'Minta Makan ke Negara Gua Sudah Tak Bisa Bayar' PPKM Darurat Diperpanjang PHRI Menyerah

Mereka sudah kehabisan cara untuk membuat dapur mengepul dan pemasukan cukup untuk menggaji dan menjalankan operasional hotel.

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/KOMPAS.COM
Bendera putih dari PHRI Garut, insert salah satu hotel dan penginapan di kawasan Garut 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-"Silakan minta ke negara untuk mereka bisa makan, karena gua sudah tidak mampu bayar," demikian kalimat mendalam yang disampaikan oleh Ketua PHRI Garus Deden Rohim sebagai bentuk protes ke pemerintah yang belum memberikan solusi, jika PPKM Darurat diperpanjang.

Maklum, PPKM Darurat sebenarnya sebagai nama lain dari lockdown, dalam bahasa lockdown, negara sebenarnya harus siap memberikan makan kepada rakyat yang menjalaninya selama masa Pandemi Covid-19 itu, karena mereka tidak bekerja, perekonomian tidak berjalan baik dan aktivita terhenti.

Seperti diketahui PHRI Garut memang sudah mengibarkan bendera putih. Sebab, selama masa PPKM Darurat ini, hotel-hotel mengeluh tak ada pemasukannya, sementara operasional terus berjalan, gaji karyawan terus dibayar.

Namun pemasukan minim, otomatis, mereka harus merogoh modal yang kian hari kian menipis karena sudah terdampak Covid-19, pengunjung hotel menurun drastis.

Puncaknya seperti sudah jatuh tertimpa tangga, ketika lonjakan Covid-19 semakin tinggi, pemerintah menerapkan PPKM Darurat yang membuat mereka para pemilik hotel makin tercekik.

"Jika PPKM Darurat ini diperpanjang misalnya, ya saya akan serahkan seluruh karyawan ke negara," jelasnya seperti dilansir dari kompas.com, Senin (19/7/2021).

Deden menjelaskan, betapa sulit para anggotanya yang semua memang pengelola dan pemilik hotel.

Sebab, di masa PPKM Darurat yang dimulai 3 Juli ini, puluhan anggota PHRI sudah mengangkat bendera putih.

Menurut Deden, para pengusaha pemilik Hotel telah terpuruk dan tidak sanggup lagi menghadapi situasi pandemi seperti saat ini.

Mereka sudah kehabisan cara untuk membuat dapur mengepul dan pemasukan cukup untuk menggaji dan menjalankan operasional hotel.

Karena,  jangankan untung untuk saat ini membayar karyawan saja mereka mengalami kesulitan.

Maka itu, pihaknya mengibarkan bedera putih sebagai tanda bahwa mereka benar-benar sudah menjerah jika PPKM Darurat diperpanjang.

Maka itu, Pengibaran bendera putih ini menurut Deden, sebagai bentuk dari pernyataan dan sebuah refleksi hati kita yang menangis.

"Kita di tempat usaha sendiri seperti orang yang sudah meninggal," ujar Deden.

Belum Ada Solusi dari Pemerintah

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved