Kisah Sedih Pengusaha Terdampak Covid-19, Resto yang Dibangun selama 17 Tahun Terpaksa Tutup

Salah satu dampak memilukan dari Pandemi Covid-19 adalah ditutupnya beberapa tempat usaha.

SRIPOKU.COM / Syahrul Hidayat
(FOTO ILUSTRASI) - Ratusan pedagang di Pasar 16 Ilir Palembang memilih tutup kios, karena dampak dari sepinya pembeli yang datang, Selasa (23/2/2021) 

SRIPOKU.COM, MALAYSIA -- Salah satu dampak memilukan dari Pandemi Covid-19 adalah ditutupnya beberapa tempat usaha.

Penutupan ini nyatanya memang bukan tanpa alasan.

Beberapa pengusaha yang selama ini menggantungkan hidupnya dari berdagang atau menjajakan produknya terpaksa harus menutup usahanya untuk sementara waktu lantaran mematuhi aturan pemerintah.

Hal ini turut berdampak besar bagi mereka yang bergerak di bisnis restoran dan makanan yang sebagian besar mendapakan pendapatannya dari orang yang datang dan makan di tempat.

Di Malaysia, kawasan seperti Jalan Petaling dan Jalan Alor yang dulunya ramai dengan aktivitas jual-beli kini menjadi sepi akibat penerapan aturan ketat Covid-19 yang diterapkan pemerintah.

Seolah tak punya pilihan lain, para pengusaha yang terdampak ini bahkan sampai ada yang terpaksa menjual ruko dan bangunannya demi menyambung hidup.

Beberapa pemilik usaha di Malaysia menutup dan menjual bangunannya karena tka sanggup bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Beberapa pemilik usaha di Malaysia menutup dan menjual bangunannya karena tak sanggup bertahan di tengah pandemi Covid-19. (生意出顶 Malaysia Business For Sale/Facebook)

===

Hal ini rupanya menjadi perhatian beberapa netizen di media sosial.

Dalam sebuah grup Facebook BISNES UNTUK DIJUAL, seorang netizen yang tak mau disebutkan namanya bahkan membuka diskusi khusus membahas masalah ini.

Dalam postingannya, netizen ini mengajukan pertanyaan kepada para pebisnis dan pengusaha restoran berapa bulan lagi mereka bisa bertahan dalam situasi diterapkannya aturan tidak boleh makan di tempat.

Netizen ini juga merasa khawatir jika para pengusaha makanan akan gulung tikar jika kondisi seperti ini terus berlangsung hingga akhir tahun 2021.

Seorang netizen di Malaysia membuka diskusi untuk mengetahui nasib pengusaha dan pemilik bisnis kuliner di Laysia selama pandemi Covid-19
Seorang netizen di Malaysia membuka diskusi untuk mengetahui nasib pengusaha dan pemilik bisnis kuliner di Laysia selama pandemi Covid-19 (???? Malaysia Business For Sale/Facebook)

===

Beberapa pengusaha kuliner pun ramai membanjiri forum diskusi ini dengan jawaban yang sungguh memilukan.

Tidak sedikit dari mereka yang bahkan harus ikhlas menutup bisnisnya karena sudah tak mampu lagi bertahan.

Salah satunya adalah seorang warga Malaysia bernama Johar Johari.

Johar bercerita kalau ia terpaksa harus menutup restorannya pada Maret 2021 lalu setelah sebelumnya sudah beroperasi selama lebih dari setahun.

Johar menjaid satu dari sekian banyak pengusaha kuliner yang terpaksa tutup restoran akibat pandemi Covid-19.
Johar menjaid satu dari sekian banyak pengusaha kuliner yang terpaksa tutup restoran akibat pandemi Covid-19. (BISNES UNTUK DIJUAL/Facebook)

===

Saat diwawancarai World Of Buzz, Johar bercerita kalau ia punya usaha kuliner yang diberi nama Bolet Dim Sum dan berlokasi di Mall Shaftsbury, Putrajaya, Malaysia.

Dulu, kata Johar, restorannya pertama kali buka pada Januari 2020 dan menjadi restoran dengan brand lokal pertama yang buka di mall tersebut.

Saat itu, pihak pengelola mall berjanji jika tak lama lagi beberapa resto dan usaha lain dengan nama besar juga akan hadir dan secara tak langsung akan mendatangkan pengunjung ke restoran milik Johar.

"Waktu itu bisnis berjalan lancar sekali. Kami malah mendapatkan keuntungan yang lumayan," cerita Johar kepada World of Buzz.

"Kami bahkan dapat penilaian dengan peringkat "A" dari pemerintah."

"Restoran kami memang spesialisnya hidangan dim sum ala rumahan dengan beberapa menu old-school lainnya."

Bolet Dim Sum, restoran milik Johar saat masih beroperasi sebelum Pandemi Covid-19.
Bolet Dim Sum, restoran milik Johar saat masih beroperasi sebelum Pandemi Covid-19. (Dok. Pribadi/World of Buzz)

===

Johar bersama rekan bisnisnya turun langsung menangani resotran tersebut; mulai dari membeli bahan-bahan kebutuhan untuk dimasak, melayani pembeli sampai membersihkan restoran.

Johar mengaku tidak mempekerjakan karyawan karena ia dan rekan kerjanya masih bisa menghandle restoran tersebut.

"Dulu, sekitar 17 tahun yang lalu, sebelum di mall kami berjualan di bawah pohon," ujar Johar.

===

Terpaksa Tutup

Saat ditanya kenapa ia menutup restorannya, Johar justru mengatakan kalau di awal pandemi Covid-19, restorannya masih bisa bertahan. Terlebih, saat itu pemerintah Malaysia massih memberikan izin makan di tempat.

Masalah mulai datang ketika pemerintah perlahan menerapkan aturan pembatasan makan di tempat.

Hingga akhirnya, pemerintah menegaskan tak boleh lagi ada makan di tempat bagi pengunjung.

"Rasanya nasib kami sudah tak bisa diselamatkan saat itu," ujar Johar.

"Walau sudah berhasil bertahan satu tahun, kami akhirnya tumbang karena aturan itu."

Bolet Dim Sum berfokus pada hidangan dim sum khas cita rasa rumahan dan beberapa menu 'jadul' khas Malaysia.
Bolet Dim Sum berfokus pada hidangan dim sum khas cita rasa rumahan dan beberapa menu 'jadul' khas Malaysia. (Dok. Pribadi/World of Buzz)

===

Masih Berharap

Meski merasa hancur karena tutupnya restoran yang sudah lama ia rintis, Johar masih optimis menatap masa depan.

Menurut Johar, beberapa orang sudah datang menemuinya dan tertarik untuk bekerjasama dengan restoranya jika kelak masih bisa dibuka lagi.

Untuk saat ini, Joharmasih bisa mencari uang dengan membuka catering dan melayani jasa antar pesanan makanan dari rumahnya.

"Kami masih ingin berjuang. Aku sudah berkorban banyak untuk restoran ini dan aku tak mau semua jadi sia-sia," ujar Johar.

Johar (tengah) yakin jika kelak usaha yang sudah dirintisnya akan kembali bangkit.
Johar (tengah) yakin jika kelak usaha yang sudah dirintisnya akan kembali bangkit. (Dok. Pribadi/World of Buzz)

===

Sumber : World of Buzz

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved