Juz Amma
Keutamaan Juz Amma Surat Abasa Keluar dari Kubur dengan Bahagia, Lengkap 42 Ayat dan Terjemahannya
Abasa merupakan salah satu surat pendek yang ada di dalam juz 30 Alquran dan biasanya sering disebut dengan Juz Amma, berikut keutamaan & bacaannya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Berikut keutamaan Juz Amma surat Abasa lengkap tulisan Arab, latin dan artinya.
Surat Abasa adalah surat ke-80 dalam kitab suci Alquran.
Surat Abasa terdiri dari 42 ayat dan tergolong ke dalam surat Makkiyah karena diturunkan di Mekkah.
Surat 'Abasa termasuk ke dalam Juz amma atau juz 30 dalam Alquran.
Dinamakan 'Abasa yang diambil dari kata 'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Di dalam Alquran, ‘Abasa terletak setelah Surat An-Nazi’at dan sebelum Surat At-Takwir.
Surat Abasa ayat 1-10 berbicara tentang Rasulullah saw yang mendapat teguran dari Allah swt karena telah bermuka masam kepada salah seorang sahabat buta yang bernama Ibnu Ummi Maktum.
Berikut ini Bacaan Surat Abasa Lengkap dalam Bahasa Arab, Tulisan Latin dan Artinya serta Keutamaan Surat 'Abasa.
Baca juga: Juz Amma Surat Al-Infitar 19 Ayat, Tulisan Arab, Latin, Arti & Keutamaan Dibaca Tatkala Sholat Isya
Keutamaan Surat Abasa
Berikut ini keutamaan surat Abasa.
Latar belakang turunnya surat ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummul Mu’minin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berikut ini:
“Diturunkan ‘Abasa wa Tawallaa’ berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta, ia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata : ‘Wahai Rasulullah berilah saya bimbingan’. Sedangkan di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat itu ada salah seorang pembesar kaum musyrikin. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling dari Ibnu Ummi Maktum dan berbalik ke arah lelaki pembesar musyrikin tersebut, lalu beliau berkata: ‘Apakah menurutmu apa yang aku sampaikan kepadamu ini baik?”, maka lelaki pembesar musyrikin itu menjawab: ‘Tidak’. Tentang peristiwa inilah turun surat ‘Abasa.” (HR At-Tirmidzi no 2651)
Salah satu khasiat membaca surat Abasa yakni ia akan keluar dari kubur dengan bahagia.
Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat 'Abasa), maka ia keluar dari kuburnya di hari kiamat dengan tertawa dan berbahagia. Barangsiapa yang menulisnya pada kulit kijang, dan menggantungnya (menjadikannya kalung), maka ia tidak melihat kecuali kebaikan ke mana pun ia menghadapi.”
(Tafsirul Burhan, Juz 8: 211)
Surat 'Abasa
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ
'abasa wa tawallā
1. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ
an jā`ahul-a'mā
2. karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ
wa mā yudrīka la'allahụ yazzakkā
3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ
au yażżakkaru fa tanfa'ahuż-żikrā
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ
ammā manistagnā
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ
fa anta lahụ taṣaddā
6. maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ
wa mā 'alaika allā yazzakkā
7. padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ
wa ammā man jā`aka yas'ā
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
وَهُوَ يَخْشٰىۙ
wa huwa yakhsyā
9. sedang dia takut (kepada Allah),
فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ
fa anta 'an-hu talahhā
10. engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.
كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ ۚ
kallā innahā tażkirah
11. Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ ۘ
fa man syā`a żakarah
12. maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,
فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ
fī ṣuḥufim mukarramah
13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ
marfụ'atim muṭahharah
14. yang ditinggikan (dan) disucikan,
بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙ
bi`aidī safarah
15. di tangan para utusan (malaikat),
كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ
kirāmim bararah
16. yang mulia lagi berbakti.
قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ
qutilal-insānu mā akfarah
17. Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!
مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗ
min ayyi syai`in khalaqah
18. Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?
مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗ
min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah
19. Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.
ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙ
ṡummas-sabīla yassarah
20. Kemudian jalannya Dia mudahkan,
ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ
ṡumma amātahụ fa aqbarah
21. kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,
ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ
ṡumma iżā syā`a ansyarah
22. kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ
kallā lammā yaqḍi mā amarah
23. Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ
falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih
24. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ
annā ṣababnal-mā`a ṣabbā
25. Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ
ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā
26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ
fa ambatnā fīhā ḥabbā
27. lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ
wa 'inabaw wa qaḍbā
28. dan anggur dan sayur-sayuran,
وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ
wa zaitụnaw wa nakhlā
29. dan zaitun dan pohon kurma,
وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا
wa ḥadā`iqa gulbā
30. dan kebun-kebun (yang) rindang,
وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا
wa fākihataw wa abbā
31. dan buah-buahan serta rerumputan.
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ
matā'al lakum wa li`an'āmikum
32. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ
fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah
33. Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ
yauma yafirrul-mar`u min akhīh
34. pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ
wa ummihī wa abīh
35. dan dari ibu dan bapaknya,
وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ
wa ṣāḥibatihī wa banīh
36. dan dari istri dan anak-anaknya.
لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ
likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ
wujụhuy yauma`iżim musfirah
38. Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,
ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ ۚ
ḍāḥikatum mustabsyirah
39. tertawa dan gembira ria,
وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ
wa wujụhuy yauma`iżin 'alaihā gabarah
40. dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),
تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ ۗ
tarhaquhā qatarah
41. tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ
ulā`ika humul-kafaratul-fajarah
42. Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.
Baca juga: Surat Al-Infitar Ayat 1-19 dan Artinya Lengkap Tulisan Arab, Latin & Tentang Dahsyatnya Hari Kiamat
SUBSCRIBE US