Juz Amma

Keutamaan Juz Amma Surat At-Takwir Dapat Melihat Rasulullah di Hari Kiamat, Lengkap 29 Ayat & Arti

At-Takwir termasuk salah satu surat pendek dalam kitab suci Alquran dan biasanya dinamakan dengan Juz Amma, berikut keutamaan selengkapnya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Surat At-Takwir 

SRIPOKU.COM - Berikut keutamaan Juz Amma Surat At-Takwir lengkap dalam tulisan Arab, latin dan artinya.

Surat At-Takwir yang artinya menggulung adalah surah ke-81 dalam Alquran yang ada di juz 30 atau juga disebut juz amma.

Surat At-Takwir tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di Mekkah.

Surat At Takwir terdiri atas 29 ayat.

Dinamakan At Takwiir yang berarti terbelah dari kata dasar kata ‘’kuwwirat’’ yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Berikut ini keutamaan Surat At-Takwir Lengkap Bahasa Arab, Tulisan Latin & Artinya serta Keutamaan Surat At-Takwir.

Baca juga: Keutamaan Juz Amma Surat Al-Mutaffifin Balasan Sesuai Perbuatan, Lengkap 36 Ayat dan Terjemahannya

Keutamaan Surat At-Takwir

Berikut ini keutamaan surat At-Takwir terkandung dalam hadis ini,

1. Surat At Takwir, Al Infithaar dan Al Insyiqaaq: Dari Ibnu Umar ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang suka untuk melihat aku di hari kiamat dengan sebenar-benar penglihatan, bacalah Surat At Takwir, Al-Infithaar dan Al Insyiqaaq." (HR Ahmad, Tirmizi & Hakim)

2. Surat At-Takwir adalah salah satu surat yang menggambarkan kedahsyatan hari kiamat.

Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang hendak melihat keadaan hari kiamat seakan-akan ia melihat dengan matanya sendiri, maka hendaklah ia membacanya yakni idzasy-syamsu kuwwirat (Surat At-Takwir), Idzas-Syama’un-fatharat (Al-Infithar), dan idzas-sama’un’syaqqat (Al-Insyiqaq).” (HR. Ahmad)

3. Aman dari terbukanya kejelekan di hari kiamat dan obat sakit mata.

Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat At-Takwir), maka Allah akan melindunginya dari terbukanya kejelekan ketika amal catatan (perbuatannya selama hidup di dunia) dibentangkan, dan ia melihat Nabi Muhammad Saw., sedang ia dalam keadaan aman. Dan barangsiapa yang membacanya atas orang yang terkena sakit mata, atau ujung-ujungnya, maka ia akan terbebas darinya dengan izin Allah.” (Tafsirul Burhan, Juz8: 218)

4. Orang yang membacanya akan memperoleh perlindungan dari Allah dan surga-Nya.

Abi Abdullah berkata, “Barangsiapa yang membaca ‘abasa wa tawalla (‘Abasa) dan Idzasy-syamsu kuwwirat (Surat At-Takwir), maka ia akan berada di bawah sayap (perlindungan) Allah, di dalam naungan Allah dan kemuliaan-Nya, di dalam surga-Nya. Insya Allah.” (Tsawabul A’mal: 151)

Bacaan Surat At-Takwir

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖ

iżasy-syamsu kuwwirat

1. Apabila matahari digulung,

وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖ

wa iżan-nujụmungkadarat

2. dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

وَاِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْۖ

wa iżal-jibālu suyyirat

3. dan apabila gunung-gunung dihancurkan,

وَاِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْۖ

wa iżal-'isyāru 'uṭṭilat

4. dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),

وَاِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْۖ

wa iżal-wuḥụsyu ḥusyirat

5. dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,

وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖ

wa iżal-biḥāru sujjirat

6. dan apabila lautan dipanaskan,

وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَتْۖ

wa iżan-nufụsu zuwwijat

7. dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh),

وَاِذَا الْمَوْءٗدَةُ سُىِٕلَتْۖ

wa iżal-mau`ụdatu su`ilat

8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,

بِاَيِّ ذَنْۢبٍ قُتِلَتْۚ

bi`ayyi żambing qutilat

9. karena dosa apa dia dibunuh?

وَاِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْۖ

wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat

10. Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,

وَاِذَا السَّمَاۤءُ كُشِطَتْۖ

wa iżas-samā`u kusyiṭat

11. dan apabila langit dilenyapkan,

وَاِذَا الْجَحِيْمُ سُعِّرَتْۖ

wa iżal-jaḥīmu su''irat

12. dan apabila neraka Jahim dinyalakan,

وَاِذَا الْجَنَّةُ اُزْلِفَتْۖ

wa iżal-jannatu uzlifat

13. dan apabila surga didekatkan,

عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ اَحْضَرَتْۗ

'alimat nafsum mā aḥḍarat

14. setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

فَلَآ اُقْسِمُ بِالْخُنَّسِۙ

fa lā uqsimu bil-khunnas

15. Aku bersumpah demi bintang-bintang,

الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ

al-jawāril-kunnas

16. yang beredar dan terbenam,

وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ

wal-laili iżā 'as'as

17. demi malam apabila telah larut,

وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ

waṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffas

18. dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing,

اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ

innahụ laqaulu rasụling karīm

19. sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ

żī quwwatin 'inda żil-'arsyi makīn

20. yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,

مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ

muṭā'in ṡamma amīn

21. yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.

وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚ

wa mā ṣāḥibukum bimajnụn

22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.

وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚ

wa laqad ra`āhu bil-ufuqil-mubīn

23. Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.

وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚ

wa mā huwa 'alal-gaibi biḍanīn

24. Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيْمٍۚ

wa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīm

25. Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,

فَاَيْنَ تَذْهَبُوْنَۗ

fa aina taż-habụn

26. maka ke manakah kamu akan pergi?

اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ

in huwa illā żikrul lil-'ālamīn

27. (Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,

لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗ

liman syā`a mingkum ay yastaqīm

28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.

وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-'ālamīn

29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved