Bantuan 2 Triliun dari Keluarga Akidi Tio jadi Bahan Candaan di Twitter, 'Satu Indonesia Kena Prank'
Simpang siur mengenai kebenaran sumbangan sebesar 2 Triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio akhirnya terkuak.
SRIPOKU.COM -- Simpang siur mengenai kebenaran sumbangan sebesar 2 Triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio akhirnya terkuak.
.
Publik yang awalnya dibuat bertanya-tanya, apakah uang dengan nominal sebesar itu benar adanya atau tidak, kini mengetahui jika bantuan ini ternyata merupakan sebuah kebohongan.
Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro, SIK,. Msi menyebutjika dana 2 Triliun yang awalnya akan diberikan keluarga mendiang Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 ternyata fiktif alias tidak ada.
Tidak hanya itu, hal ini membuat Heriyanti selaku anak tertua dari mendiang Akidi Tio harus mempertanggungjawabkan hal ini kepada Polda Sumsel.
"Untuk motif masih dalam pemeriksaan. Penyidik sedang menguji motif tersangka Heriyanti," kata Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro saat konferensi pers di kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).
Penyidik sedang menguji motif termasuk akan dikenakan Undang Undang No 1 tahun 1966 pasal 15 dan 16 dan akan dikenakan sanksi cukup berat diatas 10 tahun.
Ratno menjelaskan, sejak awal mendapat bantuan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri sudah membentuk dua tim khusus.
Tim pertama yakni untuk menyelidiki kebenaran akan asal usul komitmen yang diberikan.
Sementara tim kedua, yakni tim yang dibuat agar jangan sampai terjadi polemik atau pro-kontra karena jumlahnya sangat fantastis Rp 2 Triliun.
"Kita laksanakan upaya penegakan hukum adanya polemik terkait sumbangan Covid-19 yang diberikan ke Kapolda Sumsel. Jadi memang sejak awal Kapolda sudah bentuk dua tim ini," jelasnya.
"Tersangka ini sudah lama kita selidiki, dan ini adalah kali kedua tersangka melakukan tindakan seperti ini," katanya.
Ratno pun meminta dukungan dari Gubernur Sumsel serta forkopimda lain juga masyarakat dan media atas upaya Polri untuk mengusut tuntas hal ini.

===
Jadi Trending di Twitter
Kata "Prank" yang dikaitkan dengan kasus bantuan 2 Triliun yang menyeret nama keluarga mendiang Akidi Tio langsung menjadi trendi di Twitter.
Tidak sedikit pengguna Twitter yang mengungkapkan kekecewaannya lantaran mengetahui jika bantuan 2 Triliun ini terbukti fiktif.