim bainiṣ-ṣulbi wat-tarā`ib

7. yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.

اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَادِرٌۗ

innahụ 'alā raj'ihī laqādir

8. Sungguh, Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).

يَوْمَ تُبْلَى السَّرَاۤىِٕرُۙ

yauma tublas-sarā`ir

9. Pada hari ditampakkan segala rahasia,

فَمَا لَهٗ مِنْ قُوَّةٍ وَّلَا نَاصِرٍۗ

fa mā lahụ ming quwwatiw wa lā nāṣir

10. maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الرَّجْعِۙ

was-samā`i żātir-raj'

11. Demi langit yang mengandung hujan,

وَالْاَرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِۙ

wal-arḍi żātiṣ-ṣad'

12. dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

اِنَّهٗ لَقَوْلٌ فَصْلٌۙ

innahụ laqaulun faṣl

13. sungguh, (Al-Qur'an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),

وَّمَا هُوَ بِالْهَزْلِۗ

wa mā huwa bil-hazl

14. dan (Al-Qur'an) itu bukanlah sendagurauan.

اِنَّهُمْ يَكِيْدُوْنَ كَيْدًاۙ

innahum yakīdụna kaidā

15. Sungguh, mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat.

وَّاَكِيْدُ كَيْدًاۖ

wa akīdu kaidā

16. Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu.

فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا

fa mahhilil-kāfirīna am-hil-hum ruwaidā

17. Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir itu. Berilah mereka itu kesempatan untuk sementara waktu.

Surat Al-Buruj

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْبُرُوْجِۙ

was-samā`i żātil-burụj

1. Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,

وَالْيَوْمِ الْمَوْعُوْدِۙ

wal-yaumil-mau'ụd

2. dan demi hari yang dijanjikan.

وَشَاهِدٍ وَّمَشْهُوْدٍۗ

wa syāhidiw wa masy-hụd

3. Demi yang menyaksikan dan yang disaksikan.

قُتِلَ اَصْحٰبُ الْاُخْدُوْدِۙ

qutila aṣ-ḥābul-ukhdụd

4. Binasalah orang-orang yang membuat parit (yaitu para pembesar Najran di Yaman),

النَّارِ ذَاتِ الْوَقُوْدِۙ

an-nāri żātil-waqụd

5. yang berapi (yang mempunyai) kayu bakar,

اِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُوْدٌۙiż

hum 'alaihā qu'ụd

6. ketika mereka duduk di sekitarnya,

وَّهُمْ عَلٰى مَا يَفْعَلُوْنَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ شُهُوْدٌ

ۗwa hum 'alā mā yaf'alụna bil-mu`minīna syuhụd

7. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang mukmin.

وَمَا نَقَمُوْا مِنْهُمْ اِلَّآ اَنْ يُّؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ

wa mā naqamụ min-hum illā ay yu`minụ billāhil-'azīzil-ḥamīd

8. Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji,

الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ ۗ

allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, wallāhu 'alā kulli syai`in syahīd

9. yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ

innallażīna fatanul-mu`minīna wal-mu`mināti ṡumma lam yatụbụ fa lahum 'ażābu jahannama wa lahum 'ażābul-ḥarīq

10. Sungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan (bencana, membunuh, menyiksa) kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan lalu mereka tidak bertobat, maka mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ەۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيْرُۗ

innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lahum jannātun tajrī min taḥtihal-an-hār, żālikal-fauzul-kabīr

11. Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah kemenangan yang agung.

اِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيْدٌ ۗ

inna baṭsya rabbika lasyadīd

12. Sungguh, azab Tuhanmu sangat keras.

اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ

innahụ huwa yubdi`u wa yu'īd

13. Sungguh, Dialah yang memulai pen-ciptaan (makhluk) dan yang menghidupkannya (kembali).

وَهُوَ الْغَفُوْرُ الْوَدُوْدُۙ

wa huwal-gafụrul-wadụd

14. Dan Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Pengasih,

ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدُۙ

żul-'arsyil-majīd

15. yang memiliki ‘Arsy, lagi Mahamulia,

فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ

fa''ālul limā yurīd

16. Mahakuasa berbuat apa yang Dia kehendaki.

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْجُنُوْدِۙ

hal atāka ḥadīṡul-junụd

17. Sudahkah sampai kepadamu berita tentang bala tentara (penentang),

فِرْعَوْنَ وَثَمُوْدَۗ

fir'auna wa ṡamụd

18. (yaitu) Fir‘aun dan Samud?

بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ تَكْذِيْبٍۙ

balillażīna kafarụ fī takżīb

19. Memang orang-orang kafir (selalu) mendustakan,

وَّاللّٰهُ مِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ مُّحِيْطٌۚ

wallāhu miw warā`ihim muḥīṭ

20. padahal Allah mengepung dari belakang mereka (sehingga tidak dapat lolos).

بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ

bal huwa qur`ānum majīd

21. Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur'an yang mulia,

فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ

fī lauḥim maḥfụẓ

22. yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuzh).

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved