Jadwal Puasa Sunnah Bulan Muharram, Puasa Tasua, Puasa Asyura & Puasa Ayyamul Bidh, Niat & Keutamaan

Puasa Sunnah di bulan Muharram termasuk yang utama setelah puasa di bulan Ramadhan, berikut ini jadwal puasa lengkap bacaan niat serta keutamaannya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ANTON
Jadwal Puasa Tasua, Puasa Asyura, Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Muharram 

SRIPOKU.COM - Berikut ini jadwal Puasa Tasua, Puasa Asyura & Puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram 1443 Hijriyah lengkap niat dan keutamaannya.

Menjelang Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021, berikut amalan sunnah yang bisa dikerjakan.

Itu artinya 1 Muharram dimulai pada Selasa, 10 Agustus 2021 mendatang.

Umat Islam merayakan Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah pada tanggal 1 di Bulan Muharram.

Maka jangan sampai melewatkan kesempatan untuk memperbanyak amalan di bulan mulia ini.

Terutama mengerjakan tiga puasa sunnah yang jadwalnya ada di bulan Muharram.

Puasa Sunnah di bulan Muharram termasuk yang utama setelah puasa di bulan Ramadhan.

Keistimewaan tanggal 1 Muharram adalah berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam dari Mekkah ke Madinah.

Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam menyebut Bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah.

Salah satunya dengan menunaikan Puasa Tasua, Puasa Asyura dan Puasa Ayyamul Bidh.

Lantas kapan ketiga puasa sunnah tersebut bisa dikerjakan?

Berikut jadwal puasa sunnah di bulan Muharram terdiri dari Puasa Tasua, Puasa Asyura serta Puasa Ayyamul Bidh.

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Kamis, Puasa Sunnah yang Punya Banyak Keutamaan, Hari di Mana Pintu Surga Dibuka

Jadwal Puasa Tasua, Puasa Asyura dan Puasa Ayyamul Bidh

1. Puasa Tasu'a (9 Muharram)
Rabu, 18 Agustus 2021.

2. Puasa Asyura (10 Muharram)
Kamis, 19 Agustus 2021.

3. Puasa Ayyamul Bidh (13-15 Muharram)
Minggu-Selasa, 22-24 Agustus 2021.

Pada bulan Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa.

Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

‏أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu” (HR. Muslim, no. 1982).

Salah satu amalan sunnah yang dapat ditunaikan adalah Puasa Asyura, Puasa Tasua dan Puasa Ayyamul Bidh.

Berikut niat serta keutamaan Puasa Asyura & Puasa Tasua yang dilansir dari Tribun Jogja.

Puasa Tasua

Puasa Tasua bisa dikerjakan pada tanggal 9 Muharram atau 18 Agustus 2021.

Berikut bacaan niat Puasa Tasua :

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala"

Artinya: Saya niat puasa hari tasua, sunnah karena Allah ta’ala.

Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasua:

1. Untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.

2. Untuk menyambung puasa hari Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.

3. Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.

Demikian penjelasan mengenai niat puasa sunnah di bulan Muhharam yakni puasa Asyura dan puasa Tasua, serta Jadwal dan keutamaan. Semoga bermanfaat.

Puasa Asyura

Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat Puasa Asyura sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura ditunaikan pada tanggal 10 Muharram atau 19 Agustus 2021.

Puasa Asyura memiliki keutamaan yang luar biasa.

Tiga diantara keutamaan Puasa Asyura dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini.

1. Puasa paling utama

Puasa Asyura (juga puasa Tasua) merupakan puasa yang dikerjakan di bulan Muharram.

Puasa di bulan Muharram merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan keutamaan puasa Muharram dengan sabda beliau:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa bulan) Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)

2. Puasa yang diutamakan Nabi

Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.

Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunnah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi Puasa Asyura.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari asyura dan bulan Ramadhan. (HR. Bukhari)

3. Menghapus dosa setahun sebelumnya

Inilah keutamaan Puasa Asyura yang paling banyak diketahui.

Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya tentang Puasa Asyura, beliau menjawab, “dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Beriut ini niat dantata cara Puasa Ayyamul Bidh dikutip dari Banjarmasin Post.

Puasa Ayyamul Bidh

Adapun anjuran untuk melaksanakan puasa putih adalah sebagai berikut:

Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).

Bagi kaum muslim yang ingin melaksanakan puasa putih, niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Puasa ayyamul bidh memiliki beberapa tata cara.

1. Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.

2. Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved