Sholat Jumat
Apa Ancaman Bagi Lelaki yang Berani Tinggalkan Sholat Jumat? Pada Hatinya Terdapat Ar-Ran, Apa Itu?
Sholat Jumat merupakan kewajiban yang harus dikerjakan muslim laki-laki, baligh, berakal, dan mukim, lantas apa ancaman bagi yang meninggalkannya?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Banyak yang mempertanyakan mengenai hukum tidak salat Jumat selama tiga kali berturut-turut.
Mengingat ada hadis yang menyatakan kalau tidak shalat Jumat selama tiga kali berturut-turut dihukumi kafir.
Jadi, jangan berani sesekali menyepelekan salat jumat, apalagi sampai meninggalkan salat jumat tiga kali berturut turut.
Karena ibadah salat Jumat merupakan kewajiban mingguan yang harus ditegakkan bagi muslim laki-laki, balig, berakal, dan mukim.
Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW juga telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat.
Mereka akan dihukumi menjadi kafir dan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.
Kita sebagai umat muslim, meninggalkan salat dengan sengaja adalah sebuah kesalahan besar.
Terutama kaum laki-laki yang meninggalkan salat jumat tanpa udzur adalah kesalahan yang fatal dan termasuk dalam dosa besar.
Salat jumat ini termasuk penting dalam Islam, dengan keutamaannya yang luar biasa.
Laki-laki muslim tidak boleh meninggalkan salat Jumat karena salat ini hukumnya fardhu ain.
Karena Jumatan adalah hak yang wajib atas setiap muslim dengan berjamaah selain atas empat (golongan), yakni budak sahaya, wanita, anak kecil atau orang yang sakit.
Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa seseorang yang berada di kawasan yang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi, salat Jumat bisa diganti dengan salat zhuhur di rumah.
Lantas apa hukumnya jika Laki-laki itu dengan berani meninggalkan salat jumat? berikut penjelasannya.
Baca juga: Awas, Perhatikan Dulu 6 Adab ini Sebelum Sholat Jumat, No 5 Hati-hati Dibuatkan Jembatan ke Jahannam
1. Dijadikan orang Bodoh
Kemudian digantikan dengan kebodohan, sifat beringas, dan keras kepala. Sehingga hatinya seperti hati orang munafik.