Kasus Hibah Rp 2 Triliun

TERUNGKAP Menantu Akidi Tio Sebut Uang Rp 2 Triliun Itu ada di Singapura, Rumah Dijaga Ketat Polisi

Setiba di rumahnya, suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi menantu Akidi Tio, meluangkan diri mencari penjaga malam

Editor: Welly Hadinata
Tribunsumsel/Linda
Suasana di depan rumah Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yang tinggal di Jalan Tugu Mulyo, Kecamatan Ilir Timur (IT) I Palembang, Minggu (1/8/2021) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setiba di rumahnya, suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi menantu Akidi Tio, meluangkan diri mencari keberadaan penjaga malam, Usman, Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50. 

Setelah diambil keterangan di penyidik Polda Sumsel, kini anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti bersama suami dan anaknya diantar pulang ke kediamannya yang tertelak di jalan Tugu Mulyo RT 27 Kelurahan 20 Ilir Kecamatan IT I, Palembang.

Meski sempat menanyai kebedaraan Usman, namun Rudi juga sempat menanyakan awak media."Dari mana pak," kata Rudi.

"Dari sini lah pak," singkat salah wartawan menjawab pertanyaan Rudi. 

Rudi mengatakan, sudah kalian dengerkan dari pak Kabid Humas Polda Sumsel uang itu ada.

"Duet itu ada cuman di bank singapura dan belum bisa dicairke," kata Rudi. 

Suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50. 
Suami dari Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio, yakni Rudi Selasa (2/8/2021), sekitar pukul 22.50.  (SRIPOKU.COM/ANDI Wijaya)

Rudi juga berkata, banyak komen yang masuk di medsos (medis sosial), nya.

"Macam-macam komen yang masuk di aku ini, biarke bae yang penting realita . Namanya duet banyak , Yo uwong tuh sabar Bae," kata Rudi. 

Sedangkan ketika ditemui, ketua RT 27, Fuazi mengatakan hingga malam ini banyak anggota Polrestsbes, dan Polda Sumsel, berkoordinasi dengan dirinya untuk menanyakan tentang Heriyanti dan suami, serta anaknya. 

"Sudah banyak anggota Polda Sumsel, Polrestsbes, Palembang, yang berkoordinasi dengan dirinya, guna menanyakan keseharian Heriyanti anak bungsu Akidi Tio," kata Fuazi 

Hingga pukul 23.11 semalam, terhitung ada 10 orang yang menjaga ketat kediaman anak bungsu Akidi Tio Heriyanti, 6 anggota jadi Jatanras Polda Sumsel, 2 anggota dari reskrim Polrestabes, Palembang dan 2 anggota dari Intelkam Polrestabes, Palembang. 

Heriyanti, suami dan anaknya setelah diperiksa di Polda Sumsel, ketiga menutup muka dan dikawal petugas, statusnya hingga kini belum jelas soal sumbangan Rp 2 Triliun yang belum jelas.
Heriyanti, suami dan anaknya setelah diperiksa di Polda Sumsel, ketiga menutup muka dan dikawal petugas, statusnya hingga kini belum jelas soal sumbangan Rp 2 Triliun yang belum jelas. (HO/SRIPOKU.COM/CHAIRUL NISYAH)

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, menjelaskan bahwa Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, tidak mengenal Heriyanti.

Namun Supriadi mengakui bahwa Irjen Eko kenal dengan Akidi Tio  dan Ahong selaku ayah dan kakaknya Heriyanti.

"Jadi pak Kapolda tidak mengenal Heriyanti, kalau pak Akidi Tio kenal," kata Supriadi saat mengelar jumpa pers di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021).

Menurut Supriadi peristiwa ini berawal saat Prof Hardi Darmawan yang merupakan dokter keluarga dari Akidi Tio berkomunikasi dengan Irjen Eko.

Komunikasi itu membahas soal rencana bantuan yang akan diberikan oleh keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19.

Tidak tanggung-tanggung bantuan tersebut diberikan sebesar Rp 2 Triliun.

Sehingga pada tanggal 26 Juli 2021, digelarlah penyerahan bantuan secara seremoni di Mapolda Sumsel.

Turut hadir pada penyerahan itu yakni, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, Kadinkes Sumsel, Danrem.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Namun belakangan hingga satu pekan kegiatan tersebut, yang tersebut tak kunjung cair.

Sehingga muncullah berbagai macam persepsi publik.

Keluarga Akidi Tio juga memilih bungkam dan menutup diri saat awak media mau mengkonfirmasi soal kebenaran bantuan tersebut.

Bukan Jadi Tersangka

Supriadi juga membantah status dari Heriyanti sebagai tersangka.

Menurut dia, hingga tadi sore status Heriyanti masih diperiksa.

"Masih diperiksa, belum tersangka," kata dia.

Bukan Ditangkap

Supriadi juga membantah, bahwa Heriyanti ditangkap.

Menurut dia, Heriyanti dijemput ke Mapolda Sumsel.

Heriyanti di hanya di jemput, untuk dimintai keterangannya, terkait dana Rp 2 triliun.

Disinggung mengenai pernyataan Dir Intel Polda Sumsel, Ratno yang mengatakan jika Heriyanti ditetapkan sebagai tersangka, Kabid Humas Polda Sumsel Supriadi di dampingi Dir Ditreskimum Polda Sumsel, Hisar Siallagan, menegaskan jika yang berhak memberikan pernyataan terkait penetapan tersangka hanya Humas Polda dan Kapolda saja.

"Untuk statemen yang sudah beredar, saya tidak bertangung jawab," ujar Supriadi.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved