Total 89,3 Hektar Lahan Sudah Terbakar, Jumlah Titik Panas di Sumsel Terus Meningkat
Kebakaran lahan terjadi di beberapa wilayah Sumsel. Total sudah 89,3 hektar lahan yang hangus terbakar.JUmlah titik panas pun meningkat
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beberapa wailayah di Sumsel mulai terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak beberapa waktu terakhir.
Dari catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Provinsi Sumatra Selatan mencatat sepanjang tahun 2021, setidaknya sudah ada seluas 89,3 hektar lahan yang terbakar.
Adapun rinciannya lahan yang terbakar yakni, 2 hektar lahan di Ogan Komering Ulu, Banyuasin seluas 2,64 hektar, Ogan Ilir 72,16 hektar, Penukal Abab Lematang Ilir 3 hektar, dan Musi Banyuasin 9,5 hektar.
"Dari data yang kita terima total lahan terbakar saat ini ada 89,3 hektar," kata Ansori, Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Minggu (1/8/2021).
Dijelaskannya, luasan yang terbakar tersebut bisa saja bertambah. Sebab, tidak sedikit beberapa daerah yang belum memberikan luasan lahan terbakar di daerah mereka.
Menurutnya, terkait dengan kebakaran lahan yang terjadi, di Sumsel saat ini sudah cukup banyak didapati insiden karhutla.
Sejak awal Januari hingga kini sudah ada 899 titik panas terpantau di Sumsel. Dimana untuk bulan Juli 2021 ini ada 344 titik panas, meningkat dibanding Juni 2021 dimana titik panasnya mencapai 217 titik dan Mei 2021 sebanyak 139 titik.
"Bulan ini sudah terlihat ada peningkatan titik panas. Karena memang saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau. Puncaknya akan terjadi di beberapa bulan kedepan," jelas Ansori.
Ansori menerangkan, kendala yang mereka hadapi pemadaman karhutla yaitu pemetaan data luasan lahan terbakar ini dilakukan secara manual atau dikerjakan tim satgas darat. Sementara area kebakaran yang dipadamkan oleh tim satgas udara belum bisa didata.
Selain itu, kendala yang dihapadi adalah kebakaran lahan berada di lokasi yang aksesnya sulit dijangkau kendaraan darat dan tim pemadam kebakaran. Maka itu, saat ini satu-satunya upaya cepat dalam memadamkan kebakaran lahan adalah melalui bantuan pengeboman air dari helikopter.
"Walau ketersediaan air masih cukup, namun yang menjadi kendala adalah aksesnya sulit dijangkau. Itulah saat ini kita fokus melakukan water bombing," terangnya. (Oca)